Kondisi Rumput GBK Memprihatinkan
Presiden Tugaskan Menteri PUPR Beresin
JAKARTA - Kualitas rumput stadion Gelora Bung Karno (GBK) jadi sorotan dalam pertandingan sepakbola antara Timnas Indonesia melawan Vietnam, Kamis (21/3/2024). Meski tim Garuda memenangkan laga tersebut, kritikan terhadap kualitas rumput terus mengalir.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir meminta Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) GBK serius menjaga kondisi rumput Stadion Utama, usai pertandingan Indonesia melawan Vietnam di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pasalnya, rumput di Stadion Utama GBK tampak tidak merata di berbagai sisi. Secara visual juga penampilan rumput GBK tidak enak dipandang. Bahkan, dituding menjadi penyebab permainan kedua tim menjadi tidak berkembang.
“Saya sudah meminta keseriusan daripada GBK untuk masalah rumput. Hari ini juga saya sudah minta dari PSSI dan kemarin Bapak Presiden Jokowi sendiri menugaskan Menteri PUPR, Pak Basuki seperti biasa untuk melakukan percepatan perbaikan,” ujar Erick di Jakarta, Jumat (23/3/2024).
Selain berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Erick meminta Pengelola GBK untuk menjaga kondisi rumput agar tak menjadi sorot negatif di mata dunia. “Mulai hari ini harus serius menjaga kondisi lapangan. Jangan sampai, muka Indonesia dilihat tidak baik di dunia karena ini pertandingan yang disiarkan di dunia. Ini kualifikasi Piala Dunia,” pintanya.
Sebab, sambung Erick, eetelah jadi tempat pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam, GBK direncanakan akan kembali menggelar laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, pada 6 dan 11 Juni mendatang. Timnas Indonesia akan melawan Irak dan Filipina.
“Kemarin, Pengelola GBK menyanggupi. Saya menunggu bulan Juni, ketika kita menjadi tuan rumah melawan Irak dan Filipina. Kita buktikan janjinya mereka,” tandasnya.
Senada, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo juga menyentil kondisi rumput GBK setelah kemenangan 1-0 Indonesia atas Vietnam. Dia meminta pengelola GBK meniru Singapura. Pengelolaan rumput stadion di Singapura bisa berjalan cepat dan maksimal.
“Menurut saya, selain steril, harus dicari solusi bagaimana cara maintenance yang bisa cepat. Kemarin, waktu kunjungan ke Singapura, mereka bisa merawat lapangan seminggu sudah bisa,” ujarnya.
Sebelumnya, pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier juga menyoroti soal kualitas rumput Stadion Utama GBK seusai kekalahan dari timnas Indonesia, Kamis (21/3) malam. Pelatih asal Prancis itu menilai kondisi rumput GBK tidak ideal
Lapangan tidak terlalu buruk. Kami berharap lebih baik karena kita lihat ada sedikit kerusakan pada rumputnya. Tapi, itu tidak bisa menjadi alasan bagi kekalahan kami,” kata Troussier.
Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana alias Coach Justin ikut mengkritik kondisi lapangan Stadion Utama GBK. Menurut dia, kondisi rumput tidak baik.
“Nah, disuguhi lapangan amburadul gila, gue nggak ngerti itu kaya ditempel-tempelin. Tapi, lapangannya untuk gue, sorry ya, memalukan. Kalau nggak bisa nyediain lapangan yang layak, se-level FIFA, mending jangan main di GBK,” ujarnya dalam postingan di kanal YouTube Justinus Lhaksana, Jumat, (22/3/2024).
Coach Justin menilai, permainan Timnas Indonesia dipengaruhi oleh kondisi lapangan. Hal ini membuat anak asuh Shin Tae-yong tidak bisa menampilkan performa terbaiknya. “Bener-bener lapangannya parah banget, dan itu sangat berpengaruh terhadap permainan kita,” imbuhnya.
Di media sosial X, netizen juga ramai mengkritik kualitas rumput di GBK. Pasalnya, saat pertandingan Indonesia melawan Vietnam, rumputnya tampak compang camping dan terlihat jelas oleh penonton di layar kaca.
Akun @damarwidi99 menyebutkan, seharusnya kondisi lapangan dipastikan baik sebelum menggelar pertandingan. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab penyelenggara pertandingan. “Kapan terakhir @PSSI cek kondisi rumput GBK? Sebelum menetapkan GBK sebagai venue pertandingan bukannya federasi harus cek fasilitas, kelengkapan dan keamanan stadion dulu ya,” tulisnya.
Akun @rizzaeee menilai kualitas rumput di Stadion Utama GBK harusnya tidak kalah baik dengan lapangan lain di komplek yang sama. “Ternyata bagusan rumput di Stadion Madya kayanya daripada Stadion Utama GBK kemarin. Mending melipir kesana aja tuh kemarin timnas senior!” ujarnya.
Sementara akun @Dvendanata menyarankan agar pengelola GBK meningkatkan fasilitas untuk menjaga kualitas rumput. “Di GBK adakah alat sinar ultraviolet? Kan lumayan mempercepat pertumbuhan rumput atau recovery rumput. Jam 8 pagi sampai 3 sore pakai sinar matahari. Malamnya, pakai alat sinar ultraviolet,” usulnya.
Ada juga netizen yang menyarankan Timnas Indonesia bermain di stadion lain, yang kondisi rumputnya lebih baik. “Sumpah, emang maksain banget main di GBK. Padahal, bisa main di luar Jakarta. Rumput yang hancur-hancuran jelas ngaruh ke permainan,” kata akun @dkrofm.
Senada, akun @Swd66076399 juga meminta timnas mencari lapangan yang lebih baik ketimbang GBK. “Coba nanti Juni jangan di GBK mainnya, masak rumput kayak gitu dipakai timnas. Masih banyak pilihan kayak di Stadion Manahan, Si Jalak Harupat, atau Jakabaring,” cuitnya.
Akun @92MillionDollar meminta pemerintah membuat tempat konser dan kampanye agar GBK bisa dikhususkan untuk pertandingan sepakbola. “Mending dibuatkan lapangan cuma buat konser dan kampanye deh. Jangan tiap konser atau kampanye pakai Stadion Utama GBK, pasti rusak rumputnya,” ucapnya.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu