TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

Kapan Operasi Bypass Jantung Harus Dilakukan Kepada Pasien

Reporter: Irawan
Editor: Redaksi
Rabu, 19 Maret 2025 | 14:19 WIB
Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Eka Hospital BSD, dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, sp. BTKV saat menjelaskan tetang operasi Bypass Jantung. Foto : Ist
Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Eka Hospital BSD, dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, sp. BTKV saat menjelaskan tetang operasi Bypass Jantung. Foto : Ist

SERANG - Pembuluh darah yang menyempit akibat penyakit jantung koroner, bisa dilakukan pemasangan ring jantung. Namun, di kondisi tertentu harus operasi bypass jantung (CABG).

 

Demikian disampaikan Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Eka Hospital BSD, dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, Sp. BTKV saat Kajian Sehat Eka Hospital.

 

Menurut dia, penyakit jantung koroner menyebabkan darah menyempit akibat penumpukan lemak, termasuk yang menuju otot jantung. 

 

"Pada mulanya, aliran darah ke otot jantung akan berkurang dan ini sudah dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada. Akan tetapi lama-kelamaan aliran darah menuju jantung bisa terhenti sepenuhnya dan berakibat fatal," kata dr. Akmal.

 

Dengan operasi bypass jantung (CABG), dokter bedah akan menciptakan jalan baru untuk darah kaya oksigen mengalir dengan lancar ke otot jantung.

 

Coronary artery bypass graft (CABG), atau mungkin lebih dikenal dengan operasi bypass jantung adalah suatu prosedur untuk mengembalikan aliran darah menuju otot jantung yang tersumbat (revaskularisas).

 

Sangat penting untuk otot jantung mendapatkan aliran darah yang cukup. Sebab, otot-otot jantung hidup dari oksigen yang mengalir dalam darah. Tanpa suplai darah yang cukup, otot-otot jantung akan mengalami kerusakan.

 

Pembuluh darah yang menyempit akibat penyakit jantung koroner bisa membuat aliran darah menuju otot jantung jadi terhambat. 

 

Pada kasus tertentu, pemasangan ring jantung sudah cukup untuk membuat suplai darah menuju otot jantung normal kembali.

 

Namun, kondisi kondisi tertentu akan membuat dokter memilih operasi bypass jantung (CABG) untuk mengembalikan aliran darah menuju otot jantung.

 

Perbedaan CABG dan Pemasangan Ring Jantung

 

Sirkulasi darah yang lancar sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung. Baik operasi bypass jantung (CABG) atau pemasangan ring (sterit) jantung sama-sama bertujuan untuk mengembalikan dan memperbaiki suplai darah kaya oksigen menuju otot jantung.

 

Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan mendasar, terutama dari sisi prosedur.

 

Operasi bypass jantung adalah prosedur pengobatan jantung koroner dengan metode operasi jantung terbuka. 

 

Artinya, rongga dada Anda akan dibuka, pembuluh darah akan diambil dari tempat lain di tubuh kemudian ditempatkan di jantung sehingga dokter bisa membuat saluran baru agar darah kaya akan oksigen bisa mengalir ke jantung.

 

Sementara, pemasangan ring (stent) jantung dilakukan menggunakan kateter. Dokter dapat mengakses pembuluh darah yang mau dipasang ring menggunakan kateter yang dimasukkan dari pembuluh darah di selangkangan, lengan, ataupun leher dan diarahkan menuju jantung.

 

Untuk mengembalikan aliran darah menuju jantung, opsi yang dapat ditempuh adalah pemasangan ring jantung dan operasi bypass jantung (CABG). Akan tetapi kapan seseorang harus menjalani CABG?

 

Pada dasamya ada indikası tertentu yang membuat seseorang perlu melakukan operas bypass jantung atau tidak.

 

Menurut pedoman dari American Heart Association (AHA), ada beberapa alasan operasi bypass jantung: 

1. Left Main Disease yang lebih dari 50% 

2. Penyumbatan lebih dari 70% pada 3 arteri koroner dengan atau tanpa penyumbatan pada LAD bagian proximal 

3. Two-vessel disease: Sumbatan bermakna pada LAD ditambah satu major artery Satu atau lebih penyumbatan yang lebih dari 70% pada pasien dengan gejala angina setelah pengobatan maksimal 

5. Penyumbatan pada satu arteri koroner yang lebih dari 70% pada pasien yang pernah mengalami henti jantung mendadak yang dikarenakan ventricular tachycardia akibat kondisi iskemik 

Berapa Persen Keberhasilan Operasi Bypass Jantung?

 

Operasi bypass jantung dilakukan dengan membuat aliran darah baru menuju jantung di sekitar pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat. Mengingat ini adalah jenis operasi jantung terbuka dan termasuk operasi besar, tentu banyak pasien yang merasa khawatir akan tingkat keberhasilannya

 

Menurut penelitian, tingkat keberhasilan operasi bypass jantung cukup tinggi, yakni sekitar 95-98% pada pasien yang masih dalam keadaan yang cukup baik.

 

Itu sebabnya, apabila Anda telah didiagnosis mengalami penyempitan pembuluh darah yang signifikan, dan diindikasi untuk CABG, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan operasi bypass jantung (CABG).

 

Sebab, pemasangan ring jantung mungkin tidak cukup untuk mengoptimalkan kembali aliran darah menuju jantung.

Komentar:
Perpus
Purpus
Perpus
Perpus
Perpus
Pwrpus
Perpus
Perpus
ePaper Edisi 19 Maret 2025
Berita Populer
01
Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Jadi PSN

Pos Banten | 1 hari yang lalu

04
Marc Marquez Makin Perkasa

Olahraga | 1 hari yang lalu

05
Tarif Mudik Lebaran Tak Ada Kenaikan

Pos Banten | 2 hari yang lalu

06
Anggaran THR ASN Disiapkan Rp 61 Miliar

Pos Banten | 12 jam yang lalu

07
Liga NBA, Lakers Menang Atas Spurs 125-109

Olahraga | 15 jam yang lalu

08
Bupati Dewi Sentil ASN

Pos Banten | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit