Survei ASI: Duet Prabowo-Cak Imin Paling Joss Di Pilpres 2024
JAKARTA - Riset Arus Survei Indonesia (ASI) bertajuk Preferensi Pemilih dan Peta Elektoral 2024 yang dirilis hari ini, menyebut pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar, sebagai duet paling potensial memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam simulasi empat pasangan calon, duet Prabowo – Gus Muhaimin memiliki tingkat elektabilitas 27,1 persen. Disusul duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (24,8 persen), Ganjar Pranowo-Puan Maharani (23,9 persen), dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir (16,1 persen). Sisanya yang 8,2 persen mengaku tidak tahu/tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an mengatakan, Prabowo dan Muhaimin juga berada di urutan teratas bakal capres atau cawapres paling potensial, untuk klaster ketua umum partai politik.
”Prabowo Subianto berada di urutan teratas dengan tingkat elektabilitas 25,7 persen. Disusul Gus Muhaimin (18,8 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (16,9 persen),” katanya.
Ali menjelaskan, pilihan responden banyak dilatarbelakangi oleh rekam jejak (76,6 persen), agama (68,8 persen), dan gender (49,8 persen).
Di luar itu, faktor usia (47,5 persen), asal daerah (30,9 persen), dan suku (22,7 persen) ikut menentukan.
Dalam survei ini, tokoh politik dan tokoh agama banyak mempengaruhi pilihan responden. Masing-masing dengan angka 29,1 persen dan tokoh agama 27,0 persen.
Disusul tokoh masyarakat (15,2 persen), artis/influencer (14,5 persen), dosen/guru (5,0 persen), dan orang tua (2,2 persen). Sisanya sebesar 7,0 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Terkait preferensi profil pasangan kandidat presiden dan wakil presiden, pasangan nasionalis-religius paling banyak dipilih dengan angka 45,8 persen. Disusul religius-nasionalis (30,7 persen), nasionalis-abangan (9,0 persen), dan nasionalis-sekuler (8,0 persen), dan yang tidak jawab/tidak tahu 6,5 persen.
Sebanyak 51,5 persen responden mengaku lebih suka dengan kombinasi presiden-wakil presiden dari Jawa-non Jawa. Yang biasa saja 42,5 persen, tidak suka 3,1 persen, dan 2,9 persen mengatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei tersebut dilaksanakan pada 12 – 18 Agustus 2022 di 34 provinsi di Indonesia, dengan cara telesurvei. Responden diwawancara melalui kontak telepon, menggunakan kuesioner.
Riset ini melibatkan 1.200 responden, dengan metode penarikan sampel multistage random sampling dan margin of error +/- 2.9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (AY/rm.id)
Nasional | 4 jam yang lalu
Pos Tangerang | 15 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu