Gubernur Pramono: Manggarai Bersolawat Untuk Tekan Tawuran

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menilai pengangguran sebagai salah satu pemicu utama terjadinya aksi tawuran yang berulang di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.
Dia menyatakan bahwa akar konflik yang terjadi tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya anak-anak muda yang belum memiliki pekerjaan tetap.
“Jadi saya ingin menyelesaikan persoalan tauran di Manggarai. Salah satunya itu secara substansi. Karena saya sudah mempelajari. Salah satu faktor adalah ketidakberuntungan banyak anak-anak di sana. Yang mohon maaf belum punya pekerjaan tetap,” ujar Pramono dalam keterangannya, dikutip, Rabu (14/5/3025).
Selain faktor pengangguran, Pramono juga menyoroti kurangnya pemanfaatan fasilitas umum, seperti sarana olahraga yang seharusnya bisa menjadi wadah kegiatan positif bagi anak-anak muda di wilayah tersebut.
Kemudian ada sarana olahraga dan sarana-sarana lain yang tidak termanfaatkan secara baik,” tambahnya.
Sebagai bentuk solusi jangka pendek dan jangka panjang, Pramono menggagas sebuah pendekatan kultural dan keagamaan yang diberi nama “Manggarai Bersolawat”.
“Sehingga saya akan mengagas apa yang dinamakan Manggarai Bersolawat. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Ada RW 4, RW 5, RW berapa begitu. Duduk bareng. Apa sih akar permasalahan yang sebenarnya,” jelasnya.
Menurut Pramono, pendekatan ini bertujuan untuk membangun rasa saling menghargai antarwarga melalui nilai-nilai keagamaan dan budaya. Dia menekankan pentingnya dialog dan keterlibatan semua pihak dalam menyelesaikan konflik sosial yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dengan demikian ada pedekatan kultural, keagamaan, orang dihargai. Tapi juga mereka problemnya memang banyak yang belum mendapatkan pekerjaan,” kata Pramono.
Pramono menambahkan, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder sangat penting dalam menyukseskan inisiatif ini. Ia pun telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Selatan untuk segera menyiapkan pelaksanaan program ini.
“Yang jelas semuanya dilibatkan stakeholder yang ada. Dan saya akan segera minta wali kota untuk mempersiapkan itu,” ujarnya.
Pramono juga mengingatkan bahwa meskipun masyarakat di Manggarai mayoritas menjalankan ibadah dengan taat, namun kenyataan soal masih maraknya aksi tawuran menunjukkan adanya kontradiksi yang harus dibenahi bersama.
Ya kita aja duduk bareng. Karena mayoritas di Manggarah ini kan mohon maaf agamanya Islam. Sholatnya rajin, tapi taurannya juga sering kan gitu. Sehingga dengan demikian ini untuk didamaikan bersama-sama,” tutup Pramono.
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu