Sikap Jokowi Dan Prabowo Sama, Keamanan Penting untuk Jaga Pembangunan
JAKARTA - Soal keamanan dan pembangunan, sikap Presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dipastikan sama dengan Presiden Jokowi.
Hal tersebut disampaikan anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Bidang Komunikasi, Hasan Nasbi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/7/2024).
Hasan menjelaskan, ketika memberi pembekalan kepada 906 calon perwira remaja TNI-Polri 2024, di Jakarta, Jumat, (12/7/2024), sebenarnya Prabowo ingin menyampaikan bahwa keamanan itu penting jika bangsa Indonesia mau terus membangun di masa depan. Maka, keliru jika ada yang menganggap sikap Prabowo bertentangan dengan langkah Jokowi yang getol membangun infrastruktur.
“Beliau justru sedang memberikan perintah kepada TNI-Polri untuk mengabdi, menjalankan peran mereka, yaitu menjaga keamanan dan keutuhan negara, agar hasil-hasil pembangunan tidak sia-sia,” tegas Hasan.
Founder Cyrus Network itu menegaskan, jika Pemerintah telah melaksanakan tugas membangun infrastruktur, ekonomi, dan mencerdaskan bangsa, maka TNI-Polri berperan dalam melindungi bangsa, menjaga keamanan, termasuk menjaga hasil-hasil pembangunan. Sebab, pembangunan dan keamanan itu beriringan.
Hasan memastikan, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti adalah keberlanjutan dari semua program yang telah dijalankan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Apalagi, dalam banyak kesempatan, Prabowo menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan, bukan membelokkan arah pembangunan.
“Makanya, beliau mengajak kita untuk berterima kasih kepada seluruh Presiden yang pernah memimpin. Sebab, pencapaian Indonesia saat ini adalah hasil dari kerja keras dan jasa presiden-presiden sebelumnya,” tandasnya.
Pengamat militer sekaligus Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi memberikan pandangan senada. Dia pun menyarankan ke semua pihak, agar pernyataan Prabowo soal pembangunan dan keamanan tidak perlu dibenturkan dengan program infratruktur yang digenjot Jokowi.
Menurutnya, pernyataan Prabowo itu logis. Sebab, disampaikan di hadapan para calon perwira remaja TNI-Polri yang nantinya akan menjadi ujung tombak dan tulang punggung pengelolaan pertahanan dan keamanan negara.
Itu konteksnya adalah memotivasi dan mengajak para calon perwira remaja TNI dan Polri untuk berpikir strategis mengenai yang akan menjadi tugas dan tanggung jawab mereka nantinya,” ujar Fahmi, Minggu (14/7/2024).
Dia mengatakan, keamanan negara dan sektor pembangunan bukan hal yang berbenturan. Karena itu, dia menyayangkan jika ada yang memaknainya dengan pikiran politis sempit dan dangkal.
Fahmi melanjutkan, selama ini, pemerintahan Jokowi juga sudah berupaya menambah dan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI. Baik melalui pemenuhan dari industri dalam negeri, maupun dari belanja impor.
Soal penggunaan anggaran, Fahmi menilai, tidak ada perbedaan pandangan antara Jokowi dengan Prabowo. Dalam banyak kesempatan, keduanya sama-sama menegaskan perhatian dan komitmennya soal pembangunan infrastruktur, baik pertahanan maupun non-pertahanan.
Mengingat kedua hal tersebut saling menunjang dan berkaitan, maka Fahmi menilai penyelenggaraannya harus secara bersama-sama, baik paralel maupun simultan. Pertumbuhan ekonomi butuh stabilitas, sementara pembangunan pertahanan butuh kemampuan ekonomi negara.
“Dalam implementasinya, kita bisa lihat juga, belanja pertahanan dan belanja infrastruktur sama-sama berjalan secara proporsional. Khusus untuk pertahanan, Pemerintah bahkan konsisten mengejar capaian MEF (Minimum Essential Force/kekuatan pokok minimum), tanpa mengganggu kebutuhan belanja infrastruktur non pertahanan. Begitu juga sebaliknya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan pandangannya tentang kenegaraan. Kata dia, yang utama adalah meningkatkan keamanan untuk melindungi rakyat. Setelah itu sejahterakan perekonomian.
Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pembekalan kepada 906 calon perwira remaja (Capaja) TNI-Polri 2024, di Jakarta, Jumat (12/7/2024). Kepada ratusan Capaja, Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan konsep bernegara yang baik dan benar.
Kata Prabowo, Capaja harus menjadi seorang abdi negara yang kuat dan hebat. Hal ini sebagaimana terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan tentang tujuan awal nasional. Kata dia, yang pertama melindungi, baru memajukan kesejahteraan.
“Jadi, ekonomi, kemakmuran itu kedua. Pertama melindungi, baru mencerdaskan, baru pendidikan, melaksanakan ketertiban dunia,” kata Prabowo.
Menurut dia, pembangunan akan menjadi sia-sia kalau negara tidak mampu melindungi rakyatnya. Karena itu, dia menekankan, TNI-Polri harus menjadi garda terdepan untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia. “Ini survival kita sebagai bangsa,” tegasnya.
TangselCity | 7 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu