Anggaran Renovasi Gedung DPRD Banten Tembus Rp 30 Miliar
Akibat Kurang Representatif dan Dibutuhkan Perbaikan

SERANG - Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Banten tahun ini melakukan penataan sejumlah bangunan dengan alokasi anggaran sekitar Rp 30 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan dari APBD TA 2025 yang ditargetkan selesai tahun ini.
Besaran alokasi anggaran tersebut bisa diakses melalui laman sirup.lkpp.go.id. Sejumlah paket pekerjaan tersebut seperti lanskap taman luar dan dalam Rp 2,1 miliar, renovasi Ruang Komisi 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan total anggaran Rp 7,2 miliar, pemasangan kaca selasar perkantoran Rp 1 miliar, perbaikan pagar dan pos jaga Rp 2,5 miliar, renovasi musala Rp 1,4 miliar, renovasi partisi dinding lantai 2 Rp 4,1 miliar, renovasi partisi dinding lantai 1 Rp 4,5 miliar, renovasi lantai perkantoran Rp 1,2 miliar, renovasi lantai 1 dan 2 paripurna Rp 2,8 miliar, renovasi partisi dinding lantai 3 Rp 1,5 miliar, renovasi lantai dak gedung utama Rp 501 juta, renovasi lantai dak gedung timur Rp 250 juta, dan pembangunan jembatan koneksi kantin dan gedung Rp 676 juta.
Analis Kebijakan Sekretariat DPRD Banten, Raden Suryana menjelaskan, sejumlah pekerjaan penataan Gedung DPRD Banten tahun ini merupakan progres kelanjutan dari tahun lalu. Tahun ini terdapat sejumlah paket pekerjaan penataan Gedung DPRD Banten, seperti renovasi ruang komisi, rehab lantai, pemasangan partisi dan lainnya. Namun secara terperinci ia tidak mengetahui besaran pasti alokasi anggaran tersebut dan semuanya bisa dilihat di laman sirup.lkpp.go.id.
“Tahun ini yang ditata itu ruang Komisi I, Komisi II sama Komisi III. Kemudian pemasangan partisi dinding mulai dari lantai 1, 2 dan 3, sama di Ruang Paripurna lantai 1 dan 2, itu untuk gedung yang sedang berjalan dan memasuki tahap akhir," terang Suryana, saat ditemui tangselpos.id di kantornya, Selasa (29/7/2025) siang.
Mengenai pekerjaan di luar gedung yakni penataan lanskap taman luar dan dalam dengan nilai Rp 2,1 miliar. Disinggung urgensi penataan Gedung DPRD Banten, ia menyebut, hal tersebut dilakukan atas kebutuhan dan usulan para anggota dewan. Sebab, beberapa bagian gedung dinilai sudah kurang representatif dan membutuhkan perbaikan untuk menunjang kenyamanan dalam bekerja.
“Kita melihanya begini, gedung dewan ini kan dibangun (dianggarkan, red) hampir Rp 100 miliar, tapi kelihatannya bukan nilai segitu. Kenapa, karena sebelum penataan yang sekarang seperti tembok kalau hujan becek, rembes dan kita sudah cat tapi tetap kurang bagus. Warnanya kuning, istilahnya ngompol temboknya,” tuturnya.
Bahkanya pihaknya sudah melakukan perbaikan di bagian atas termasuk jalur air, tetapi namanya air selalu mencari celah dan membuat di beberapa bagian terdapat rembesan. “Makanya kenapa tahun 2025 itu dianggarkan untuk menutup semua itu, jadi ditutup dengan wall climbing atau apa namanya gitu,” ucapnya.
Dikatakan Suryana, sebelum dilakukan pekerjaan, pihaknya terlebih dahulu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait agar rehab atau penataan Gedung DPRD Banten tidak menimbulkan persoalan. Tahapan tersebut mulai perencanaan, pengalokasi anggaran, hingga tahap pelaksanaan semuanya melibat berbagai pihak.
"Pengawasan internal kita melibatkan Inspektorat dari awal perencanaan, nanti pada saat pembayaran akan dilibatkan juga dalam penghitungan dan segala macamnya, selain dari pihak konsultan pengawas," pungkas Suryana.(*)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
Nasional | 16 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 18 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu