TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

10 Ribu Puskesmas Bakal Terkoneksi Layanan Starlink

Laporan: AY
Senin, 20 Mei 2024 | 08:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

BALI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berusaha memaksimalkan pemerataan layanan Puskesmas. Tak terkecuali di pelosok Indonesia. Langkah yang tengah dilakukan, yakni mengoptimalkan jaringan internet.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini masih banyak Puskesmas yang membutuhkan internet berkualitas.
Internet yang koneksinya tokcer di pelosok daerah diyakini akan mengoptimalkan peran Puskesmas di daerah-daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
“Sekarang ada 10.000 Puskesmas yang semuanya harus digitalisasi. Kami digitalisasi agar layanan-layanan sebelumnya yang tidak bisa disampaikan di Puskesmas atau sulit diakses oleh masyarakat, jadi bisa diakses,” ujar Budi saat mengunjungi Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Bali, Minggu (19/5/2024) sore.

Budi mengecek kesiapan lokasi peresmian Starlink di Puskesmas tersebut. Rencananya, seluruh Puskesmas di Indonesia akan terkoneksi layanan Starlink.

Starlink merupakan layanan internet milik CEO SpaceX Elon Musk yang juga hadir di Bali bersama Menkes.
Elon Musk menandatangani kerja sama peresmian Starlink di Puskesmas Sumerta Kelod. Penandatanganan dilakukan bersama Menkes.
Selain itu, Elon Musk juga melakukan teleconference untuk mengetes kemampuan jaringan internet miliknya. Telecon ference dilakukannya langsung dengan Puskesmas Tabarfane Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Budi mengatakan, dengan hadirnya internet Starlink di Tanah Air, nantinya 10.000 Puskesmas bakal mudah mendapatkan akses internet.
Sebelumnya, sebanyak 2.700 Puskesmas kesulitan mendapatkan akses internet dan sekitar 700-an, tidak memiliki akses sama sekali.

Eks Direktur Utama Bank Mandiri ini meyakini dengan program ini, seluruh Puskesmas yang tersebar di 7.000 pulau mendapatkan akses internet yang sama bagusnya.

Layanan Puskesmas di wilayah 3T bakal setara dengan layanan Puskesmas atau Puskesmas pembantu atau Posyandu di daerah perkotaan.

“Saya datang ke Bali untuk melihat contohnya sambil mengecek juga, apakah koneksi teman-teman yang ada di Maluku yang sedang dicoba di sana bisa terkoneksi juga dengan yang ada di Bali,” ucapnya.

Dengan adanya layanan internet Starlink, telemedicine bisa dilakukan dari dokter spesialis di perkotaan, ke pulau-pulau terpencil. Sebab, saat ini dokter spesialis yang berkualitas hanya terpusat di kota besar, seperti Bali.
“Dengan adanya internet ini bisa dilakukan telemedicine, sehingga pasien diabetes atau yang kena ginjal atau penyakit dalam lainnya yang harus diterbangkan untuk dirawat, nanti bisa mendapatkan konsultasi dokter yang baik dari jauh,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom bersyukur wilayahnya kini menjadi tempat uji coba dan peresmian Starlink.

Sejumlah daerah seperti Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan kemudian Puskesmas di daerah pedalaman Bali seperti Kintamani, Petang, Sukasada menjadi target pemasangan Starlink.

Sebagai langkah awal, setelah launching Dinas Kesehatan akan melakukan pendataan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang membutuhkan Starlink.
“Kami akan lakukan pendataan awal, jumlah Puskesmas ada sekitar 509 Puskesmas Pembantu dan 120 Puskesmas. Kami akan data terlebih dahulu. Harapan kami, semua yang membutuhkan bisa dibantu,” ujar Anom.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji menambahkan, adanya Starlink juga akan memudahkan kerja sektor kesehatan. Terutama, soal digitalisasi data kesehatan seluruh masyarakat. Digitalisasi data dipercaya mampu membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Banyak hal yang sudah kami persiapkan dalam penguatan Puskesmas agar memiliki akses internet,” kata Setiaji.

Dia mengatakan, kemampuan Starlink ini akan dilihat lagi, apakah sesuai dengan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Yang terpenting bagi sektor kesehatan adalah kestabilan yang menjangkau di seluruh pelosok.

“Kami ingin ketika hujan, awan, dan lain-lain tetap stabil. Termasuk dipastikan berapa kapasitas yang dibutuhkan di Puskesmas. Apakah cukup dengan yang standar atau perlu high speed,” kata Setiaji. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo