TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Menu Makan Bergizi Gratis Ada Susu Ikan, Siapa Pernah Coba....

Oleh: Farhan
Sabtu, 14 September 2024 | 09:32 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Susu ikan lagi rame jadi perbincangan karena disebut-sebut bisa jadi produk alternatif pengganti susu sapi. Susu ikan juga diwacanakan masuk dalam menu makan bergizi gratis yang jadi program Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Lantas, apa itu susu ikan? Siapa yang pernah coba?

Wacana penggunaan susu ikan sebagai pengganti susu sapi, pertama kali disampaikan Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Sis Apik Wijayanto. ID FOOD sendiri adalah perusahaan BUMN yang akan terli­bat dalam program susu gratis.

Saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/9/2024), Sis mengatakan, pihaknya mulai mengkaji pengadaan susu ikan sebagai sumber alternatif program minum susu gratis, apabila produksi susu sapi tidak dapat memenuhi target kebutuhan. Sebab, pembangunan peternakan sapi perah mega farm membutuhkan waktu 2-3 tahun.

Munculnya istilah susu ikan kemudian jadi polemik dan viral di media sosial. Banyak yang mempertanyakan apa itu susu ikan, dan bagaimana kan­dungan proteinnya. Media asing ikut menyoroti soal susu ikan ini.

Lantas, apa sebenarnya susu ikan? Mengenai hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) angkat bicara.

Ketua Komite Advokasi Per­cepatan Penurunan Stunting, Kese­hatan Ibu dan Anak serta SustainableDevelopment Goals (SDG’s) PB IDI, Prof Agussalim Bukhari menjelaskan, susu ikan adalah ekstrak ikan berbentuk bubuk yang kaya protein dan mikro nutrisi. “Lebih tepatnya di­katakan sari ikan ya,” ujarnya dalam media briefing IDI, secara daring, Jumat, (13/9/2024).

Soal wacana penggunaan susu ikan dalam program makan bergizi gratis, dirinya mengaku mendukung penuh rencana tersebut. Menurutnya, rencana Pemerintah memproduksi susu ikan bisa menjadi pengganti susu sapi, dan bagus untuk kebutuhan gizi anak dan ibu hamil yang jadi target program makan bergizi gratis. “Kan sangat bagus, bergizi dan aman tentunya,” tegasnya.

Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, ini menambahkan, nilai gizi pada susu ikan sama baiknya dengan susu sapi, karena punya kandungan Omega 3. Dengan demikian, peman­faatan ikan sebagai produk olahan susu dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan masalah stunting dan kekurangan gizi anak Indonesia.

“Upaya ini bisa mempercepat penurunan, kalau bisa 100 persen kan penurunan angka malnutrisi,” harapnya.

Ketua Kolegium Ilmu Gizi Klinik Indonesia ini kemudian menjelaskan, proses pembuatan susu sapi tidak mudah dan memakan biaya tinggi. Ditambah lagi jumlah produksinya belum memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga Pemerintah masih perlu melakukan impor.

Sementara, proses pembuatan susu ikan lebih murah dan bahan bakunya melimpah ruah. “Ikan lebih mudah, tinggal ditangkap di perairan kita yang sangat besar. Apalagi, Indonesia me­rupakan negara maritim,” pungkasnya.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PD­SPKP), Budi Sulistyo mengatakan, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mendirikan pabrik pengolahan susu ikan di Indra­mayu, Jawa Barat dengan kapasitas 30 ton/bulan. Menurut Budi, pabrik yang didirikan sejak 2017 ini, merupakan salah satu hasil hilirisasi perikanan yang terus digalakkan KKP.

Ia menjelaskan, pabrik tersebut produknya merupakan minuman protein yang berasal dari turunan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dan diolah menyerupai susu. “Jadi bukan dalam arti susu yang sebenarnya, melainkan susu analog hasil dari HPI,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9/2024).

Guna memenuhi produksi dalam negeri, Budi mengungkapkan, KKP bakal mendirikan pabrik pengolahan susu ikan percontohan lain di dekat pantai, terutama tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan. Ia berharap, pem­bangunannya bisa menarik minat para pengusaha lokal untuk ikut mendirikan pabrik pengolahan susu ikan.

Dia pun menargetkan pabrik per­contohan itu kapasitas produksinya akan lebih tinggi dari yang sudah ada. Yakni mencapai 50 sampai 100 ton per bulan. “Kami akan naikkan kapasitasnya, bertahap,” tutupnya.q

Lalu apa kata Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana yang bertugas menyiapkan makan bergizi gratis? Dadan mengatakan, hingga kini Pemerintah belum ada rencana meng­gantikan susu sapi dengan susu ikan dalam program makan bergizi gratis.

Dadan mengatakan, makanan atau minuman yang baik pasti akan digunakan sebagai bahan program makan bergizi gratis karena akan diberikan kepada para anak sekolah hingga ibu hamil, dan balita.

Kata Dadan, Badan Gizi Nasional merancang program makan bergizi gratis dengan menggunakan susu sapi. Karenanya, ia mengungkapkan, peme­rintah ke depan akan mengimpor sapi dengan jumlah sapi impor yang akan disiapkan Kementerian Pertanian.

Senada dikatakan oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mengatakan, sampai saat ini penggunaan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi masih dibahas. Semua masih sebatas as­pirasi dan sedang disimulasikan.

“Kami kan umumkan ke publik mengenai masalah pengganti susu makan bergizi itu pada saatnya nanti. Jadi kalau sekarang, ya itu kita ang­gap sebagai aspirasi ataupun kemudi­an hasil simulasi,” kata Dasco.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo