Gus Yahya: NU 100% Back Up Prabowo-Gibran
JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) akan memberikan dukungan penuh 100 persen kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, dukungan ini diberikan semata-mata demi kemaslahatan masyarakat.
PBNU mengadakan acara halal bihalal di markasnya, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024) siang. Untuk acara ini, panitia mempersiapkan betul tempat acaranya. Panitia mendirikan tenda yang dihiasi ornamen berwarna putih-hijau serta menggelar karpet merah. Acara ini spesial karena Presiden dan Wapres terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, hadir ke lokasi.
Menjelang pukul 1 siang, para tamu undangan mulai berdatangan ke lokasi. Gibran tiba sekitar pukul 1.10 siang. Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi ini tampil rapi dengan baju koko warna krem dan bawahan hitam.
Sepuluh menit berselang, Prabowo datang menyusul. Menteri Pertahanan ini mengenakan baju koko warna putih dipadu dengan bawahan hitam. Kehadiran Prabowo disambut hangat Gus Yahya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Para tamu lain yang hadir antara lain Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta para menteri seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Dalam sambutannya, Gus Yahya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Prabowo dan Gibran. Kata dia, PBNU mengundang Prabowo dan Gibran karena sudah menganggap keduanya sebagai bagian dari keluarga NU. Tak lupa Gus Yasha mengucapkan selamat kepada Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wapres terpilih.
Gus Yahya kemudian menceritakan bagaimana peran NU dalam mengawal program pemerintahan Presiden Jokowi. Kata dia, saat ini NU sudah tidak berpolitik praktis. NU fokus berdakwah untuk kemaslahatan rakyat banyak. Caranya adalah membantu agenda-agenda pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
Beberapa di antaranya adalah membantu tugas-tugas besar pemerintah seperti menyelenggarakan pendidikan yang baik, membangun ekonomi yang kuat, dan kesehatan masyarakat itu sampai kepada dinikmati masyarakat. Gus Yahya merasa, NU berhasil melaksanakan tugas tersebut. Salah satu indikasinya, makin banyak masyarakat yang mengaku sebagai warga NU.
Ke depan, kata Gus Yahya, NU akan terus menjalankan tugas seperti itu. Karena itu, Gus Yahya menegaskan NU akan menemani dan mendukung pemerintah Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.
"Maka dengan ini, ke depan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama pemerintah yang akan datang, Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Apakah ini soal politik? Iya. Tapi motivasinya adalah kemaslahatan umat," kata Gus Yahya.
Dalam kesempatan yang sama, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar mengajak para hadirin untuk mendoakan Prabowo dan Gibran agar senantiasa menjadi pemimpin yang amanah dan adil ke depan. “Kita doakan beliau untuk bisa menjalankan amanah yang besar, yang berat, penuh tantangan ini, sukses,” kata Kiai Miftah.
Ulama asal Surabaya, Jawa Timur, itu mengutip perkataan Imam Ahmad bin Hambal yang mengatakan, jika dirinya punya doa yang mustajab (terkabul), doa itu akan dihadiahkan kepada pejabat, kepada pemerintah, pada penguasa. Karena, lanjut Kiai Miftah, kalau pemimpin didoakan dengan doa yang terkabul, lalu melaksanakan tugas dengan baik, maka yang merasakan adalah rakyat semuanya.
"Sebab, inti dari kekuasaan tidak lain adalah kemaslahatan untuk rakyat. Jika maslahat untuk rakyat, maka itulah ruhnya para pemimpin," terang Kiai Miftah.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini juga mengutip riwayat lain yang menekankan betapa luar biasanya kedudukan seorang pemimpin, apalagi yang adil. “Apalagi (adil) dalam 5 tahun, maka yang ada adalah berkah, berkah, berkah, maka dengan kekayaan yang dimiliki negara kita, keberkahan akan semakin nyata,” jelasnya.
Prabowo mengucapkan terima kasih atas dukungan dari NU. Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku kagum dengan melihat model kepemimpinan di NU saat ini. Secara khusus, Prabowo memuji Gus Yahya sebagai visioner.
"Saya sangat kagum melihat kepemimpinan NU sekarang, konsepsional jauh ke depan. Beliau (Gus Yahya) memang pantas menjadi muridnya Gus Dur, karena pemikirannya jauh ke depan. Gus Dur juga kepemimpinannya jauh ke depan,” kata Prabowo.
Dia mengaku punya hubungan dekat dengan Gus Dur. Saat masih berpangkat mayor hingga jenderal, Prabowo mengaku sering sowan ke Gus Dur. Bahkan, Prabowo mengaku sebagai tukang pijat Gus Dur. Menurut dia, itu sebagai sebuah kehormatan besar bisa dekat dengan Gus Dur.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengatakan situasi yang akan dihadapi ke depan memang tidak mudah. Namun, ia meyakini, jika pemimpin-pemimpin Indonesia bersatu dalam kerja sama, akan dapat menghadapi tantangan dan membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Prabowo juga menceritakan bagaimana Presiden Jokowi bersungguh-sungguh menyiapkan dirinya untuk menjadi Presiden. Kata Prabowo, atas arahan Jokowi juga bisa melakukan kunjungan ke sejumlah tempat seperti China dan Jepang. "Sekarang saya diperintahkan ke Timur Tengah," akunya.
Prabowo menyatakan, saat ini sedang menyiapkan diri untuk mengemban tugas sebagai Presiden. Prabowo sedang mengumpulkan masalah dengan berdiskusi dengan para pakar.
Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan setelah MPR melantik dirinya pada 20 Oktober 2024. "Dengan penyiapan matang tidak akan ada vakum dan waktu terbuang," pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu