Bawaslu Tangsel Minta Agar Mahasiswa Peka, Ikut Awasi Pemilu
SETU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengajak mahasiswa untuk turut serta mengawasi jalannya pesta demokrasi Pemilu serentak 2024 mendatang.
Bawaslu mendorong para pemuda yang menjadi agen perubahan untuk peka jika terdapat pelanggaran dan kecurangan dalam perhelatan akbar Pemilu mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Komisioner Bawaslu Tangsel Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Apria Roles Saputro dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Kantor Bawaslu Tangsel, Kamis (7/12/2023).
"Ini menjadi bentuk dan langkah pencegahan. Kami sudah melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif dengan peserta pemilu, pemilih pemula, beberapa stakeholder, termasuk juga mahasiswa," ujar Apria usai kegiatan tersebut.
Menurutnya, peran mahasiswa dalam hal pengawasan sangat dibutuhkan. Sebab, mahasiswa merupakan kaum intelektual. Dengan penuh kritis, mahasiswa dikenal sebagai agen perubahan dan kontrol sosial.
"Menjamin Pemilu untuk jujur dan adil. Itu memang peran Bawaslu, dan seluruh elemen ini kita libatkan. Agar pengawasan ini dapat dilakukan secara menyeluruh. Apalagi bersama mahasiswa, mereka sebagai agent of change, mereka sebagai pusat pengetahuan, semua isu mereka mengikuti. Saya dan Bawaslu berharap betul mahasiswa ini melakukan perannya," harap Apria.
Jika nantinya menemukan suatu pelanggaran, kata Apria, mereka dapat menjalankan perannya. Caranya dengan melaporkan hal tersebut kepada Bawaslu Tangsel.
"Bisa langsung, kita punya PKD Kelurahan, kita punya Panwascam dan ada kantor sekretariatnya masing-masing. Atau bisa juga melaporkan langsung ke Bawaslu. Kita juga punya hotline, ada juga media sosial. Mereka nanti bisa lapor langsung. Termasuk juga masyarakat. Jadi, banyak caranya," paparnya.
Namun dengan catatan, pelaporan harus dilengkapi dengan bukti yang konkret.
"Setiap pelaporan itu harus didasari dengan bukti yang kuat. Contohnya dengan bukti dokumentasi. Agar laporan itu dapat kita tindaklanjuti," tegasnya.
Sementara itu, sebagai pemateri dalam kesempatan tersebut, Sony Majid mengungkapkan, mahasiswa memegang peran yang sangat penting dalam perhelatan Pemilu ini. Terutama dalam hal pengawasan untuk mewujudkan Pemilu yang berkeadilan.
"Mahasiswa itu sangat kritis, karena mereka lagi proses belajar. Artinya semangat keingintahuan mereka tinggi," ungkap Sony.
Namun tak cukup sampai di situ, untuk memaksimalkan peran mahasiswa diperlukan stimulus. Pasalnya, banyak juga mahasiswa yang menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap politik.
"Bawaslu perlu menstimulasi agar mereka lebih aware dengan pelaksanaan Pemilu nanti. Apalagi sekarang gak semua mahasiswa punya empati terhadap politik. Itu juga menjadi persoalan. Saya berharap perangkap pemilu dapat menstimulasi mereka. Untuk menstimulusnya, maka harus mencari cara dengan menyesuaikan zamannya mereka," tandasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu