TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Angka Stunting Tinggal 9,2%,

Pemkot Target Zero Kasus

Laporan: Idral Mahdi
Rabu, 02 Oktober 2024 | 07:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar

CIPUTAT-Angka stunting di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini tinggal 9,2 persen. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel gencar melakukan penekanan intervensi spesifik hingga pemeriksaan ibu hamil.

"Upaya yang telah kami lakukan berhasil membawa angka stunting di Tangsel mengalami penurunan drastis, angka stunting di Tangsel sempat menyentuh 19,9 persen dan saat ini turun menjadi 9,2 persen. Penurunan angka stunting harus terus dilakukan hingga mencapai zero kasus," ujar Allin Hendalin Mahdaniar, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Selasa (1/10).

Menurut Allin, saat ini pihaknya tengah berkolaborasi dengan berbagai lintas sektor untuk mewujudkan wilayah bebas stunting. Berbagai langkah seperti pemberian makanan tambahan lokal bagi balita dan ibu hamil hingga pelaksanaan pos gizi di seluruh kelurahan.

“Soal pemberian makanan tambahan lokal terhitung pada Agustus, telah diberikan ke 1.024 balita (72,01 persen) naik berat badan, 585 balita perbaikan status gizi atau sebesar 41,14 persen. Selain itu, untuk menekan angka tersebut kita juga mengedukasi masyarakat terkait 1.000 hari pertama kehidupan untuk pencegahan terjadinya stunting, serta rujukan balita stunting, wasting dan weight faltering ke rumah sakit rujukan," tambah Allin.

Allin menuturkan, pihaknya pun telah melakukan skrining dan deteksi dini ibu hamil dan bayi balita berisiko tinggi. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar serta pemeriksaan USG dasar oleh dokter umum.

"Target ke depannya, tentu kita evaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan masukan kegiatan ke depan, serta memberikan edukasi, literasi ke masyarakat tentang stunting," jelasnya.

Allin menambahkan, pihaknya pun telah memberikan pelatihan skrining deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian makan balita dan anak pra sekolah bagi tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah, skrining anemia juga dilakukan untuk remaja putri.

"Kita berikan juga tablet tambah darah bagi remaja putri dan calon pengantin, kemudian rujukan remaja putri anemia ke rumah sakit," pungkasnya.

Komentar:
Berita Terkini
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo