TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Perusahaan China Mau Sulap Sampah Jadi Listrik

Dibangun Mulai 2026 Di TPA Cipeucang

Reporter: Idral Mahdi
Editor: Redaksi
Senin, 14 April 2025 | 07:10 WIB
Peruaahaan pemenang lelang proyek PLtSA siap mengerjakan pembangkit listrik dari sampah di TPA Cipeucanv.
Peruaahaan pemenang lelang proyek PLtSA siap mengerjakan pembangkit listrik dari sampah di TPA Cipeucanv.

SERPONG-Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kecamatan Serpong, mulai dibangun pada 2026. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 2,6 triliun.

 

 PSEL itu bakal dibangun PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA). Proyek tersebut digarap OASA melalui konsorsium unit usahanya, PT Indoplas Energi Hijau bersama China Tianying Inc (CNTY).

 

Presiden Direktur OASA, Bobby Gafur Umar menjelaskan, nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp 2,6 triliun. Proyek itu rencananya mulai dibangun pada awal 2026 dengan target ground breaking di tahun ini, dan target beroperasi pada 2028.

 

"Kami berharap ground breaking bisa tahun ini. Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan salah satu bukti komitmen Pemerintah Daerah dalam membenahi tata kelola persampahan di Tangsel," katanya, dalam konferensi pers di kantornya di Kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (11/4).

 

Nantinya, PSEL Cipeucang akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah per hari, menggunakan teknologi Moving Grate Incinerator (MGI) yang bisa mengolah sampah sampai 90 persen. Teknologi ini mengikuti standar internasional energi hijau yang tidak menimbulkan gangguan lingkungan berupa asap dan bau.

 

Bobby menerangkan, tempat pengolahan serupa sudah ada di negara tetangga, Singapura. Menurutnya, surat penetapan pemenang lelang proyek tersebut telah dikeluarkan oleh otoritas Pemkot Tangsel pada 21 Maret 2025 lalu. "Kami tinggal menunggu penunjukan formal dari Bapak Wali Kota Tangsel," ujarnya.

 Ia menambahkan, TPA Cipeucang selama ini menjadi satu-satunya tumpuan tempat penampungan dan pengolahan akhir sampah yang berasal dari seluruh wilayah Kota Tangsel.

 "TPA Cipeucang ini sudah penuh dan tidak lagi memadai, karena volume sampah masyarakat terus bertambah. Fasilitas pengolahan sampah yang lebih modern sangat dibutuhkan," ucap Bobby.

 

Adapun PSEL yang akan dibangun adalah prasarana modern yang ramah lingkungan. Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah energi bersih dan terbarukan.

 Fasilitas ini, nantinya akan mampu memproses sedikitnya 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama yang ada di TPA Cipeucang dalam sehari. Adapun kapasitasnya mencapai 25 megawatt (MW), yang mana sekitar 5 mw lebih akan diperuntukkan untuk OASA sementara 19 megawatt dijual ke PLN.

 

Pengolahan sampah lama yang ada di TPA Cipeucang menjadi hal yang sangat penting dalam rangka mengeliminasi pencemaran lingkungan. PSEL Cipeucang ini nantinya akan mampu mengurangi beban TPA yang sudah sangat sesak sampah, dan cenderung menjadi lokasi yang tidak sehat.

 

"Yang jelas, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan dan ramah lingkungan," imbuh Bobby.

 

Hingga saat ini, sampah-sampah rumah tangga dan sampah lainnya terus menggunung di TPA Cipeucang. Kendaraan pengangkut sampah dari berbagai wilayah Tangsel harus antre untuk menurunkan muatan sampah di tempat ini. Terus bertambahnya volume sampah di TPA Cipeucang mendapat keluhan dari warga.

 

Bobby menambahkan, proyek modern ini akan dibangun oleh OASA bermitra dengan CNTY (China Tianying Inc) sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern.

"Konsep kerjasamanya menggunakan skema BOT selama 27 tahun konsesi, dengan masa konstruksi tiga tahun," ujarnya. 

 

Bobby juga mengumumkan bahwa OASA sudah memenangkan proyek pengolahan sampah 2 ribu ton per hari di kawasan Jakarta. Dalam hal ini OASA menggandeng partner dari Jerman untuk pembiayaan dan penyediaan teknologi. "Di Jakarta capexnya itu sekitar total sama financing segala macam di atas Rp 6 triliun," ungkapnya.

 Sementara, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menjelaskan, bahwa saat ini seluruh proses PSEL masih dalam tahap penyelesaian administrasi. 

 

 “Iya sudah selesai untuk pemenang lelang proyek PSEL, selanjutnya kita selesaikan seluruh administrasinya. Karena ini juga terkait dengan Pemerintah Pusat, makanya prosesnya cukup panjang. Sehingga menunggu itu semua dimulai kita siapkan langkah-langkah jangka pendek untuk penanganan sampah di Cipeucang,” paparnya.

 Dia menerangkan, jika sudah dimulai, tentunya ini semua akan memberikan banyak manfaat bagi warga Kota Tangsel. Juga terkait persoalan penanganan sampah dengan cara yang modern dan ramah lingkungan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit