TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jangan Termakan Hoax, Pertamina Tetap Menjual Pertalite

Oleh: Farhan
Minggu, 01 September 2024 | 12:14 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memastikan, penyaluran Pertalite akan terus dilakukan, sesuai penugasan Pemerintah. Mereka menepis kabar, Pertalite akan dihentikan penyalurannya September ini, seperti yang beredar di dunia maya.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyampaikan, sampai saat ini tidak ada penugasan menghentikan penyaluran Pertalite dari Pemerintah. Sehingga, Pertamina terus menjalankan komitmennya dalam penyediaan Pertalite, sesuai kuota dan titik layanan jual yang telah ditetap­kan BPH Migas.

“Tidak ada rencana menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September 2024. Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (31/8/2024).

Sebelumnya, di media sosial X berseliweran akun-akun yang menyebut, BBM jenis Pertalite akan dihentikan penyalurannya per September ini. Hal ini me­micu beragam reaksi warganet. Melanjutkan keterangannya, Heppy menegaskan, Pertalite akan terus disalurkan sesuai kuo­ta yang ditetapkan Pemerintah.

Sekalipun begitu, pihaknya juga mendukung upaya-upaya Pemerintah agar subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran. Salah satunya, mendata peng­guna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code melalui www.subsiditepat.mypertamina.id.

Diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM, Bahlil Lahadalia, berencana menetapkan aturan baru terkait penggunaan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar pada 1 Oktober 2024. Ini dilakukan guna memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, aturan tersebut akan dituangkan melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM.

Saat ini, sebut Heppy, wilayah pendaftaran QR Code Pertalite masih dilakukan bertahap dan hanya khusus untuk kendaraan roda 4. Kemudian, wilayah fokus pendaftaran saat ini wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan se­bagian wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.

“(Per Agustus) Jumlah pendaftar yang terverifikasi dan telah mendapat QR Code saat ini mencapai 3,9 juta,” ujarnya.

Heppy pun mengajak masyarakat ikut melakukan pendaft­aran QR Code. Ini penting, agar BBM subsidi bisa benar-benar dinikmati oleh yang pantas menerimanya.

Menurut dia, untuk registrasi dan informasi lebih lanjut terkait program subsidi tepat Pertalite masyarakat dapat mengunjungi website https://subsiditepat.mypertamina.id dan menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

“Bagi pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukan­nya untuk memastikan akses subsidi BBM tepat sasaran,” imbau Heppy.

Sementara Anggota Komisi VII Abdul Kadir Karding mengakui, yang perlu dilakukan Pemerintah saat ini adalah melaku­kan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran melalui sejumlah kebijakan. Pasalnya, di lapangan banyak ditemukan pengguna BBM subsidi justru datang dari kalangan menengah ke atas.

Untuk menghindari kegadu­han, usaha menyalurkan subsidi tepat sasaran disarakankannya diikuti sejumlah edukasi dan sosialiasi.

“Kebijakan penyaluran tepat sasaran ini mungkin akan menimbulkan reaksi masyarakat, terutama mereka yang merasa terdampak pembatasan ini. Sehingga perlu mekanisme dan edukasi kepada masyarakat mengenai tujuan dan manfaat kebijakan pembatasan pembe­lian pertalite,” ujarnya.

media sosial X, perasaan warganet beragam. Pasalnya, meski Pertamina sudah menyatakan tidak akan menghenti­kan Pertalite, namun di satu sisi Pemerintah ternyata mau memperketat penyaluran BBM bersubsidi.

“Alhamdulilah enggak ada penghentian Pertalite. Kalau kayak begini kan kita narik ojek juga tenang,” ujar akun @perantaumalam.

Akun @pahlaaa33 menye­but, tidak adanya penghentian penyaluran pertalite adalah ben­tuk keberpihakan Pemerintah kepada masyarakat.

“Nah gitu, jangan di stop dulu penyalurannya. Gak semua pemilik kendaraan punya uang banyak untuk beli pertamax,” ujarnya.

Akun @karitothemoon berpendapat, dirinya bingung me­nyikapi kondisi saat ini. Sebab di satu sisi Pertalite tidak di­hentikan, namun di sisi lainnya pertalite akan segera diketatkan penyalurannya.

“Mau senang tapi bingung. Senang pertalite tetap disalurkan seperti biasa, tapi sedih karena sebentar lagi gak semua orang bisa pakai pertalite,” ujarnya.

Akun @Liwaligongm berped­apat, para pemilik yang punya lebih dari satu mobil kemungki­nan harus a segera mengurangi jumlah kendaraaanya bila isi kantong masih pas-pasan.

“Tuh meski masih akan dis­alurkan tapi ada rencana pen­getatan penyalurannya. Kaum mendang-mending yang punya lebih dari satu mobil mending jual dah kendaraannya daripada dompet jebol,” ujarnya.

Sementara, akun @Kayuman_is menyampaikan dirinya men­dukung penyaluran BBM sub­sidi tepat sasaran melalui QR Code. Sebagai manusia yang diberikan rizki lebih dari Tuhan, dia tidak ingin merampas hak orang lain.

“Gue setuju beli BBM pake QR Code. Biar orang-orang kayak gue gini gak makan hak orang yang membutuhkan,” tegasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo