TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Penderita AIDS Di DKI Tertinggi Di Indonesia

Oleh: Farhan
Jumat, 08 November 2024 | 10:34 WIB
Kampanye Aids. Foto : Ist
Kampanye Aids. Foto : Ist

JAKARTA - Upaya penanggulangan dan pencegahan penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Jakarta harus diperkuat. Sebab, pengindap Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) terus bertambah.

Pada 2023 sebanyak 90.956 orang pengidap HIV berdomisili di Jakarta. Jumlah ini tertinggi di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 6.573 orang yang meninggal akibat komplikasi. Data teranyar pada Maret 2024, jumlah kasus baru HIV/AIDS di Jakarta sebanyak 1.229 kasus.

Dengan masih banyaknya pen­derita HIV/AIDS, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan upaya penanggulangan dan penyebaran penyakit menular tersebut.

“Jumlah penderita HIV cukup banyak, sampai puluhan ribu. Tentu kita harus berpikir tentang (penanggulangan) hulu dan hilirnya,” kata Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta M Subki, Kamis (7/11/2024).

Subki menyebut, upaya penanggulangan HIV terkait erat dengan sistem pembangunan keluarga dan perempuan. Karena itu, dia mengusulkan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) secara khusus untuk penanggulangan penyebaran HIV.

“Dari hulu dan hilir penyakit HIV itu adalah sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Mung­kin ke depan perlu ada (kerja sama pembuatan) Perda terkait penanggulangan penyakit-pe­nyakit berbahaya seperti ini,” pungkasnya.

Sebagai upaya pencegahan dan penyebaran, Komisi Penang­gulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta mensosialisasikan program pencegahan HIV di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2024).

Kegiatan diikuti 35 peserta dari unsur Organisasi Perang­kat Daerah (OPD) Pemprov DKI, kader Pemberdayaan Ke­sejahteraan Keluarga (PKK), Palang Merah Indonesia (PMI) DKI, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum­ham) dan dokter di lingkungan Rutan Kelas I Cipinang.

Staf KPAP DKI Jakarta, Sri Budi Hindrati Khotimah mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mengeliminasi stigma dan dis­kriminasi terhadap orang dengan HIV sekaligus mencegah penyebaran HIV/AIDS di lingkungan Rutan.

“Kami berharap nanti agar dibuatkan program bersama dengan Rutan Cipinang terkait pencegahan HIV/AIDS,” ujarnya.

Hindrati menegaskan, pi­haknya akan terus memberikan edukasi kepada warga binaan Rutan Cipinang agar kasus HIV AIDS dapat ditekan semaksimal mungkin. Serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terha­dap penderitanya.

Kepala Rutan Kelas I Cipi­nang Jakarta Timur, Irwanto Dwi Yhana Putra mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut. Dia menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan sinergitas lintas sektor demi mencegah pe­nyebaran HIV/AIDS di Jakarta, termasuk area Lapas dan Rutan.

“Kami berharap petugas kesehatan, baik dokter atau perawat bisa memberikan pemahaman dan komunikasi yang baik kepa­da warga binaan dalam penang­gulangan pencegahan penularan HIV AIDS,” kata Irwanto.

Dia memaparkan, si lingkungan Rutan dan Lapas Cipinang terdapat empat blok hunian. Hunian Lapas cukup rentan penyebaran HIV/AIDS karena jumlah warga binaan saat ini mencapai 2.775 orang. Padahal idealnya 1.084 orang.

Untuk upaya mencegah pe­nyebaran HIV/AIDS, pihaknya menetapkan kebijakan pemeriksaan kesehatan rutin kepada setiap tahanan. Menurutnya, saat ini ada 22 tahanan yang terindikasi reaktif terhadap HIV. “Diduga mereka terpapar saat sebelum masuk rutan,” ujarnya.

Diungkapkan Irwanto, pi­haknya telah mengedukasi warga binaan bahwa penularan HIV tidak secara langsung ber­sentuhan dengan kulit, tetapi bisa melalui darah, air liur dan lainnya.

Terhadap penderita HIV, kami rutin memeriksakan ke­sehatannya dan memberikan obat secara berkala. Harapannya dalam jangka waktu tertentu mereka tidak reaktif lagi terhadap HIV,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo