TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

2 Anak SD di Tangsel Diculik dan Dicabuli, Polisi Buru Pelaku

Laporan: Rachman Deniansyah
Kamis, 05 September 2024 | 20:40 WIB
Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Agil Sahril saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024). (tangselpos.id/rmn)
Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Agil Sahril saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024). (tangselpos.id/rmn)

CIPUTAT, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tangerang Selatan (Tangsel) tenhah memburu pelaku penculikan dan pencabulan yang dialami oleh dua anak di bawah umur sepulang sekolah, Agustus lalu.

Hal tersebut ditegaskan Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Agil Sahril saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024).

"Bahwa terkait dengan perkara tersebut, saat ini sudah dalam proses Penyidikan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan," tegas Agil melalui pernyataan resminya.

Agil menyatakan, polisi akan berupaya secara maksimal agar kasus ini dapat segera menemui titik terang.

"Dan mengungkap pelakunya. Tim saat ini masih bekerja untuk mengumpulkan petunjuk, saksi-saksi, dan barang bukti," papar Agil.

Sementara itu di sisi lain, kini korban tengah dalam pendampingan tim Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangsel.

Kepala UPTD PPA Kota Tangsel, Tri Purwanto mengatakan, perbuatan bejat yang dilakukan oleh pelaku telah meninggalkan trauma mendalam bagi para korban, yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Oleh karena itu, pendampingan terhadap korban sangat diperlukan, terutama dalam menjaga psikologis anak.

"Kita dampingi, kita berikan trauma healing. Termasuk juga pendampingan hukum," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur telah terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel). Keduanya dilakukan dengan modus yang sama, yakni dengan menculik korbannya sepulang sekolah.

"Yang pertama terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedaung pada 5 Agustus 2024, dan kasus kedua terjadi di SDN 01 Jombang pada 21 Agustus 2024. Jadi kurang lebih dua pekan," ujar Tri.

Tri memaparkan, kedua korban merupakan anak perempuan kelas 2 dan 3 SD. Terduga pelaku, menjalankan aksinya dengan modus yang serupa.

"Awalnya si anak ini pulang sekolah, nah itu sudah ada orang (pelaku-red) yang nunggu di depan sekolahan dan menginfokan salah satu keluarganya ada yang kecelakaan. Makanya dia mau diantar, jadi itu hanya modus," papar Tri.

Selama penculikan itu, Tri menduga korban mengalami pelecehan seksual. Sebab berdasarkan hasil keterangan, korban dibawa ke suatu lokasi yang tidak diketahui keberadaannya dan sempat ditelanjangi pelaku.

"Jadi dijemput tapi balik lagi sekitar jam 21.00 WIB ke sekolah. Jadi ada kekerasan seksual, pelecehan. Saat itu ada korban yang dibius, dan ada yang tidak tahu. Ada yang dibius, tahu-tahu dia bangun dalam keadaan telanjang," ungkap Tri.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo