Jelang Perayaan Kemerdekaan RI di IKN, 2 Istana Megah Berdiri Di Ibu Kota Nusantara
IKN - Dua istana sudah berdiri megah dan tampak kokoh di Ibu Kota Nusantara. Istana Negara dan Istana Garuda. Kedua bangunan ini berdekatan. Istana Negara, adalah tempat kediaman resmi Presiden. Dan di belakangnya, berdiri Istana Garuda, sebuah bangunan yang diselimuti 4.650 bilah tembaga, berbentuk sayap burung yang artistik. Di sinilah kantor presiden.
Kedua istana itu sudah rampung. Presiden sempat menginap dua hari di istananya, pekan lalu. Kondisi saat ini, tampaknya tinggal finishing. Membersihkan area, sekaligus merapikannya. Istana akan menjadi pusat perhatian saat perayaan Kemerdekaan RI di IKN, 17 Agustus nanti.
Redaksi menyaksikan dari dekat kedua bangunan indah ini, pada Rabu (7/8/2024), bersama sejumlah pemimpin media nasional. Istana Negara dan Istana Garuda berada dalam satu area bernama di Istana Kepresidenan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
Bagi Redaksi, ini adalah kesempatan ketiga berkunjung ke kawasan IKN. Pertama kali ke sana, Oktober 2019. Saat titik nol belum ditetapkan. Ketika itu, arealnya masih lahan kosong, bekas hutan industri. Tak ada perumahan, tak ada air dan listrik. Akses masuk ke kawasan IKN hanya jalan setapak, tanah merah berbatu. Bahkan untuk masuk ke Sepaku, Penajam Paser Utara, waktu itu kami berlayar pakai perahu.
Kesempatan kedua pada Desember 2023. Saat itu, pembangunan di kawasan inti pusat pemerintahan baru mencapai sekitar 50-an persen, belum ada bilah tembaga yang menyelubungi Istana Garuda.
Kunjungan ketiga pada Rabu lalu (7/08/2024), cukup membuat Rakyat Merdeka terkejut menyaksikan pembangunan IKN yang amat pesat. Sepuluh hari menjelang upacara Agustusan, sudah banyak bangunan berdiri. Mata sampai terbelalak. Dulunya, sisa lahan hutan kok bisa jadi kawasan yang cantik dan asri.
Saat 17 Agustus 2024 nanti, bukan berarti seluruh pembangunan di IKN selesai. Yang rampung adalah infrastruktur menyangkut kebutuhan dasar untuk penyelenggaraan HUT Kemerdekaan RI. Meliputi Istana Garuda, Istana Negara, dan areal terbuka untuk upacara. Juga Taman Kusuma Bangsa sebagai lokasi kegiatan renungan suci, pada 16 Agustus.
Semua areal untuk keperluan peringatan HUT Kemerdekaan sudah siap dan rapi. Suasana di sana sangat indah, hijau dan udaranya masih segar. Hari itu wilayah IKN sempat diguyur hujan sangat deras, reda menjelang sore. Memandangi kompleks Istana Kepresidenan, di saat matahari terbenam, luar biasa bagusnya. Dari kejauhan, bilah-bilah tembaga yang menyelubungi bangunan, menjadi siluet garuda sedang mengembangkan sayapnya. Terlihat gagah berwibawa, di antara awan dan guratan warna api di langit.
Rombongan juga menyusuri sebagian areal terbuka yang disebut sumbu kebangsaan. Kalau ditarik garis lurus, maka sumbu ini menghubungkan sejumlah bagian penting kawasan inti Ibu Kota Nusantara. Yaitu, dari bagian tengah Istana Negara, menuju tiang bendera setinggi 17 meter di lapangan rumput yang akan dipakai upacara. Lalu Taman Kusuma Bangsa. Sebuah memorial park, untuk penghormatan kepada para pahlawan. Tampak cantik dan artistik dengan artwork warna kehijauan berbentuk sayap merpati. Nyambung ke bukit bendera, dengan tiang setinggi 79 meter. Ujung dari sumbu kebangsaan adalah, titik nol nusantara.
Di kanan kiri sumbu kebangsaan, berdiri gedung-gedung kementerian. Yang sudah kelihatan bentuknya, adalah Kantor Kementerian Koordinator. Berada di sisi barat dan timur plaza seremoni, atau lapangan upacara Istana Negara.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku tergetar melihat progres pembangunan di IKN. Dia bertanya pada wartawan, bangga nggak melihat Ibu Kota Nusantara ini? “Bangga Pak,” jawab awak media. Ibu Kota Nusantara tak sekedar indah, tapi dibangun oleh putra-putri bangsa Indonesia. “Setelah 79 tahun, akhirnya kita punya istana yang dibuat oleh bangsa sendiri. Bukan warisan dari Kolonial,” katanya. Istana yang selama ini digunakan oleh Presiden Indonesia di Jakarta adalah buatan zaman Belanda.
Media juga diajak mengunjungi hunian para pekerja. Mereka tinggal di rumah-rumah modular, yang dibangun dengan teknologi mobox atau mobile box. Rumah hunian ini, dibangun dalam waktu sangat cepat karena sistemnya mudah dibongkar pasang. Bagian dalamnya sangat nyaman, bagus dan bersih. Air juga sudah mengalir lancar dan kencang di sini.
IKN adalah sebuah proyek raksasa. Luas total IKN mencapai 322 ribu hektar. Yang dibangun di tahap 1 ini baru kawasan inti pusat pemerintahan seluas 6 ribuan hektar.
Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis Sumadilaga mengatakan, pembangunan IKN ada 5 tahap, berakhir pada 2045. Tahap pertama adalah pembangunan 2022-2024, disebut pemindahan tahap awal. Yang dibangun adalah infrastruktur dasar berupa penyediaan air minum, ketenagalistrikan, pengelolaan sampah dan air limbah untuk penduduk pionir. Lalu membangun sarana berupa Istana Kepresidenan, perkantoran dan perumahan, yang ditujukan bagi pemindahan ASN di tahap awal. Dan inisiasi sektor-sektor ekonomi prioritas.
Tahap kedua tahun 2025-2029 akan membangun fasilitas transportasi umum baik primer atau sekunder, perluasan kawasan pemukiman untuk ASN, TNI/Polri dan pusat perkantoran pemerintahan pusat.
Danis memaparkan, pembangunan Istana Negara sudah 90,6 persen dan lapangan upacaranya siap digunakan. Gedung sekretariat presiden dan bangunan pendukung sudah 95 persen. Gedung Kementerian Sekretariat Negara 86 persen.
Hunian ASN, dari rencana 47 tower, sebanyak 12 tower sudah rampung pada Agustus 2024 dan bisa digunakan untuk penginapan tamu saat perayaan HUT RI. Sesuai kontraknya, sebanyak 21 tower hunian akan selesai pada Oktober 2024. Dan November rampung seluruh tower ASN.
Pembangunan Bandara IKN dan jalan tol juga menjadi perhatian utama. Harapannya, bandara bisa selesai pada Agustus ini. Namun ada faktor cuaca yang sulit diduga. Sepanjang bulan lalu, misalnya, sebanyak 22 hari hujan. Sehingga ada kendala pada pengerasan runaway-nya. Sedangkan jalan tol, Sebagian lajurnya sudah rampung, dan bisa digunakan fungsional pada saat perayaan kemerdekaan.
Benarkah pembangunan IKN dikebut, seperti buru-buru dan ditarget agar bisa dipakai pada saat upacara kemerdekaan? Danis mengatakan, “Kami betul-betul menjalankan sesuai kontrak. Tidak yang terburu-buru, tidak ada yang dikebut,” jawabnya.
Menyelesaikan sebuah mega proyek seperti IKN, adalah pekerjaan sangat berat dan menantang. Tetapi, ini adalah amanat konstitusi. Pemerintahan mendatang akan meneruskannya. Prabowo Subianto pernah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan IKN, dalam sebuah forum internasional, di Qatar Doha, bulan Mei lalu. Presiden terpilih itu mengatakan, yakin bisa menyelesaikan pembangunan IKN sesuai tahapan, dengan mengutamakan penggunaan APBN. “Anggaran negara bisa menanggungnya. Kami sangat yakin,” tutur Prabowo, ketika itu.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu