Pemerintah Ngebut Kejar Target Swasembada Gula
Benahi Pembibitan Hingga Revitalisasi Pabrik Tua

JAKARTA - Pemerintah ngebut mengejar target swasembada gula dalam tiga tahun. Untuk mencapai itu, Kabinet Merah Putih tengah melakukan pembenahan secara komprehensif mulai dari hulu hingga hilir.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan, Pemerintah serius memperkuat kedaulatan pangan lewat pembenahan menyeluruh, mulai dari pembibitan, lahan, hingga pengolahan pascapanen.
“Kami benahi secara serius, baik dari sisi hulu seperti pembibitan dan lahan serta revitalisasi pabrik gula, maupun dari sisi hilir seperti pengolahan pascapanen,” kata Arief, Jumat (20/6/2025).
Ia menegaskan, revitalisasi pabrik gula tak bisa ditawar. Banyak pabrik tua perlu segera diperbarui, agar bisa menghasilkan rendemen lebih tinggi dan efisien.
“Revitalisasi ini penting dilakukan beriringan dengan peningkatan kapasitas lahan dan kualitas tebu,” ujarnya.
Arief menekankan pentingnya intensifikasi lahan tebu lewat benih unggul, pemenuhan pupuk dan infrastruktur pendukung seperti irigasi.
Untuk ekstensifikasi, papar Arief, Pemerintah tengah menyiapkan lahan baru di berbagai wilayah, termasuk Merauke, Papua Selatan.
“Kalau hanya andalkan lahan yang ada, tanpa produktivitas tinggi, impor gula akan terus berlanjut. Karena itu, kami dukung Kementerian Pertanian dalam menyiapkan bibit dan lahan secara simultan,” jelasnya.
Arief menambahkan, kebutuhan gula nasional terbagi jadi dua, yakni untuk konsumsi dan untuk energi (bioetanol). Peran gula sebagai bahan baku energi akan makin strategis seiring agenda transisi energi nasional.
“Swasembada gula bukan cuma urusan pangan, tapi masa depan energi. Kita siapkan fondasinya dari sekarang,” tegas Arief.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga memastikan, Pemerintah bakal ngebut mewujudkan swasembada gula dalam tiga tahun. Tak cuma untuk konsumsi, produksi gula rafinasi buat industri juga akan digenjot.
“Kami targetkan produksi gula bisa tembus 5 juta ton per tahun. Dalam tiga tahun ini kita bisa swasembada,” yakin Zulkifli.
Saat ini, produksi gula nasional baru 2,3 juta ton per tahun, jauh dari kebutuhan 9,1 juta ton—dengan rincian 3,4 juta ton untuk konsumsi dan 5,7 juta ton untuk industri.
Zulhas menegaskan, percepatan swasembada juga butuh penguatan regulasi. Pemerintah sudah punya Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol sebagai Biofuel.
“Tapi aturan ini perlu disempurnakan,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti perlunya revisi Keppres Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu