Awas, Kartu Kredit Dan Paylater Bukan Alat Ngutang

SERPONG - Tingginya kebutuhan pembiayaan masyarakat di tengah situasi ekonomi yang kurang baik, kerap mendorong orang menggunakan paylater dan kartu kredit untuk memenuhi aneka kebutuhan hidup.
Terlebih, paylater yang makin digandrungi masyarakat kita, terutama Gen Z, menawarkan proses yang lebih sederhana dibanding kartu kredit.
Fitur paylater yang tersedia di hampir semua platform e-commerce, sangat mudah diakses. Proses pengajuannya tidak memerlukan dokumen yang rumit seperti kartu kredit. Cukup dengan verifikasi data pribadi melalui aplikasi, pengguna sudah bisa menggunakan layanan paylater untuk belanja.
Namun, apa pun pilihan alat pembayarannya - apakah itu paylater atau kartu kredit -, Anda sangat disarankan untuk bijak menentukan prioritas belanja, disiplin membayar. Jangan sampai, Anda terjebak utang yang bikin pusing kepala. Apalagi, jika sampai menarik uang cash dari kartu kredit yang berbunga tinggi.
Soal ini, Perencana Keuangan Lolita Setyawati CFP RIFA memberikan tips agar kita terhindar dari jebakan batman bernama paylater dan kartu kredit.
Lewat akun Instagram pribadinya @lolitainc menyarankan kita untuk memakai cara orang kaya dalam memakai kartu kredit.
Orang kaya itu, kalau mau beli sesuatu, dia punya uangnya. Tapi, dia nggak mau bayar cash. Kenapa? Karena dia mau memanfaatkan fitur yang ditawarkan kartu kredit seperti miles dan diskon menarik,” beber Lolita.
“Begitu tagihan datang, dia bayar pakai uang cash. Dia mampu, bukan maksa,” lanjutnya.
Cara pakai paylater, juga tidak jauh beda. Lolita menyarankan untuk menghitung terlebih dahulu diskon atau cashback yang Anda peroleh. Setelah itu, bandingkan dengan bunga cicilan yang akan Anda tanggung.
Kalau cuma untung recehan, mending bayar cash saja. Jangan tergoda pakai paylater.
“Jangan terjebak dengan keuntungan kecil. Anda harus bisa mengubah mindset. Ingat, kredit dan paylater bukan duit segar,” tegas Lolita.
Dia juga mengingatkan kita semua untuk senantiasa memegang prinsip membeli dengan uang yang betul-betul kita miliki.
Yuk normalisasi hidup tanpa utang. Lebih tenang, lebih berkah. Jangan sampai ada yang bilang ke kita, yuk ke Rumah Makan Pagi Sore, beli otak,” selorohnya.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 23 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu