Debat Capres Pamungkas Adem, Tidak Saling Serang, Semua Main Aman
JAKARTA - Debat Capres pamungkas yang berlangsung Minggu (4/2/2024) malam berlangsung adem ayem, tidak panas seperti sebelumnya. Anies Baswedan-Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo, memilih tidak saling serang. Ketiga Capres pilih main aman, saling dukung dan saling puji.
Debat Pilpres sesi kelima ini, digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Ketiga Capres beradu gagasan tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Tidak seperti yang diramalkan banyak orang, debat pamungkas ini, justru berlangsung adem. Hal ini terlihat dari sesi awal saat penyampaian visi-misi dari masing-masing Capres.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi misinya. Prabowo yang mengenakan kemeja biru lengan panjang, berbicara mengenai visi-misinya terkait tema yang jadi bahan pembahasan.
Dalam waktu 4 menit, Menteri Pertahanan itu, berbicara soal program-program yang akan dilakukannya bila terpilih sebagai Presiden RI. Dimulai dari kesejahteraan sosial, kesehatan, hingga pendidikan. Program unggulannya berupa makan siang gratis bagi anak-anak dan perbaikan gizi bagi ibu-ibu hamil, berulang kali disampaikan Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menjanjikan pembangunan 3 juta rumah. Rinciannya, 1 juta rumah untuk warga pedesaan, 1 juta rumah untuk wilayah pesisir, dan 1 juta rumah di perkotaan.
"Kita juga akan membangun 3 juta rumah untuk mereka yang belum punya rumah," kata Prabowo ketika menyampaikan visi-misinya.
Program lainnya, Prabowo menjanjikan soal pemenuhan kuota tenaga kesehatan di Indonesia. Mulai dari dari menambah fakultas kedokteran, beasiswa ke luar negeri bagi pelajar berprestasi.
Setelah Prabowo, giliran Capres 03 Ganjar Pranowo yang diberi kesempatan untuk menyampaikan visi misinya. Ganjar memulainya dengan menyinggung pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) untuk membangun Indonesia.
Kata Ganjar, pembangunan Indonesia yang beradab terbagi atas tiga bagian. Pertama, kepribadian berbudaya yang harus di dalam diri manusia. Kedua, kesehatan adalah yang pertama. "Tindakan preventif akan membuat politik kesehatan menjadi lebih baik. Ketiga, akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa yang terbaik,” ungkap Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga menyatakan, bahwa ibu, anak, lansia, kelompok disabilitas, dan masyarakat akan mendapatkan peran sama dalam mengakses layanan kesehatan hingga ke daerah-daerah terisolasi.
Demikian dengan pendidikan dan kebudayaan harus dibangun secara bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa. "Kurikulum pendidikan, fasilitas, dan inklusi dalam memberikan akses terbaik. Kita harus bisa memberikan akses terbaik kepada anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” beber Ganjar.
Sedangkan Capres 01, Anies Baswedan yang mendapatkan kesempatan sebagai pembicara terakhir, tampil seperti biasanya. Meskipun diselipi kritik, Anies lebih banyak mengulas program dalam 4 menit memaparkan visi dan misinya.
"Kami akan membawa gagasan pendiri republik untuk kembali mewarnai republik ini. Untuk bisa mengarahkan republik ke depan agar kembali kepada format awal," janji Anies.
Menurutnya, saat ini ketimpangan ekonomi saat kentara. Perekonomian Indonesia sebagian besar dikuasai oleh pihak-pihak yang dapat bersentuhan langsung dengan penyelenggara negara.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyinggung soal sejarah didirikannya Indonesia. Kata dia, 60-an orang anggota BPUPKI bersepakat mendirikan republik untuk semua.
"Bukan mendirikan republik untuk kepentingan dirinya, golongannya, atau keluarganya. Mereka mendirikan ini untuk semuanya," terang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Memasuki sesi kedua, suasana debat lebih adem lagi. Para Capres tidak saling menyanggah soal jawaban yang disampaikan panelis kepada rivalnya. Sebaliknya, baik Anies-Prabowo-Ganjar lebih banyak saling mendukung satu-sama lain.
Misalnya ketika Anies disinggung soal masalah di lingkungan pendidikan. Eks Rektor Universitas Paramadina itu menjanjikan kesejahteraan dan kompetensi bagi guru. Seperti percepatan sertifikasi guru, pengangkatan 700 ribu guru honorer menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), beasiswa untuk anak guru dan anak dosen serta anak tenaga kependidikan, penghargaan dan tunjangan dosen dan peneliti, serta mengurangi beban administrasi dosen.
Mendengar sejumlah program Anies, Prabowo manggut-manggut. Menunjukan keberpihakannya terhadap guru dan dosen, sama seperti Anies.
Secara garis besar, secara objektif, saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan, dan banyak setuju dengan jawaban tersebut. Mungkin maklum beliau mantan Menteri Pendidikan begitu," jelas Prabowo.
Mendengar jawaban Prabowo, Anies merespons positif. "Siap, Bapak," respons Anies.
Dalam pertanyaan lain, ketiganya memilih juga tidak frontal dan saling membantah. Kalau pun berbeda, Anies dan Ganjar yang biasanya kerap menyerang, lebih banyak melanjutkan dari pernyataan yang disampaikan Prabowo.
Ketegangan sempat terjadi ketika debat memasuki sesi tanya jawab antar Capres. Prabowo yang diberikan kesempatan untuk bertanya Ganjar, sempat berbeda pandangan tentang makan gratis dan pencegahan stunting. Namun, perdebatannya masih berjalan wajar.
Intensitas agak sedikit meninggi, justru ketika Ganjar bertanya ke Prabowo. Gubernur Jawa Tengah ifu meminta klarifikasi dari Prabowo soal internet gratis. Namun lagi-lagi, perdebatan keduanya juga masih dalam tahap wajar, tidak untuk saling menjatuhkan.
Suasana makin adem ketika memasuki closing statement. Dalam sesi ini, KPU menambah durasi waktu dari 2 menit menjadi 4 menit serta mempersilakan Cawapres untuk mendampingi.
Anies menutup pernyataannya dengan mengapresiasi pada KPU, Bawaslu, TNI-Polri, ASN dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan Prabowo menyampaikan permintaan maaf kepada Paslon 01 dan 03 selama menjalani 5 kali debat Pilpres.
Pernyataan agak keras justru disampaikan Ganjar di pidato pamungkasnya. Ganjar sempat menyinggung soal dinasti politik, nepotisme dan Capres pelanggar HAM.
Setelah debat selesai, ketiga Paslon sama-sama saling bersalaman dan berangkulan. Debat ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu "Bagimu Negeri" dan foto bersama.
Lifestyle | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu