TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilkada DKI 2024

NasDem Masih Setia Tunggu Anies Maju Lagi

Laporan: AY
Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:43 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Partai Nasional Demokat (NasDem) masih menunggu kesiapan Anies Baswedan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Pasalnya, sebagian besar masyarakat masih merindukan mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini.
“Sebenarnya publik sudah tahu prioritas itu ke siapa. Kami pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jakarta, Wibi Andrino dalam keterangannya, Jumat (3/5/2024).
Wibi mengatakan, prioritas NasDem selaras dengan keingi­nan mayoritas warga Jakarta yang merasakan kinerja Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta selama 5 tahun. Warga Jakarta, kata dia, masih menginginkan Anies kembali memimpin Jakarta.
“Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan. Sayang sekali kalau beliau itu tidak kembali memban­gun Jakarta ke depan,” ujarnya.
Dia berharap Anies memper­timbangkan untuk maju menjadi calon gubernur (cagub) DKI. Salah satunya, kata dia, kuatnya aspirasi masyarakat Jakarta yang menginginkan Anies kembali memimpin Jakarta.
“Mudah-mudahan dalam masa jeda, beliau (Anies) bisa mempertimbangkan itu dan mungkin bisa mempunyai jawaban yang baik, yang diinginkan kita se­mua,” harap dia.

Selain itu, kata Wibi, NasDem juga memiliki plan lainnya sebagai antisipasi jika Anies tidak bersedia maju. Yaitu, menyiapkan sejumlah kader inter­nal untuk maju di Pilgub DKI. Mereka adalah Ketua Bidang Kesehatan DPP Partai NasDem Okky Asokawati, dan Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni.

“Bang Ahmad Sahroni, gu­bernur Tanjung Priok, mungkin bisa naik step menjadi Gubernur Jakarta,” ucap Wibi.
Untuk itu, kata Wibi, DPP NasDem saat ini masih meng­kaji kemungkinan menduetkan Anies-Sahroni pada Pilgub DKI Jakarta.
“Kita di DPW ini lebih kepada konsolidasi struktural, memper­siapkan infrastruktur partai, bila mana nanti sudah diputuskan oleh tingkat pusat, kita kerja bisa secara optimal,” tandas Wibi.

Bagaimana tanggapan Anies Baswedan? Dia mengaku belum terpikir soal sikap politiknya ke depan. Termasuk untuk kembali maju di Pilgub DKI Jakarta.
“Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar. Jeda, menata dulu, menutup buku,” kata Anies di kediamannya, Selasa (30/4/2024).

Anies juga enggan meresponsrencana Partai Keadilan Sejahtera(PKS) yang bakal mengusung kader internal di Pilgub DKI. “Sekarang jeda dulu, habis itu baru garap lagi,” tegas Anies.
Sementara, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, partainya telah menyiapkan tiga kader terbaiknya untuk maju di Pilgub DKI. Mereka adalah Ahmed Zaki Iskandar, mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan pengusaha Erwin Aksa.

“Kita punya opsi A, opsi B, opsi C. Jadi, kita sudah mempersiapkan langkah-langkah politik di Pilgub Jakarta. Kita melihat peta politik dulu,” ujar Zaki dalam keterangannya, Jumat (3/5/2024).
Dalam menghadapi kontestasi Pilgub DKI, kata Zaki, Partai Golkar harus berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain. Sebab, Golkar hanya memperoleh 10 kursi DPRD DKI. Sementara, syarat parpol untuk bisa mengusung calon gubernurdan calon wakil gubernur sendiri adalah memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
“Maka dari itu, Partai Golkar harus bermitra dengan parpol lain seperti PKB,” tuturnya
Zaki mengaku ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur (bacagub) DKI dari PKB. Dengan begitu, dia berharap, PKB bisa berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilgub DKI Jakarta.

“Intinya kita semua sedang berusaha untuk meningkatkan popularitas,” katanya.
Selain itu, kata Zaki, Golkar juga siap berkoalisi dengan PKS. Apalagi, kata dia, PKS mempu­nyai 18 kursi di DPRD DKI. Dia mengatakan, ada kemungkinan Golkar dan PKS berkoalisi untuk Pilgub DKI Jakarta.
“Dinamika politik di Jakarta bermacam-macam. Calon yang diprediksi unggul, belum tentu juga menang bila bertarung di Jakarta,” ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo