Jokowi Pamitan Dan Minta Maaf, Akan Ngantor Di IKN Sebelum Lengser
SURABAYA - Blusukan Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana di Pasar Soponyono, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9/2024), terasa unik. Karena di pasar tersebut, Jokowi tidak hanya berdialog dan memberikan bantuan, tapi menyampaikan sambutan dadakan. Tanpa podium atau microfon, hanya memakai toa sebagai pengeras suara, Jokowi pamitan dan minta maaf kepada masyarakat. Di sisi lain, Istana memastikan Jokowi akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) 10 September ini sampai 19 Oktober atau sehari sebelum lengser.
Sebenarnya, kegiatan Jokowi di Pasar Soponyono ini, tidak berbeda saat dirinya datang ke pasar-pasar tradisional lainnya di Indonesia. Presiden datang untuk berdialog dengan pedagang, berbelanja, sambil membagi-bagikan bantuan.
Pukul 08.53 WIB, Jokowi dan Ibu Iriana tiba di lokasi. Ratusan masyarakat yang terdiri dari pedagang dan pengunjung pasar, langsung berebut untuk mendekat dengan Jokowi. Sejumlah pasukan Paspampres nampak mengeluarkan paket barang warna merah muda berisi sembako dan kaos hitam untuk dibagikan ke masyarakat.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam, sedangkan Ibu Iriana yang memakai kebaya putih dengan celana panjang hitam, masih sempat melayani permintaan salaman dan foto-foto dari masyarakat yang mayoritas adalah ibu-ibu.
Kepala Negara lalu masuk ke dalam pasar. Berkeliling-keliling dari lapak 1 ke lapak lainnya. Sesekali, Kepala Negara berdialog untuk mengecek harga, khususnya kebutuhan pokok. Sementara Ibu Iriana yang berada di sebelahnya, terlihat asik memborong dagangan dari pedagang.
Habis blusukan di dalam pasar, Jokowi dan Ibu Iriana berjalan ke luar. Masyarakat yang sejak tadi masih menunggu kehadiran orang nomor 1 di Indonesia itu, langsung berebut untuk mendekat. Namun, petugas paspampres dengan sigap membuat pagar betis agar masyarakat tidak terlalu dekat.
Di momen inilah, Jokowi tiba-tiba berdiri di anak tangga yang menjadi akses ke lantai 2. Dia lalu meminta kepada ajudannya, AKP Muhammad Syarif Fitriansyah untuk mengambilkan toa. Dalam hitungan menit, toa pun datang. Jokowi tanpa meragu mengambil bagian pengeras suara. Sementara badan toa, dipegang oleh ajudan yang diarahkan ke arah warga.
Blusukan Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana di Pasar Soponyono, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9/2024), terasa unik. Karena di pasar tersebut, Jokowi tidak hanya berdialog dan memberikan bantuan, tapi menyampaikan sambutan dadakan. Tanpa podium atau microfon, hanya memakai toa sebagai pengeras suara, Jokowi pamitan dan minta maaf kepada masyarakat. Di sisi lain, Istana memastikan Jokowi akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) 10 September ini sampai 19 Oktober atau sehari sebelum lengser.
Sebenarnya, kegiatan Jokowi di Pasar Soponyono ini, tidak berbeda saat dirinya datang ke pasar-pasar tradisional lainnya di Indonesia. Presiden datang untuk berdialog dengan pedagang, berbelanja, sambil membagi-bagikan bantuan.
Pukul 08.53 WIB, Jokowi dan Ibu Iriana tiba di lokasi. Ratusan masyarakat yang terdiri dari pedagang dan pengunjung pasar, langsung berebut untuk mendekat dengan Jokowi. Sejumlah pasukan Paspampres nampak mengeluarkan paket barang warna merah muda berisi sembako dan kaos hitam untuk dibagikan ke masyarakat.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam, sedangkan Ibu Iriana yang memakai kebaya putih dengan celana panjang hitam, masih sempat melayani permintaan salaman dan foto-foto dari masyarakat yang mayoritas adalah ibu-ibu.
Kepala Negara lalu masuk ke dalam pasar. Berkeliling-keliling dari lapak 1 ke lapak lainnya. Sesekali, Kepala Negara berdialog untuk mengecek harga, khususnya kebutuhan pokok. Sementara Ibu Iriana yang berada di sebelahnya, terlihat asik memborong dagangan dari pedagang.
Habis blusukan di dalam pasar, Jokowi dan Ibu Iriana berjalan ke luar. Masyarakat yang sejak tadi masih menunggu kehadiran orang nomor 1 di Indonesia itu, langsung berebut untuk mendekat. Namun, petugas paspampres dengan sigap membuat pagar betis agar masyarakat tidak terlalu dekat.
Di momen inilah, Jokowi tiba-tiba berdiri di anak tangga yang menjadi akses ke lantai 2. Dia lalu meminta kepada ajudannya, AKP Muhammad Syarif Fitriansyah untuk mengambilkan toa. Dalam hitungan menit, toa pun datang. Jokowi tanpa meragu mengambil bagian pengeras suara. Sementara badan toa, dipegang oleh ajudan yang diarahkan ke arah warga.
Berkantor Di IKN
Di sisa akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi dijadwalkan akan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Eks Gubernur DKI Jakarta itu akan mulai berkantor sejak tanggal 10 September hingga 19 Oktober 2024.
"Di antara tanggal itu, ada beberapa di sela-sela itu kegiatan rapat dan lain-lain, termasuk mungkin kunker dari IKN ke kota lainnya," ungkap Kasetpres Heru Budi Hartono di kawasan Ragunan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Di IKN, Jokowi tidak sendiri. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga akan ditemani Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Presiden (Setpres) yang ikut berkantor. "Kalau Setpres sudah mulai di sana tapi kalau kementerian lain saya nggak tahu. Intinya Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) yang bertugas sudah di sana sejak kemarin," lanjutnya.
Heru menjelaskan, selama berkantor di IKN, Presiden tidak hanya bekerja tapi juga mengundang beberapa pihak untuk rapat. "Ya beliau kerja di sana sambil mengundang yang terkait untuk rapat," pungkas Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta itu. UMM
Sementara itu, Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consultant (ARSC) Dimas Oky Nugroho mengapresiasi Jokowi yang masih keliling daerah di sisa masa jabatannya. Sebagai Presiden yang akan purna tugas, kata dia, kunjungan ke berbagai daerah memang harus dimanfaatkan oleh Jokowi untuk berpamitan kepada rakyat.
Secara positif, lanjut dia, permohonan maaf Jokowi ini juga harus dinilai sebagai cara komunikasi politik populis ala Jokowi. Tidak hanya ditujukan kepada rakyat, tapi juga secara tidak langsung kepada masyarakat politik Indonesia secara luas.
"Hal ini harus dinilai sebagai upaya politik Jokowi untuk mendapatkan simpati publik sebagai seorang presiden yang dipersepsikan dekat dengan rakyat dan akan segera lengser untuk berpamitan dan menyatakan permohonan maaf secara langsung di hadapan rakyat," ujar Dimas kepada Redaksi, kemarin.
Terkait rencana Jokowi untuk berkantor di IKN di akhir masa jabatannya, Dimas menilai, Jokowi ingin menunjukkan komitmen politiknya untuk segera mengaktivasi IKN sebagai episentrum pemerintahan yang baru. Kepindahan presiden dan berbagai aktivitasnya di sana nantinya juga diharapkannya dapat 'mendorong' adaptasi bagi seluruh masyarakat politik tanah air terkait keberadaan IKN.
Namun, lanjut dia, menghabiskan sisa waktu jabatan dengan berkantor di IKN akan menimbulkan problem lain. Problemnya adalah besar-kecilnya simpati atau dukungan dari publik dan masyarakat politik Indonesia terhadap keputusan Jokowi tersebut.
"Ketidaksiapan infrastruktur IKN tentunya akan pula berpengaruh pada efektivitas jalannya pemerintahan dan transisi politik yang sedang berlangsung yang diharapkan berjalan secara smooth," pungkas Dimas.
TangselCity | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu