TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Penanganan Pengungsi Rohingya di Indonesia: Tantangan dan Solusi

Oleh: I Gede Wira Aditya Tanaya
Editor: admin
Sabtu, 20 Januari 2024 | 10:00 WIB
Ilustrassi
Ilustrassi

SERPONG - Pengungsi Rohingya, minoritas yang lama mengalami penindasan di Myanmar, kini mencari perlindungan di Indonesia. Konflik di Myanmar, khususnya serangan militer pada 2017, mendorong lebih dari 700.000 Rohingya ke negara tetangga, termasuk Indonesia. Hingga akhir 2023, Indonesia telah menampung ribuan pengungsi, namun, penanganannya masih dihadapkan pada berbagai tantangan.

Salah satu tantangan utama adalah menentukan solusi jangka panjang. Beberapa pengungsi dinilai kurang bersyukur terhadap bantuan yang diberikan, menciptakan ketegangan dengan masyarakat setempat. Penolakan terhadap kehadiran pengungsi, terutama di Aceh, semakin meningkat menurut survei SMRC.

Faktor utama kedatangan pengungsi Rohingya adalah konflik etnis dan agama di Myanmar, serta kebijakan diskriminatif pemerintah. Aksi brutal militer Myanmar pada 2017 memicu gelombang pengungsi mencari suaka di negara tetangga, termasuk Indonesia.

Solusi permasalahan ini memerlukan pendekatan multiaktor. Indonesia, dengan politik luar negeri bebas aktif, dapat berperan sebagai duta perdamaian. Negosiasi dengan pemerintah Myanmar dan kerjasama dengan UNHCR menjadi kunci. Pendekatan ini sejalan dengan nilai-nilai Purwaka KMHDI, terutama keadilan dan humanisme.

Solusi lainnya adalah kerjasama dengan negara ketiga. Malaysia, Brunei, dan Filipina dapat bersama-sama menampung pengungsi Rohingya, meringankan beban Indonesia. Hal ini sesuai dengan teori multiaktor David Mitrany, di mana penanganan masalah internasional kompleks memerlukan keterlibatan berbagai pihak.

Reintegrasi pengungsi ke masyarakat Indonesia menjadi solusi terakhir. Namun, penolakan dari masyarakat menjadi hambatan serius. Solusi ini perlu dukungan masyarakat dan implementasi yang hati-hati.

Pentingnya pendekatan komprehensif, kerjasama internasional, dan keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci sukses. Artikel ini berusaha memberikan kontribusi pada pencarian solusi terbaik, menjembatani kesenjangan antara kebutuhan kemanusiaan dan tantangan sosial di masyarakat.(*)

Komentar:
Berita Lainnya
Kiki Iswara Darmayana. Foto : Ist
Sekolah-Kuliah 100 Persen Gratis
Minggu, 25 Mei 2025
Dahlan Iskan
Embun Suriah
Jumat, 23 Mei 2025
Dahlan Iskan
Embun Diktator
Kamis, 22 Mei 2025
Dahlan Iskan
Ganbai Ganbai
Rabu, 21 Mei 2025
Dahlan Iskan
Ariono Taufiq
Selasa, 20 Mei 2025
ePaper Edisi 26 Mei 2025
Berita Populer
01
Ramlie Calon Kuat Pengganti Airin

TangselCity | 2 hari yang lalu

05
Pelajar SMP Bunuh Diri Lompat di Mal Jaksel

Nasional | 2 hari yang lalu

06
E-HUB Finance Resmi Diluncurkan di Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

10
2 Lokasi SIM Keliling Tangsel Sabtu 24 Mei 2025

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit