TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Modus Baru! Rektor Unila Minta Deposito Dan Emas

Laporan: AY
Senin, 22 Agustus 2022 | 08:40 WIB
Keempat tersangka OTT KPK terkait penerimaan mah asiswa baru di Unila. (Ist)
Keempat tersangka OTT KPK terkait penerimaan mah asiswa baru di Unila. (Ist)

PAMPUNG - Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani berupaya menyamarkan duit suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Ia ogah menerima kontan. Maunya dalam bentuk deposito atau emas. Tergolong modus baru.

“Atas perintah KRM (Karomani) uang tersebut telah dialih bentuk menjadi tabungan deposito, emas batangan,” ungkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron.

Karomani menerima rasuah melalui Budi Sutomo (Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat), Muhammad Basri (Ketua Senat) dan Mualim (Dosen).

Karomani memerintahkan kepada Budi cs agar menyampaikan mengenai tarif penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Berkisar Rp 150 juta sampai Rp 350 juta.

“Apabila ingin dinyatakan lulus maka dapat dibantu dengan menyerahkan sejumlah uang selain uang resmi yang dibayarkan sesuai mekanisme yang ditentukan pihak universitas,” jelas Ghufron.

KPK membongkar praktik curang itu berdasarkan laporan dari masyarakat pada Jumat, 19 Agustus 2022. Tim bergerak menciduk sejumlah pihak di Lampung, Bandung hingga Bali.

Yang ditangkap di Lampung adalah Mualim, Helmy Fitriawan (Dekan Fakultas Teknik) dan Heryandi (Wakil Rektor I Bidang Akademik).

Dalam penangkapan ini, tim KPK berhasil mengamankan barang bukti uang tunai Rp 414.5 juta, slip setoran deposito di salah satu bank sejumlah Rp 800 juta.

"Dan kunci safe deposit box yang diduga berisi emas senilai Rp 1,4 miliar,” ujar Ghufron.

Adapun pihak yang ditangkap di Bandung adalah Karomani dan ajudannya Adi Triwibowo serta Budi Sutomo. Dari ketiga orang ini, KPK mengamankan barang bukti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan buku rekening yang diduga menampung duit suap Rp 1,8 miliar.

“Sedangkan AD (Andi Desfiandi) ditangkap di Bali,” kata Ghufron.

Andi Desfiandi diketahui merupakan Ketua Yayasan Alfian Husin yang memiliki Institut Informasi dan Bisnis (IBI) Darmajaya di Lampung. Ia menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Relawan Erick Thohir Sahabat (Etos) Indonesia. (rm.id)

Komentar:
RSUD Tangsel
Bkpsdm
SDA
Perpus
DPRD
Perkim
Kecamatan Pamulang
Disnaker Tangsel
Bkad
ePaper Edisi 28 November 2024
Berita Populer
01
Jagoan Banteng Banyak Yang Tumbang

Nasional | 14 jam yang lalu

03
Norris Akui Kalah Ngegas Lawan Max Verstappen

Olahraga | 2 hari yang lalu

05
Laga NBA Cup 2024-2025

Olahraga | 14 jam yang lalu

10
Benyamin Davnie Yakin Menang Pilkada Kota Tangsel

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo