Soal Penyusunan Kabinet Prabowo, Saya Ngak Ikut Cawe-cawe
JAKARTA - Presiden Jokowi membantah tudingan mengintervensi penyusunan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jokowi memastikan, tidak ikut campur dalam pemilihan menteri-menteri yang dilakukan Prabowo.
Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan mengenai tudingan dirinya melakukan intervensi dalam penyusunan kabinet Prabowo. "Saya ikut-ikut intervensi? Ndak,” tegas Jokowi, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (11/10/2024).
Jokowi bercerita, saat menyusun kabinet pada 2014 dan 2019, tak mau diintervensi pihak lain. Sebab, memilih menteri adalah hak prerogatif presiden, yang tak boleh diganggu pihak lain.
“Jadi sama, (saat ini) saya tidak ingin ikut-ikutan (dalam penyusunan kabinet Prabowo)," ucap Jokowi.
Meski demikian, Jokowi akan memberikan masukan ke Prabowo bila dimintai pendapat terkait sosok tertentu, apakah layak atau tidak untuk mengisi kursi menteri. Jokowi memastikan, hal itu bukan intervensi. Sebab, hal itu dilakukan jika ditanya oleh Prabowo.
"Kalau ditanya, ya saya jawab. Kalau ditanya. Kalau nggak ditanya, ya saya nggak akan jawab," tegasnya.
Kepala negara lalu menjelaskan, dirinya dengan Prabowo banyak berbincang. Contohnya, saat makan malam berdua di Restoran Plataran Hutan Kota, Senayan, Selasa (8/10/2024). Obrolan Jokowi dengan Prabowo sampai 2,5 jam.
Namun, Jokowi kembali menegaskan, jika tidak ditanya oleh Prabowo mengenai sosok calon menteri tertentu, dirinya tidak akan memberikan pandangan. “Karena sama, saya tidak mau hak prerogatif saya diintervensi siapa pun," tegasnya.
Sebelumnya, Prabowo mulai membocorkan sosok para menteri yang akan diangkatnya. Prabowo mengakui banyak menteri di kabinet Jokowi yang keren-keren. Karena itu, Prabowo pun tak ragu akan kembali memakai menteri-menteri terbaik di era Jokowi di kabinetnya nanti.
Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato di acara BNI Investor Daily Summit, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (9/10/2024). “Dalam menyusun kabinet, saya melihat, banyak juga ya yang berada di kabinet yang sekarang," ucap Menteri Pertahanan tersebut.
Pilihan itu diambil karena Prabowo melihat sendiri banyak menteri terbaik yang duduk di kabinet Jokowi. Jika menteri-menteri tersebut dirasa masih bagus, Prabowo pun akan mengajaknya untuk bergabung di pemerintahannya.
"Pak Jokowi mencari yang terbaik, saya pun demikian. Kalau kebetulan orangnya masih bagus, pasti kita akan minta untuk ikut lagi," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Prabowo menegaskan, akan mencari orang-orang terbaik untuk masuk dalam kabinet nanti. Dalam mencari figur yang tepat ini, Prabowo tak akan melihat latar belakang orang-orang tersebut. Baik dari sisi keluarga, agama, suku, dan ras. Yang akan dilihat Prabowo adalah kemampuan dan kapasitas orang tersebut.
“Dia mampu atau tidak, dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak. Mampu nggak dia deliver, mampu nggak dia berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat. Nah, itu yang kita cari," jelasnya.
Sementara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menerangkan, pembahasan terkait jumlah kementerian masih berlangsung. Dia memperkirakan, jumlah kementerian antara 44 sampai 46 kementerian. "Saya nanti masih mau menghitung finalisasinya, jumlahnya berapa," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Jumat (11/10/2024).
Dasco melanjutkan, penambahan ini untuk mengoptimalkan fungsi kementerian bagi rakyat. Kementerian-kementerian baru diharapkan mampu mendukung implementasi janji kampanye Prabowo yang terangkum dalam Asta Cita dan 17 Program Aksi.
"Asta Cita dan 17 Program Aksi akan diimplementasikan di kementerian yang existing maupun yang dipecah menjadi kementerian baru,” terang Wakil Ketua DPR itu.
Untuk seleksi menteri, Dasco menyebut, Prabowo akan melakukan fit and proper test terhadap nama-mana yang ada. Prabowo akan langsung melakukan wawancara tatap muka terhadap para calon menteri itu.
"Walaupun sudah dilakukan oleh tim (transisi), tapi akan langsung oleh Pak Prabowo untuk dilakukan sesi tatap muka, untuk kemudian dalam tahap finalisasi," jelas Dasco.
Menurut dia, Prabowo memberi perhatian khusus terhadap calon menteri. Sebelum fit and proper test itu, akan dilakukan pengecekan biodata dan profiling calon menteri tersebut oleh tim yang sudah dibentuk. "Ya yang pertama tentunya diminta biodata, kemudian profiling, lalu kemudian finalisasi," pungkas Dasco.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu