Rombongannya Dihadang Pendemo BBM
Kiai Ma`ruf Kasih Wejangan Menenangkan
PALEMBANG - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM terus berlanjut di sejumlah kota. Di Palembang, pendemo bahkan sempat menghadang iring-iringan mobil Wapres Kiai Ma’ruf Amin. Menanggapi aksi tersebut, Ma’ruf kasih wejangan yang menenangkan.
Aksi penghadangan iringan mobil Ma’ruf itu terjadi di Jalan Simpang 4, Charitas, Palembang, Rabu (7/9). Saat itu, Ma’ruf beserta rombongan hendak menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang untuk kembali ke Jakarta usai melakukan kunjungan kerja di Jakabaring.
Dalam video yang viral terlihat, pendemo yang mengetahui kehadiran mobil Ma’ruf, langsung berhamburan ke tengah jalan. Mereka mencoba menyetop rangkaian rombongan Ma’ruf sambil berteriak.
Tak berhasil menyetop mobil sedan hitam bernomor pelat Indonesia itu, beberapa peserta demo mencoba menyetop Alphard hitam yang berada di belakangnya.
Anggota Paspampres dengan sigap melindungi mobil yang membawa Ma’ruf tersebut. Polisi juga langsung membubarkan massa. Mobil rombongan Ma’ruf dapat kembali melintas secara normal.
Menanggapi aksi itu, Ma’ruf menyampaikan boleh-boleh saja berunjuk rasa. Kata dia, demonstrasi merupakan bagian dari implementasi negara demokrasi. Dia hanya berpesan supaya aksi demonstrasi di manapun, dilaksanakan secara tertib dan tidak anarkis.
“Tetapi, yang kita harapkan tidak anarkis, tidak menimbulkan kekacauan, tidak menimbulkan kegaduhan, ya disampaikan secara wajar saja apa yang menjadi aspirasinya,” kata Ma’ruf dalam keterangannya, kemarin.
Soal kenaikan harga BBM, Ma’ruf menyampaikan hal tersebut akibat penyaluran subsidi BBM yang tidak tepat sasaran. Menurut dia, banyak masyarakat mampu yang justru menikmati subsidi tersebut.
Karena itu, Ma’ruf mengatakan pemerintah harus mengambil kebijakan mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai atau BLT agar bantuan dapat benar-benar dinikmati masyarakat yang berhak menerimanya.
“Maka ini dilakukan penataan ulang supaya yang menerima itu benar-benar yang menerima. Kalau bahasa kiainya, ya’ta’u kullidzi haqqin haqqahu, memberikan hak kepada orang yang berhak,” kata Ma’ruf.
Meski terjadi kenaikan harga, Ma’ruf mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan bantalannya untuk masyarakat kurang mampu. “Selama ini subsidi tidak sampai (ke sasaran), karena itu diambil. Karena (subsidi) diambil, maka bansos BBM yang kita berikan. Jadi, kita mulai lakukan penataan-penataan,” kata Ma’ruf.
Lebih lanjut, Ma’ruf menyebut yang terjadi saat ini bukan kenaikan harga BBM, melainkan penyesuaian atau normalisasi pada harga keekonomian. Menurut Ma’ruf, situasi global saat ini membuat harga BBM cukup tinggi.
Mengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap upaya memberantas kemiskinan ekstrem di tanah air, Ma’ruf menjelaskan, pemerintah mengandalkan bantuan sosial untuk menekan hal tersebut.
“Karena kita sudah memberi bantalannya melalui bansos ini, kita harapkan tidak terlalu berpengaruh tapi akan terus kita amati. Pemerintah akan terus memantau akibat-akibat daripada itu dan terus untuk menjaga. Karena pemerintah kan sudah punya target kemiskinan ekstrem 2024 nol persen,” kata Ma’ruf.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menyampaikan hal serupa. Kata dia, demonstrasi merupakan bagian dari implementasi negara demokrasi, sehingga dapat dilakukan secara tertib dan tidak anarkis.
“Ini adalah negara demokrasi, siapa saja boleh menyampaikan aspirasi, yang penting berlangsung secara tertib, tidak melanggar peraturan, dan tidak terjadi anarkis,” kata Masduki.
Lebih lanjut, Masduki menambahkan, Ma’ruf menilai bahwa penyampaian aspirasi melalui demonstrasi merupakan hak yang dimiliki oleh warga negara.
Adapun, terkait kondisi di lapangan saat peristiwa berlangsung, Masduki menyebutkan bahwa perjalanan Ma’ruf tetap berjalan normal. Walaupun sedikit tersendat, namun tetap dapat berjalan lancar, khususnya berkat bantuan pengamanan dari jajaran tim pengaman wilayah.
Sementara itu, aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM terus berlanjut di sejumlah daerah. Selain di Jakarta, aksi serupa digelar di sejumlah daerah seperti Medan, Yogyakarta, dan Makassar.
Gelombang unjuk rasa ini tampaknya belum akan surut dalam waktu dekat. Kaum buruh rencananya akan kembali menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM pada Senin (12/9). Aksi demo akan melibatkan ribuan buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea meminta, pemerintah segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh.
Sebab, kata dia, kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal. Sebab sebagian besar buruh pengguna BBM bersubsidi.
“Sudah pasti kenaikan BBM akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang. Ini akan menambah beban buruh,” kata dia, dalam keterangan tertulis, kemarin.
Sebagai perwakilan buruh, dia mengungkapkan, posisi buruh saat ini sangat sulit. Apalagi dengan tidak mendapatkan kenaikan gaji dan sekarang buruh terbebani dengan kenaikan harga BBM.
Mengenai rencana aksi demonstrasi buruh pada 12 September 2022, Andi mengatakan demo akan digelar di beberapa wilayah. Sementara di Jabodetabek, aksi buruh dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiyana, Jakarta Pusat. (rm.id)
Nasional | 14 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 13 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu