Anies Baswedan Mau Bikin Ormas

JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dikabarkan mau bikin organisasi masyarakat (ormas), bukan parpol. Banyak tokoh yang nasihatin Anies terkait rencana tersebut.

 

Kabar rencana Anies bikin ormas mulai santer terdengar sejak akhir tahun lalu. Saat itu, Anies yang sempat bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di Balai Kota Jakarta mengungkapkan akan bikin kejutan dalam waktu dekat.

 

Salah satu loyalis Anies, Geisz Chalifah mengatakan kejutan yang dimaksud kemungkinan besar adalah pendirian ormas.

 

Namun, saat dimintai konfirmasi terkait kabar tersebut, Anies masih belum mau blak-blakan. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu, belum bersedia memberikan penjelasan mengenai rencana pendirian ormas. Anies tidak membenarkan, tetapi juga tidak menepis kabar tersebut. Ia meminta publik bersabar.

 

“Begitu ada kabar, akan diumumkan,” ujar Anies, usai menghadiri acara talkshow bersama Ketua OSIS SMA sederajat, se-Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

 

Sebelumnya, Juru Bicara Anies, Sahrin Hamid, mengonfirmasi rencana pendirian ormas tersebut. Ia menjelaskan bahwa ormas ini dirancang sebagai tempat berkumpul bagi semua pihak yang mendukung Anies.

 

Betul, ormas ini akan menjadi wadah bagi seluruh spektrum pendukung Mas Anies,” kata Sahrin.

 

Ia menyebutkan, pendirian ormas ini direncanakan akan diresmikan pada Januari. Ormas ini nantinya akan bergerak di bidang sosial. Saat ini, kata dia, Anies masih melakukan pemantapan dan persiapan terkait langkah-langkah pendirian ormas tersebut. “Tunggu saja nanti,” cetusnya.

 

Kabar rencana Anies mendirikan ormas mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk mantan koleganya. Salah satu tanggapan datang dari politisi PKS, Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, langkah Anies tersebut wajar mengingat besarnya basis pendukung yang dimilikinya.

 

Mas Anies punya banyak pemilih. Hak Mas Anies menjaga para pemilihnya,” ujar Mardani kepada wartawan.

 

Namun, Mardani mengingatkan bahwa mendirikan ormas bukanlah hal yang mudah. Memimpin sebuah institusi jauh lebih kompleks dibandingkan sekadar membangun personal brand. Menurutnya, akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses tersebut.

 

“Menarik. Apa pun itu, semua orang punya hak untuk berkontribusi membangun negeri dengan caranya masing-masing,” kata Mardani.