Bagi-bagi Tugas Kenegaraan: Presiden di Istana, Wapres ke Sukabumi

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi tugas kenegaraan. Jumat (6/12/2024), Prabowo menjamu para pengusaha Jepang di Istana, Jakarta, sementara Gibran mengunjungi korban bencana di Sukabumi, Jawa Barat.

Prabowo menggelar jamuan makan siang untuk para pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan Indonesia Association (Japinda) dan Japan Jakarta Club (JJC), di Istana Negara. Dua organisasi ini dikenal berperan penting dalam mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia.

Para tamu disuguhi berbagai menu khas Nusantara. Ada nasi daun jeruk, asparagus jamur, ayam panggang, sapi kemangi, dan udang merah putih.

Jamuan tersebut juga diiringi pertunjukan seni musik yang memadukan alunan piano dengan Sasando, alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada juga penampilan instrumen musik dari kedua negara, yang membawakan lagu-lagu daerah Indonesia serta sejumlah lagu populer dari Jepang.

Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan rasa hormat dan apresiasi kepada para delegasi dari Jepang. Kepala Negara menekankan, Jepang adalah mitra strategis dan telah menjadi sahabat lama Indonesia. Ia mengapresiasi peran aktif pemerintah dan sektor swasta Jepang dalam mendukung pembangunan ekonomi serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang.

Karena itu, kehadiran investor dan korporasi Jepang kami sambut dengan tangan terbuka. Kami berharap Anda semakin tertarik untuk berpartisipasi dalam pengembangan kami," kata Prabowo.

Eks Danjen Kopassus itu mengatakan, Indonesia punya potensi besar. Ia pun optimis, berbagai target besar yang telah ditetapkan Pemerintah akan terwujud. "Kami akan buktikan kepada semua orang bahwa Indonesia mampu,” ujarnya.

Prabowo mengatakan, akan mengelola sumber daya yang dimiliki Indonesia dengan baik. Ia dan tim akan bekerja cerdas, dan bekerja lebih keras agar bisa mencapai hasil yang cepat.

Dalam acara tersebut, mantan Menteri Pertahanan ini juga menegaskan kembali komitmen untuk membangun pemerintahan yang efisien, responsif, dan berorientasi pada pelayanan kepada rakyat. Ia berharap, para pengusaha Jepang mendukung Indonesia dalam pembangunan ekonomi, SDM, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

“Kami sangat optimis, kami akan melaju sangat cepat. Kami akan mencapai target yang tinggi. Kami akan buktikan kepada semua orang bahwa Indonesia bisa,” tutup purnawirawan Jenderal TNI bintang empat ini.

hari yang sama, Wapres Gibran mengunjungi korban terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 9.30 pagi. Mantan Wali Kota Solo itu mengenakan kemeja lengan panjang warna putih yang digulung sesiku dengan bawahan hitam.

Dalam kunjungan ini, Gibran didampingi Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Kepala BNPB Suharyanto. Setiba di lokasi, Gibran langsung mengunjungi para para korban yang tengah mengungsi di SDN 2 Tegalpanjang.

Untuk menuju lokasi, Gibran dibonceng menggunakan sepeda motor. Tiba di tenda pengungsian, Gibran berdialog untuk mengetahui langsung kondisi warga terdampak. Setelah itu, ia membagikan paket sembako kepada para pengungsi, serta membagikan mainan, susu, dan alat tulis kepada anak-anak.

Dari sana, Gibran bergeser meninjau sejumlah rumah yang rusak karena pergerakan tanah. Salah satu rumah tampak terlihat hancur di bagian dapur dan lantainya retak.

Gibran mengatakan, akibat bencana tersebut, banyak rumah warga rusak berat dan ratusan orang terpaksa mengungsi. Aktivitas warga mencari nafkah pun harus terhenti, begitu pula kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ia pun meminta seluruh pihak terkait untuk memastikan pelaksanaan tanggap darurat berjalan cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.

Yang terpenting adalah penanganan prioritas terhadap para pengungsi, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara," kata Gibran.

Ia menginstruksikan agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lain segera mempercepat pemetaan daerah rawan bencana dan mengevakuasi warga yang masih berada di zona bahaya.

Infrastruktur yang terdampak, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya, harus segera diperbaiki untuk memudahkan mobilitas warga dan bantuan. "Warga juga kami imbau agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya.