TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Begini Kronologi Penemuan Mayat Wanita dalam Koper yang Dibunuh Arif

Reporter: Gema
Editor: admin
Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:00 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

BEKASI - Seorang wanita berinisial RM (49), ditemukan tewas dengan mayatnya yang disembunyikan di dalam sebuah koper di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Sebelum dibunuh oleh rekan kerjanya bernama Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29), korban ternyata juga sempat disetubuhi. 

Jasad korban ditemukan pada Kamis (25/4) lalu. Pihak kepolisian pun langsung melakukan serangkaian penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku. 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Gogo Galesung, mengatakan kasus tersebut diselidiki oleh tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, dan Polsek Cikarang Barat, guna mengungkap beberapa fakta. 

"Setelah itu kami melakukan identifikasi sampai jati diri korban kita dapatkan bahwa korban ini berdomisili di Bandung," kata AKBP Gogo Galesung, dikutip Sabtu (4/5/2024).

Berdasarkan hasil penyelidikan, korban RM yang merupakan warga Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, ternyata bekerja sebagai kasir di sebuah gudang perusahaan makanan yang berlokasi di Bandung. 

Tim gabungan juga menelusuri CCTV di sejumlah lokasi, di antaranya CCTV di sekitar lokasi mayat ditemukan, hingga CCTV di Tol Pasteur. 

"Kami melakukan penyisiran terhadap seluruh CCTV, baik di Kalimalang di dekat TKP, sampai dengan lokasi tempat korban bekerja. Kami sisir semua CCTV, kami dapatkan petunjuk," jelasnya. 

Sehari sebelum jasad korban ditemukan, rekaman CCTV menunjukkan korban dan pelaku sempat pergi ke sebuah hotel di Bandung. 

"Bahwa seluruh CCTV yang ada itu menunjukkan korban bersama tersangka masuk ke dalam hotel di kamar 121 dan tidak keluar kembali. Yang keluar kembali hanya tersangka dan koper," ucap Gogo. 

RM yang bekerja sebagai penjaga kasir, sehari-harinya memiliki rutinitas untuk menyetorkan uang perusahaan ke bank. Pada Rabu (24/4), RM seharusnya sudah menyetorkan uang, namun tidak terjadi. 

"Di tanggal 24 April dia pergi keluar pada jam 9.35 dan tidak ada setoran ke bank. Sebelumnya dia sudah izin dengan supervisor bernama Roni, bahwa setelah menyetor dari bank dia mau izin menengok kakaknya yang sakit TBC di RS Hasan Sadikin," lanjutnya. 

Setelah dilakukan pengecekan, korban ternyata tidak singgah di bank dan rumah sakit seperti yang ia bilang. 

"Kita cek ke RS Hasan Sadikin sampai kepada bank dia tidak ada. Di situlah kami memulai penyelidikan penyusuran CCTV dan metode lain," jelasnya. 

Dari situ, korban diketahui terakhir kali bersama dengan Arif. Polisi langsung melacak keberadaan Arif, dan berhasil menangkapnya di rumah sang istri yang berada di Palembang pada Rabu (1/5) lalu. 

"Setelah itu kami sebar tim, kami identifikasi bahwa Saudara AARM ada di Palembang. Kami koordinasi dengan Subdit Jatanras Polda Sumsel, setelah itu tim kami bersama tim Jatanras Polda Metro berangkat ke sana, setelah itu kami melakukan penangkapan di sana," tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Bennyahdi, pada saat jumpa pers yang digelar Jumat (3/5) kemarin, mengungkapkan bahwa korban dan pelaku sempat berhubungan badan di hotel tersebut. 

Pembunuhan terjadi ketika korban meminta pertanggungjawaban dari pelaku, yang kemudian menolak untuk menikahi korban. 

"Tersangka AARN menolak bertanggung jawab atau menikahi korban sehingga korban mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati Tersangka. Sehingga Tersangka melakukan perbuatan membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah," ucap Tedi. 

Setelah itu, jasad korban dimasukkan ke dalam koper yang dibeli oleh pelaku di dekat hotel tersebut.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit