TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Masuknya Alat Peraga Kampanye Ke Ruang Debat Kedua, KPU Jakarta Harus Tegas

Oleh: Farhan
Rabu, 30 Oktober 2024 | 09:42 WIB
Devat kedua Pilkada Jakarta. Foto : Ist
Devat kedua Pilkada Jakarta. Foto : Ist

JAKARTA - Dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024, sempat terjadi kericuhan antara pendukung Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur, Ridwan Kamil-Suswono dengan pendukung Pramono Anung-Rano Karno, Minggu (27/10/2024).

Kericuhan terjadi tepat pada segmen keenam yang merupakan sesi pernyataan penutup dari masing-masing pasangan Cagub-Cawagub. Baru saja sesi tersebut akan dimulai, pendukung RK-Suswono dengan pendukung Pramono-Rano terlibat aksi adu mulut.

Massa pendukung Pramono- Rano memprotes pendukung RK-Suswono yang membawa alat peraga kampanye (APK) ke dalam ruang debat. Padahal, aturan soal APK hanya diperbolehkan untuk yang melekat pada tubuh, salah satunya kaus.

Setelah pihak keamanan dari KPUD Jakarta menelusuri, pendukung 01 banyak membawa APK ke dalam ruangan debat. Antara lain, sejumlah poster yang telah disita pihak keamanan.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyayangkan kericuhan tersebut. Menurut dia, insiden tersebut semestinya tak terjadi jika semuanya taat pada aturan yang telah ditetapkan.

"Jika penyelenggara dan petugasnya disiplin dalam menyaring, mestinya peristiwa ini tidak terjadi," ujar Kamhar, Selasa (29/10/2024).

Dia menilai, pembatasan APK selain yang menempel di badan ini, tentunya untuk menjaga suasana yang kondusif. "Ini bisa dipahami," tambahnya.

Sementara itu, Anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Paslon Nomor Urut 3, Ida Mahmudah meminta KPUD Jakarta dan Bawaslu Jakarta bertindak tegas. Menurut dia, insiden ini tidak akan terjadi, jika KPUD Jakarta dan Bawaslu Jakarta bisa mengawasi.

Anggota Bawaslu Jakarta Benny Sabdo menjelaskan, Bawaslu Jakarta sedang melakukan penelusuran. Dia mengimbau agar tim kampanye santun dan tidak provokatif dalam arena debat.

Debat sejatinya adalah adu gagasan dan program kerja bagi paslon. Hal ini merupakan pendidikan politik kepada masyarakat," ujarnya.

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara selengkapnya dengan Ida Mahmudah.

Bagaimana tanggapan Anda tentang kericuhan saat debat kedua Pilgub Jakarta?

Kami berharap betul, KPUD dan Bawaslu Jakarta tegas. Seharusnya, kami tidak perlu menegur duluan. Seharusnya, KPUD duluan.

Bagaimana kejadiannya?

Seharusnya, Bawaslu dan KPU Jakarta melihat dong. Ada pendukung Paslon yang membawa alat peraga kampanye (APK) ke dalam tempat debat. Sebelum kami protes, seharusnya mereka duluan.

Kemarin itu, tim kami menegur baik-baik. Tidak boleh membawa APK. Namun, yang membawa APK itu tidak terima. Sehingga, menimbulkan bersitegang. Kebetulan yang ml adalah tim kita yang mengerti betul aturan yang ada.

Menurut Anda apa solusi dalam menyelesaikan masalah ini?

Kami berharap sekali memang harus tegas ya. Ini memang perihal kecil ya, tapi kalau dibiarkan semakin tidak disiplin.

Kalau tim Paslon 03, adakah yang membawa APK?

Kami memang sudah tahu bahwa hal itu dilarang. Makanya, kami tidak ada yang bawa atribut. Kami ikuti aturan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo