Pemkot Deteksi & Antisipasi Perpecahan Pasca Pemilu
CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) pasca Pemilu 2024, terus berupaya mengantisipasi gejala-gejala yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat hingga ke yang terkecil.
Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen, kemarin
Pilar mengatakan, pihaknya mendapatkan adanya riak-riak kecil sebab informasi-informasi bohong yang beredar di masyarakat. Menurutnya, masyarakat pun perlu terlibat dalam mengantisipasi dan memilah informasi yang ada.
"Jangan sampai riak-riak itu menimbulkan kerusuhan, atau perpecahan di masyarakat atau hal yang lebih buruk lagi. Oleh sebab itu kita mengantisipasi hingga ke yang terkecil. Jangan sampai berita-berita negatif, terutama hoax ya, berita-berita yang menyebabkan keresahan publik itu tersebar," tambah Pilar.
Pilar memberikan pesan kepada media massa agar memberikan informasi yang aktual dan faktual. "Kami harap media sebagai corong publik, karena ujung tombak informasi publik, bisa membantu Pemkot untuk turut memberitakan yang aktual dan faktual yang memang realitanya," ujarnya.
Sampai saat ini, Pemkot Tangsel terus menghimpun informasi dalam upaya pencegahan potensi-potensi yang mengakibatkan gangguan di masyarakat.
"Kesbangpol, Satpol PP dan jajaran Pemerintahan wilayah, maupun Forkopimda selalu menghimpun informasi, setiap ada hal-hal yang mencurigakan atau mengkhawatirkan menjadi potensi," jelasnya.
Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangsel, Bani Khosiyatullah menyatakan, pihaknya mendapatkan referensi-referensi kegiatan yang akan menimbulkan konflik di masyarakat.
Bani mengatakan, referensi yang ada menjadi upaya cegah dini agar isu-isu yang dapat mengganggu kondusifitas terlebih pasca Pemilu kemarin.dapat dicegah lebih awal.
"Sebetulnya masyarakat ini, banyak diramaikan oleh medsos. Berita-berita di televisi, di media sosial (medsos) itu sebetulnya menjadi ramai di publik," ujar Bani.
Bani juga mengatakan, telah mendapatkan informasi soal adanya gerakan unjuk rasa yang akan terjadi pada 28 Februari hingga 1 Maret mendatang.
"Tadi sudah mencatat, misalnya ada kejadian atau informasi tanggal 28 sampai tanggal 1 akan ada demo besar-besaran. Ada juga sifatnya lokal, jajaran di Polda Metro sudah berusaha mengurai, agar tidak membesar. Mereka (jajaran polisi) mengklarifikasi, kalau ada berita-berita hoax," pungkasnya. (dra)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu