Luhut: APBN 2025 Defisit Rp 600 Triliun
JAKARTA - Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikut memberikan penjelasan soal alasan APBN 2025 defisit Rp 600 triliun yang viral di media sosial.
Soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 itu menjadi pembahasaan saat Rapat Kerja Banggar DPR dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, di Gedung DPR, Jakarta , Senin (4/6/2024) lalu.
Singkatnya, defisit APBN era pemerintahan Prabowo Subianto diracik hingga 2,45- 2,82 persen, atau sekitar Rp 600 triliun. Ternyata, jumlah tersebut merupakan defisit tertinggi dalam sejarah pemerintahan.
Jika dibandingkan defisit APBN 2024, selisihnya cukup jauh. Karena tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya merancang 2,29 persen defisit terhadap PDB atau sekitar Rp 552,8 triliun.
Kok bisa? Sri Mul berdalih, defisit Rp 600 triliun merupakan hasil penggodokan dengan calon pemerintah selanjutnya. Namun, jumlah tersebut masih dalam kategori aman, yakni di bawah 3 persen.
“Kami menanyakan kepada incoming goverment, maunya gimana. Jadi ini semua mewadahi, tapi tetap dalam rambu prudentia,” terang mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Kata Sri Mul, porsi defisit yang dicanangkan akan mengakomodir proses transisi pemerintahan, dengan menjaga program-program prioritas. Namun, ia memastikan APBN tetap kredibel.
Soal defisit APBN 2025 yang capai Rp 600 triliun itu pun viral di medsos. Banyak yang mempertanyakan kenapa defisitnya besar dan bagaimana cara mengatasinya.
Menanggapi banyak pertanyaan soal defisit anggaran 2025, Luhut buka suara. Kata dia, defisit anggaran tersebut untuk merealisasikan program unggulan.
Luhut mengklaim, timnya di Kemenko Marves telah melakukan perhitungan. Sebut saja dengan anggaran tersebut proyek Tol Sumatera tetap berlanjut, pembangunan IKN, dan proyek lainnya.
Luhut juga menyebut dengan tambahan anggaran dari defisit Rp 600 triliun, Prabowo bisa merealisasikan program yang selama ini dikampanyekan. “Termasuk makan bergizi dengan rencana presiden terpilih membangun 20 sekolah SMA unggul di Indonesia,” ucapnya.
Meski diamini Luhut, sebenarnya, Suharso sempat meminta, agar defisit dipangkas ke rentang 1,5-1,8 persen. Dengan begitu, pemerintahan selanjutnya memiliki ruang fiskal yang lebih leluasa.
Ia juga mengingatkan, terdapat aturan yang menjelaskan pemerintahan selanutnya memiliki ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan APBN melalui mekanisme APBN Perubahan.
Lalu apa tanggapan DPR? Anggota Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno memandang, APBN 2025 diupayakan ekspansif karena merencanakan defisit yang lebih besar di tengah tren penurunan. “Tentu tujuannya memberi ruang nanuver untuk pemerintah baru, termasuk realisasi makan bergizi gratis secara bertahap,” ulas Hendrawan saat dihubungi, Kamis (6/6/2024) malam.
Warganet ikut menanggapi soal defisit anggaran APBN 2025. “Defisit itu bukan tidak ada dana. Tetapi Anggaran Belanja dan Pendapatan dalam RAPBN kemungkinan minus 2.8 persen. Biasanya nanti ada APBN perubahan,” cuit @MisbahWiyono.
“Defisit anggaran diperkirakan akan berkurang berkat perbaikan penerimaan pajak dan efisiensi belanja negara,” cuit @ichal_mhmmd3.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu