TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Tapos
Dewan Pers

Final NBA, OKC Balas Kekalahan, Menang 123-107 Atas SGA

Reporter: Farhan
Editor: AY
Selasa, 10 Juni 2025 | 06:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

AS - Oklahoma City Thunder (OKC) menundukkan Indiana Pacers 123-107 pada pertandingan kedua Final NBA 2025 di Paycom Center, Senin (9/6/2025) pagi WIB. Kemenangan ini membuat kedudukan imbang 1-1 dalam seri best of seven.

 

Guard Thunder, Shai Gil­geous-Alexander (SGA), men­jadi bintang utama pertandingan ini. Pemain Terbaik NBA itu mencetak 34 poin, delapan as­sist, lima rebound, dan empat steal. Sejak kuarter pertama, dia sudah membuat sejarah.

 

Dengan tembakan jarak menengah di sisa 8 menit 24 detik kuarter pertama, SGA menembus 3.000 poin untuk musim ini, termasuk playoff.

 

Dia jadi pemain ke-25 dalam sejarah NBA yang mencapai angka itu dalam satu musim. Michael Jordan pernah melaku­kannya 10 kali. Sementara Wilt Chamberlain lima kali.

 

Gilgeous-Alexander kini juga berdiri sejajar dengan legenda Kobe Bryant, Kevin Durant, hingga Luka Doncic. Mereka adalah pemain guard yang mam­pu menembus 3.000 poin plus 600 assist dalam satu musim.

 

Tapi Thunder tak hanya soal SGA. Forward Chet Holmgren dan Jalen Williams tampil solid sejak awal, sementara para pe­main cadangan menyumbang energi dan angka penting.

 

Guard cadangan Alex Caruso menyumbang 20 poin, termasuk empat tembakan tiga angka. For­ward Aaron Wiggins mencetak 18 poin, lima di antaranya berasal dari tripoin yang nyaris sempurna.

 

Wiggins, yang perannya kerap berubah dari satu pertandingan ke pertandingan lain, mengaku sudah terbiasa.

 

“Jelas kamu nggak selalu suka main sebentar atau nggak rutin, tapi ini NBA. Banyak naik-turun. Banyak pemain lain juga ngalamin hal serupa,” ujar Wiggins dikutip dari laman NBA, Senin (9/6/2025).

 

Thunder memang tampil beringas sejak awal. Pacers sempat mendekat di awal kuarter dua setelah memanfaatkan turnover Thunder jadi dua lay-up cepat. Tapi setelah itu, badai datang dari arah sebaliknya.

 

Dalam waktu kurang dari lima menit, OKC mencetak 19 poin dan hanya kebobolan dua. Mereka unggul 52-29, dan sejak itu tak pernah melihat ke belakang. Keunggulan sempat dipangkas jadi 13 poin, tapi tak pernah lebih dekat dari itu.

 

Pelatih Thunder Mark Daigneault menyebut timnya ber­main lebih nyaman di banyak sisi.

 

Kami lebih nyaman di banyak sisi permainan. Itu tera­sa di dua sisi lapangan,” kata Daigneault.

 

Sebaliknya, guard andalan Pacers, Tyrese Haliburton, gagal memberi dampak maksimal. Di babak pertama, dia hanya mencetak tiga poin dan satu field goal. Total sepanjang pertandingan, ia menutup dengan 17 poin, enam assist, dan lima turnover.

 

Saat kuarter ketiga berakhir, Haliburton baru mencetak lima poin. Thunder sudah unggul jauh 93-74. Ia memang mencoba bangkit di kuarter akhir, tapi semua sudah terlambat. Tidak ada keajaiban seperti di pertand­ingan pertama.

 

Daigneault menilai anak asuh­nya menjaga intensitas sejak awal hingga akhir.

 

“Kami agresif hampir sepan­jang laga. Bahkan saat unggul, pemain tetap injak gas. Khusus­nya di sisi bertahan,” ujarnya.

 

Pelatih Pacers, Rick Carl­isle mengakui taktik dan rotasi Thunder lebih efektif kali ini.

 

Saya rasa nggak ada kombi­nasi pemain yang mereka pasang yang nggak berdampak,” kata Carlisle soal permainan lawan.

 

Center Thunder, Chet Hol­mgren, juga merespons permainan apik tandemnya di paint area. Dia menyebut Isaiah Hartenstein sebagai partner yang menyenangkan.

 

“Saya selalu suka main bareng Hart. Apalagi waktu dia lempar alley-oop buat saya,” ujarnya.

 

Dengan selisih skor yang tak juga menipis, Carlisle menarik pemain utama lebih awal. Fokus Pacers kini bergeser ke pertandingan ketiga yang akan dimain­kan Kamis (12/6/2025) pagi WIB di Gainbridge Fieldhouse, kandang mereka sendiri.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit