TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pesan Prabowo Ke Para Menteri: Kalau Nggak Kuat, Silakan Mundur

Reporter & Editor : AY
Kamis, 27 Februari 2025 | 08:10 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA  - Presiden Prabowo Subianto membeberkan alasan merekrut banyak menteri dari kabinet terdahulu. Ibarat tim sepak bola, bila timnya masih bagus dan kuat, maka akan dipertahankan meskipun manajernya berganti. Namun, kalau sudah nggak kuat, Prabowo berpesan sebaiknya mundur.

 

Pesan itu disampaikan Presiden saat meresmikan Bank Emas di Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025). Awalnya, Prabowo mengapresiasi peran Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai inisiator Bank Emas.

 

"Sekali lagi. Saya harus terima kasih Pak Jokowi," ucap Ketua Umum Partai Gerindra ini, disambut tepuk tangan para menteri, pimpinan BUMN, dan tamu undangan lainnya.

 

Prabowo paham betul bahwa persiapan mendirikan Bank Emas membutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni lebih dari 4 tahun. "Takdir saya, bahwa saya yang meresmikan," tuturnya.

 

Ia merasa peresmian ini kurang lengkap. Seharusnya, peresmian program-program strategis harus dihadiri presiden terdahulu. Terutama jika kontribusi pemerintahan sebelumnya sangat besar.

 

"Mungkin, besok saya akan ketemu Pak Jokowi, saya akan minta maaf. Minta maaf Pak Jokowi, Bapak yang bekerja keras dengan menteri-menteri Bapak. Padahal menteri-menteri Bapak banyak yang saya pakai juga," ucapnya.

 

Prabowo mengakui, Kabinet Merah Putih telah bekerja dengan kompak, layaknya sebuah tim. Sebab itu, sekalipun terjadi pergantian di pucuk pemerintahan, sejumlah menterinya masih diisi orang-orang dari pemerintahan sebelumnya.

 

"Menteri-menteri bapak (Jokowi), banyak yang saya pakai juga. Kalau sudah timnya bagus ya kan, kenapa harus diganti. Gitu loh. Bener nggak?" ujar mantan Menteri Pertahanan itu.

 

Prabowo menganalogikan kabinetnya seperti tim sepak bola. Di mana manajer merupakan seorang presiden. Jika tim sepak bola itu sudah baik dan solid, ketika terjadi pergantian manajer, permainannya tak jauh berbeda.

 

"Manajer boleh diganti, tapi kalau timnya masih bagus ya dipakai terus, asal kuat kan begitu. Kalau nggak kuat ya boleh mundur, tapi kayaknya masih kuat nih," katanya Prabowo, sedikit berkelakar.

 

Untuk diketahui, dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo, hampir seperempat menterinya berasal dari era Jokowi. Terdiri dari 19 menteri, 8 wakil menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, dan kepala badan.

 

Mereka adalah Airlangga Hartarto, Sri Mulyani, Erick Thohir, Pratikno, Bahlil Lahadalia, Tito Karnavian, Saifullah Yusuf, Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan, Agus Gumiwang, Dito Ariotedjo, Sakti Wahyu Trenggono, Budi Gunadi Sadikin, Budi Arie, Amran Sulaiman, Supratman Andi Agtas, Rosan Roeslani, Herindra, Raja Juli Antoni. 

 

Di posisi wakil menteri, Thomas AM Djiwandono, Suahasil Nazara, Dante Saksono Harbuwono, Angga Raka Prabowo, Nezar Patria, Sudaryono, Kartiko Wirjoatmodjo, dan Edward Omar Sharif Hiariej. 

 

Panglima TNI Jenderal Agus Subyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin, juga tidak diganti dari posisinya. Ditambah Luhut Binsar Pandjaitan yang kini ditunjuk Prabowo sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional. 

 

Sejak dilantik pada 21 Oktober 2024, komposisi Kabinet Merah Putih belum banyak mengalami perubahan. Dalam 100 hari lebih kepemimpinannya, Prabowo melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Penggantinya adalah guru besar dari ITB Brian Yuliarto.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit