TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilgub Jakarta, Ahok-Anies Bertarung Lagi

Laporan: AY
Kamis, 18 Juli 2024 | 09:42 WIB
Foto : zist
Foto : zist

JAKARTA - Bermodalkan hasil survei, PDI Perjuangan (PDIP) mulai mempertimbangkan untuk mengusung kembali Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub Jakarta yang akan digelar pada November 2024. Jika jadi maju, Ahok bakal bertarung lagi dengan Anies Baswedan berebut kursi gubernur.

Wacana mengusung Ahok di Pilgub Jakarta menyeruak setelah namanya masuk dalam survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024. Elektabilitas mantan Gubernur Jakarta itu, berada di angka 20 persen, menempel ketat Anies yang mengantongi 29,8 persen.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan, hasil survei ini menjadi lampu kuning untuk kembali mengusung Ahok sebagai cagub Jakarta. Sebab, nama kader PDIP tersebut tiba-tiba muncul dan mampu menempati peringkat kedua.

“Nampaknya itu harapan besar karena Ahok tiba-tiba membuntuti,” ujar Said, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2024).

Said menegaskan, torehan ini tentu akan jadi pertimbangan bagi partai berlambang banteng moncong putih untuk kembali mengusung Ahok di Pilgub Jakarta. Ia pun mengatakan, bukan mustahil, jika nantinya Ahok deklarasi maju Pilgub Jakarta bisa semakin menggenjot elektabilitasnya karena punya daya tarik yang luar biasa.

“Tingkat elektabilitas Ahok sangat mengejutkan, itu potensial bisa mengalahkan Anies,” tegasnya.

Meski begitu, Said belum dapat memastikan kapan secara resmi PDIP akan mengumumkan Cagub Jakarta. Sebab, segala pertimbangan dalam menentukan Cagub masih harus diperhitungkan dengan matang.

“Kalau Ahok bisa maju dan katakanlah DPP PDI Perjuangan memunculkan Ahok, maka pertarungannya kembali akan sengit,” pungkasnya.

Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, sampai saat ini partainya masih mempertimbangkan Ahok untuk diusung menjadi Cagub Jakarta.

Deddy menyebut, sangat wajar jika PDIP mendukung Ahok di Pilgub Jakarta, sebab dia adalah kader partai. Selain itu, Ahok merupakan tokoh berintegritas yang selama menjadi Gubernur Jakarta punya track recordnya cukup bagus.

Meski begitu, Anggota Komisi VI DPR ini mengatakan, peta Pilgub Jakarta masih sangat cair, karena belum ada keputusan final.

Nama Ahok sebelumnya muncul di dua bursa Pilkada 2024, yaitu Pilgub Jakarta dan Pilgub Sumatera Utara (Sumut). Namun, dari elektabilitas Ahok masih tinggi di Jakarta.

Lalu, apa kata Ahok? Ahok sebelumnya mengaku tidak berwenang untuk memutuskan bakal maju di mana. Eks Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu mengatakan, keputusan tersebut mutlak berada di tangan partai.

“PDI Perjuangan memiliki mekanisme pengusulan dan bukan dengan cara bicara di media. Kerja sama partai bisa dilakukan oleh keputusan ketua umum,” ujarnya, Senin (8/7/2024).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai, duel antara Ahok dan Anies di Pilgub Jakarta 2024 kemungkinan besar bakal terjadi. Namun, dia memprediksi keduanya tidak bakal bertarung head to head karena kemungkinan besar ada poros ketiga yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Ditanya siapa calon terkuat dari KIM, Adi enggan berspekulasi. Hanya saja saat ini nama yang santer dibicarakan adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maupun Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

“Jakarta besar kemungkinan terjadi 3 poros. Bakal terjadi perang segitiga Anies, Ahok, dan jagoan KIM,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Ahok pernah bersaing dengan Anies di Pilgub Jakarta tahun 2017. Saat itu, ada tiga pasang calon. Ahok duet dengan Djarot Saiful Hidayat, Anies dengan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sylviana Murni. Namun, pasangan AHY-Sylviana kalah di putaran pertama.

Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga masuk ke putaran kedua. Di putaran kedua, Anies-Sandiaga berhasil kalahkan Ahok-Djarot dengan perolehan suara 57,96 persen.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo