PDIP Siapkan Risma Lawan Khofifah Di Pilgub Jatim
JATIM - PDIP menyiapkan kadernya yang juga Menteri Sosial, Tri Rismaharini menjadi lawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur. Untuk mewujudkan rencananya itu, PDIP mulai dekati PKB dan NasDem.
Hingga kini, baru pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang sudah menyatakan maju di Pilgub Jatim. Pasangan petahana ini, sudah mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PPP, PSI, Partai Perindo dan PKS. Dengan komposisi tersebut, Khofifah-Emil jadi calon terkuat.
PDIP tak ingin Khofifah-Emil lawan kotak kosong. Karena itu, Kandang Banteng mulai menyiapkan Risma untuk maju di Jatim.
Apalagi, berdasarkan survei Litbang Kompas yang dirilis pada Jumat (19/7/2024), elektabilitas Risma lumayan tinggi di angka 13,6 persen. Risma berada di posisi kedua setelah Khofifah. Elektabilitas Khofifah sendiri berada di angka 26,8 persen.
Kemudian elektabilitas keduanya dibuntuti oleh mantan Gubernur Jatim, Emil Dardak. Politisi Partai Demokrat itu memperoleh elektabilitas 3,8 persen. Di posisi keempat terdapat nama Sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf dengan 1,8 persen. Setelah itu muncul nama politisi PDIP yang duduk sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dengan 0,8 persen. Terakhir, ada nama Pengurus Pondok Pesantren Sabilurrosyid, KH Marzuki Mustamar dengan elektabilitas 0,4 persen.
Litbang Kompas menyelenggarakan survei periodik melalui wawancara tatap muka ini pada periode 20-25 Juni 2024. Total 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jatim.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menyatakan, pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan NasDem dan PKB di Jatim. "Kami sama PKB dan NasDem akan duduk bersama membahas Jawa Timur. Insya Allah dalam waktu tidak lama," sebut Said, Jumat (19/7/2024).
Said menegaskan, telah berbicara dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar. Pembicaraan ketiganya mengenai peluang kerja sama mengusung Risma merebut kursi Jatim-1.
"PKB memang mencalonkan Pak Kiai Mustamar, tapi Risma masih nyantol di hati masyarakat Jawa Timur berdasarkan pembacaan kami di survei Litbang Kompas," sebut Ketua DPD PDIP Jatim itu.
Menyoal elektabilitas Risma yang masih di bawah Khofifah, Said tidak mengambil pusing. Sebab, diakuinya, Risma belum mendeklarasikan maju sebagai Cagub Jatim.
Oleh karenanya, bagi kami kebersamaan jauh di atas segala-galanya," cetus Said.
Selain itu, PDIP juga sudah mendiskusikan dengan NasDem mengenai rencana berkoalisi di Jatim. Dia meyakini, jika PDIP, PKB dan NasDem bergabung, Khofifah akan mendapatkan lawan berat.
"Insya Allah akan menjadi penyeimbang bagi kontestan lain," imbuh Said.
Ketika ditanya apa PDIP ngotot memposisikan Risma sebagai Cagub jika berkoalisi dengan PKB dan NasDem, menurut Said akan didiskusikan bersama.
Terpisah, Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah menyambut positif, niat PDIP yang akan bersilaturahmi dengan partainya. Menurut Luluk, PKB dan PDIP merupakan partai pemenang di Pemilu 2024 kemarin.
"PKB membuka diri untuk kerja sama dengan PDIP. Kami berdua adalah partai terdepan di Jatim saat ini," ujar Luluk saat dihubungi Redaksi, Jumat (19/7/2024).
Sekalipun pemilih PDIP dan PKB berbeda, kata Luluk, bukan berarti keduanya tidak bisa bekerjasama. Justru, perbedaan akan menjadi indah bila disatukan.
"Soal siapa yang akan dimajukan oleh PDIP, ya kami belum tahu pastinya. Saya kira, antar pimpinan akan mematangkan figur jika memang nanti ada jodoh koalisi," ungkapnya.
Senada, Ketua DPP NasDem, Teuku Taufiqulhadi mengaku, happy mendapat tawaran kerja sama dengan PDIP untuk menghadapi Pilgub Jatim. Menurut dia, bukan perkara sulit bagi partainya untuk bekerjasama dengan PDIP. Mengingat, NasDem dan PDIP telah beberapa kali bekerjasama. Baik di tingkat lokal maupun pusat.
"Alhamdulillah. NasDem sudah pasti dengan senang hati mendengar masukan dan pandangan dari PDIP dan PKB," pungkas Taufiqulhadi.
Sebelumnya, Risma menyebut belum ada tawaran kepada dirinya untuk maju pada Pilgub 2024, baik di DKI Jakarta maupun Jawa Timur. Menurutnya, menjadi kepala daerah merupakan tanggung jawab besar. Sebab, masyarakat menitipkan harapan kepada pemimpin yang dipilihnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu