Komunitas Tiba-Tiba Buku Ciputat Bahas Sarinah Karya Soekarno
CIPUTAT-Komunitas Tiba-Tiba Buku Ciputat episode ke-7 membahas buku “Sarinah Kewajiban Perempuan Dalam Perjuangan Republik Indonesia” buah karya dari Ir Soekarno.
Diskusi berlangsung di Warkop Tenda Biru, Ciputat, Jumat (3/2) dan dibawakan oleh Fuji Astuti sebagai pembicara.
Fuji menjelaskan, bahwa Sarinah merupakan inspirasi dari munculnya buku tersebut. Sarinah merupakan seorang yang mengasuh Soekarno kecil. Darinya, Soekarno banyak belajar hal.
“Soekarno mendapat banyak cinta dan kasih serta belajar banyak tentang orang kecil. Sarinah orang kecil, tetapi budinya selalu besar,” ucap Ayu.
Pemahaman Soekarno terhadap perempuan berangkat dari ideologi yang ia anut, seperti marxisme, sosialisme hingga paham agama.
“Buku yang digarap pada kisaran tahun 50-an memang konteks pada masanya. Paham-paham Soekarno atas perempuan berangkat dari ilmu pengetahuan. Tetapi jika dihadapi hari ini apakah buku itu masih relevan?” tanya Ayu.
Teguh, salah satu peserta yang hadir menyayangkan sikap Soekarno di akhir buku tersebut. Ia menilai Soekarno tidak konsisten dalam bangunan berpikirnya tersebut.
“Anehnya setelah Soekarno panjang lebar menjelaskan peran perempuan pada masa perjuangan hingga teori lainnya, di akhir buku Soekarno tetap mendudukkan perempuan sebagai mahluk kedua, kalau Soekarno bilang, patriarki yang baik,” ketusnya.
Tiba-Tiba Buku merupakan komunitas yang fokus mendiskusikan isi buku yang dilaksanakan satu minggu sekali. Biasanya dihadiri lima sampai tujuh orang.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu