TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Juara Grand Slam Wimbledon 2024, Alcaraz Penerus Rafael Nafal

Laporan: Dzikri
Selasa, 16 Juli 2024 | 07:04 WIB
Dua petinis Spanyol, Rafael Nadal (kanan) dan Carlos Alcaraz (kiri). Foto : Ist  AlFoto : Ist
Dua petinis Spanyol, Rafael Nadal (kanan) dan Carlos Alcaraz (kiri). Foto : Ist AlFoto : Ist

INGGRIS - Petenis Carlos Alcaraz tampil gemilang di final Grand Slam Wimbledon 2024. Alcaraz menang telak atas petenis Novak Djokovic.

Di final melawan Djokovic yang digelar Senin (15/7/2024) dini hari, Alcaraz tak cuma menang telak tiga set langsung, 6-2, 6-2, 7-6 (7-4). Tapi, penampilan petenis asal Spanyol ini nyaris sempurna.

Berdasarkan catatan, dia han­ya melakukan dua kesalahan kecil. Pertama, saat gagal dalam tiga match point pada kedudukan 5-4 di set ke-3. Dia hilang fokus setelah seorang penonton berte­riak “Ya!”. Penonton itu menyangka dia akan menyelesaikan laga dan menang.

Sedangkan kesalahan kedua terjadi justru usai laga. Alcaraz yang sedang berteriak kegirangan, lupa kembali ke boks pemain untuk merayakannya. Kesalahan keduanya bahkan tidak mempen­garuhi hasil pertandingan.

Sepanjang karier Djokovic, hanya Nadal saat masa puncak, yang bisa mengalahkannya dengan telak dan meyakinkan di partai final.

Kemenangan yang sempurna bagi Alcaraz. “Dia lebih baik dari saya di seluruh aspek permainan,” puji Djokovic pada Alcaraz usai laga, dilansir dari 𝘛𝘩𝘦 𝘎𝘶𝘢𝘳𝘥𝘪𝘢𝘯, Senin (15/7/2024).

Laga final itu bisa menjadi kenangan yang akan dibicarakan para pecinta tenis di masa yang akan datang.

game pertama, Alcaraz em­pat kali mendapat break point. Tapi, tidak bisa menyelesaikan laga setelah 14 menit dan tujuh kali deuce.

Namun, momentum kemenangan datang pada Alcaraz setelah dia melakukan pukulan-pukulan pengembalian yang luar biasa. Baik dari sisi fore­hand maupun backhand. Lalu sekali lagi saat dia melakukan pukulan groundstrokes yang jauh, atau masuk ke dalam net.

“Game pertama sangat luar biasa,” kata Djokovic.

Di laga itu terlihat jelas perbedaan kualitas seorang petenis 21 tahun yang sedang berada di puncak dengan petenis 37 tahun yang baru satu bulan selesai menjalani operasi. “Dia terlalu bagus,” ucap Djokovic.

Sementara, Alcaraz menolak pujian-pujian tersebut. Dia bah­kan belum menganggap dirinya sebagai seorang juara. Dia tetap bertekad terus maju dan tak ingin cepat puas. “Saya ingin membangun jalan dan perjala­nan saya sendiri,” ucapnya.

Alcaraz jadi satu dari sedikit petenis yang bisa mengawinkan gelar Grand Slam Wimbledon dengan Grand Slam French Open di tahun yang sama.

Kemenangan atas Djokovic di babak final Wimbledon 2024, membuat segala kemungki­nan itu bisa terjadi. Sejauh ini, termasuk dia, hanya ada enam petenis yang bisa meraih gelar di All England Lawn Tennis and Croquet Club dan Roland Garros di tahun sama.

Lima petenis legenda tersebut, yakni Rod Laver, Björn Borg, Nadal, Federer dan Djokovic. Saat ini, hanya Djokovic dan Nadal yang masih aktif bermain. Meski sudah berada di penghu­jung karier mereka.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo