Komunitas Angklung Giri Svara Bersiap Tampil di Vatikan Bersama KSBN
SERPONG - Komunitas Angklung Giri Svara yang berlokasi di Giri Loka 3, Serpong, Kota Tangerang Selatan, tengah bersiap untuk tampil bermain angklung dan memperkenalkan budaya Indonesia di Vatikan, Eropa, bersama dengan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN).
Ibu Widowatty Handisoeparjo (69), pencetus Komunitas Angklung Giri Svara, mengatakan pihaknya akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 pada Senin (13/1) besok, dengan berlatih bersama dengan Tim Lawatan ke Vatikan di Balai Warga Giri Loka 3 pada pukul 16.00 WIB.
“Kebetulan kami ini kan pernah diundang di ulang tahun KSBN di Kota Tua, kita main di sana. Nah dari KSBN nanya ke kita mau diajak ke Vatikan, tapi memang tidak semua satu tim, karena kemampuan fisik dan sebagainya, termasuk kemampuan dana karena itu untuk ke Vatikan kita bayar sendiri,” kata Widowatty, Minggu (12/1/2025).
Komunitas Angklung Giri Svara pun menyanggupi ajakan dari KSBN untuk tampil bersama Tim Lawatan di Vatikan pada bulan Mei 2025 mendatang, dengan membawa misi untuk melestarikan budaya Indonesia.
“Iya bareng tim dari yang lain, kemarin baru dipilih enam orang (anggota Giri Svara), nanti mau ditawarkan nambah gitu, karena di Vatikan kita hanya 19 orang sedangkan kita ini kan ada tim,” jelasnya.
Di usianya yang sudah tak lagi muda ini, Widowatty bersama dengan rekan-rekannya masih terus semangat rutin berlatih bermain alat musik angklung dan juga berupaya untuk terus melestarikan budaya serta memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri.
Bukan tanpa sebab, Widowatty merasa sedih jika budaya asli milik Indonesia dapat dengan mudah diambil oleh negara lain, apalagi anak-anak muda kini dinilai sudah banyak yang mulai tak peduli dengan melestarikan budaya.
“Jangan sampai budaya-budaya kita diklaim luar negeri. Sedih rasanya kalau melihat orang bule main degung, terus main kelenengan Jawa, pelatihnya orang bule, yang main orang bule. Saya secara pribadi sedih karena kan saya guru ya, kenapa gak kita mencintai diri sendiri, cintai yang kita miliki,” ucapnya.
Tampil di Vatikan dengan mengharumkan nama Kota Tangerang Selatan juga memiliki tantangan. Para anggota yang mayoritas merupakan ibu-ibu di Giri Loka BSD ini juga memiliki beberapa kendala, seperti dari sisi finansial. Maka dari itu, Widowatty berharap pihak-pihak terkait dapat memberikan dukungan dan bantuannya demi kepentingan bersama.
“Ya pesan khususnya untuk Pak Benyamin, anggota dewan, kepala-kepala dinas di Tangsel, bantulah kami yang membawa nama Tangerang Selatan, walaupun mungkin hanya belasan orang, kan membawa nama Tangerang Selatan, ayo kita bantu dananya dan segalanya biar kita gak repot sendiri,” harapnya.
Pada saat diwawancara, Widowatty juga sempat menceritakan awal mula Komunitas Angklung Giri Svara ini dibangun. Widowatty pada tahun 2021 sempat mengikuti kelas angklung melalui zoom meeting, sampai akhirnya ia mencetuskan untuk membuat komunitas tersebut di Giri Loka BSD pada tahun 2022.
Sejak saat itu komunitas yang kini beranggotakan sekitar 30 orang tersebut rutin berlatih bermain angklung setiap hari Senin pada pukul 16.00 sampai dengan 17.30 WIB atau pada waktu yang disepakati di Balai Warga Giri Loka 3.
“Tidak hanya Giri Loka 3 saja, lama-lama berkembang saya ngajak orang-orang Giri Loka 1 dan 2, banyak yang masuk. Dari luar juga boleh bergabung akhirnya lama-lama besar,” ucap Widowatty.
Tak perlu khawatir, warga Tangerang Selatan dari wilayah mana pun juga boleh bergabung dengan Komunitas Angklung Giri Svara, tanpa terkecuali anak-anak muda.
“Saya kepengennya sih anak muda suka main angklung gitu loh, jangan orang-orang yang udah sepuh doang. Jadi anak-anak muda itu pengen saya untuk meneruskan kita gitu. Boleh sekali (bergabung),” katanya.
Widowatty juga berharap Komunitas Angklung Giri Svara ini mulai dikenal masyarakat. Menurutnya, masyarakat khususnya warga Kota Tangerang Selatan perlu tahu bahwa mereka memiliki komunitas angklung yang hebat.
“Saya kepengennya Giri Svara lebih berkembang lah, ayok kita sama-sama melestarikan, kita bergabunglah ke Giri Svara ini. Kalau ada acara ya kita diundang, jadi supaya promosi kan, kalau nggak ada promosi gak bisa orang melihat kita bagus, kalau kita tidak ditampilkan mana tau masyarakat kalau kita punya angklung bagus dan gampang mainnya,” tutupnya.
TangselCity | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu