Tiga Masalah Utama Di SDM Birokrasi
Cuma 20 Persen ASN Yang Bisa Diandalkan

JAKARTA - Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kompetensi masih terbilang sangat sedikit. Ini artinya, reformasi birokrasi belum sepenuhnya dilakukan.
“Berapa banyak sih ASN yang punya kompetensi yang dibutuhkan di dinas-dinas? Paling 20 persen yang betul-betul bisa diandalkan, yang bisa dipercaya penuh, dan bisa menjalankan tugas dengan baik,” ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni.
Hal itu disampaikan Agus saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia (ASDEKSI) di Surabaya, kemarin.
Agus menyebut, ada tiga masalah utama Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan birokrasi. Yaitu kompetensi, komitmen dan koordinasi atau kolaborasi.
Anak buah Mendagri Muhammad Tito Karnavian ini menyatakan, untuk mengatasi persoalan pertama, yakni kompetensi, tidaklah sulit di era digital seperti sekarang ini. Biayanya pun tak mahal.
Hal ini bisa dilakukan melalui laman YouTube, webinar, buku elektronik dan sebagainya. Bisa pula melalui in house training.
Fatoni yakin, jika ASN bisa ditingkatkan kompetensinya, kinerjanya akan jauh lebih baik. “Ini menjadi PR (Pekeraan Rumah) kita,” tegasnya.
Untuk persoalan kedua, Fatoni menyatakan, komitmen merupakan aspek penting yang perlu dimiliki ASN. Tanpa komitmen yang kuat, aparatur akan kesulitan bekerja maksimal dan menghasilkan karya besar.
“Komitmen ini menyangkut tanggung jawab. Pegawai harus punya tanggung jawab. Punya rasa memiliki yang kuat, sehingga akan lahir jiwa militansi,” tegasnya.
Dalam pandangannya, rasa memiliki, kesungguhan, serta tanggung jawab merupakan hal yang penting.
Menurutnya, sebagian besar manusia cenderung ingin melakukan pekerjaan yang ringan dan tidak memiliki risiko. Untuk itu, dia mendorong para ASN betul-betul memiliki komitmen tinggi.
“Kalau saja ada SDM yang punya kompetensi bagus tetapi tidak punya komitmen, itu tidak banyak berguna bagi organisasi,” tutur Fatoni.
Sementara persoalan SDM ketiga, yakni koordinasi/kolaborasi, menurutnya, merupakan aspek yang menyangkut kekompakan, kerja tim, sinergi, dan kolaborasi.
“Orang yang punya kompetensi bisa bekerja maksimal bila bekerja bersama, berkoordinasi dan kolaborasi, ada pekerjaan besar lainnya yang bisa dihasilkan dengan maksimal,” terangnya.
Fatoni menambahkan, bekerja secara tim merupakan hal yang penting. Saat ini, dalam lingkungan birokrasi, masih banyak ditemui oknum yang cenderung ingin menonjolkan diri sendiri, egois, dan tidak menerima masukan pihak lain.
Pada kesempatan itu, Fatoni mengimbau ASN selalu berkomitmen melakukan reformasi birokrasi. Upaya ini penting dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, akuntabel, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (rm.id)
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 12 jam yang lalu