Erick Siapin Talenta Muda Pimpin BUMN
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mempersiapkan talenta muda untuk memimpin perusahaan pelat merah. Mereka diharapkan mampu menjaga roadmap transformasi BUMN sepuluh tahun ke depan.
Erick mengatakan, masa depan BUMN berada di tangan generasi muda Indonesia. Karena itu, para kaum milenial BUMN diminta bekerja sepenuh hati. Diharapkannya, menjaga roadmap transformasi di BUMN dalam 10 tahun ke depan, para future leader dapat menjadikan BUMN makin kuat. Dan solid mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Erick memastikan komitmen mendukung kaum muda di BUMN terus berkembang. Bahkan, ia bersama para Wakil Menteri BUMN ikut membantu memastikan, agar kepentingan pemimpin muda di BUMN berjalan terus.
“Ini eranya para pemimpin muda di BUMN menjaga dan membangun roadmap BUMN untuk 10 tahun ke depan,” jelas Erick saat membuka acara BUMN Next Gen, Build Future Leader, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/9).
Mantan bos Inter Milan itu merinci, jumlah milenial di 42 BUMN sudah mencapai 65 persen. Erick mencanangkan dan mendorong agar angka karyawan muda di BUMN meningkat hingga 80 persen. Hal itu didasari dari 273 juta penduduk Indonesia, mayoritas 53 persen berusia di bawah 35 tahun.
“Dengan dunia yang kian kompleks dan penuh tekanan, kami ingin semua karyawan muda di BUMN meningkatkan kualitas dalam menghadapi persaingan di masa depan,” tegasnya.
Erick menjelaskan, persaingan ekonomi terkini yang terjadi di dunia tak lagi mencerminkan persaingan antar perusahaan. Tapi sudah antar negara. Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5 persen hingga tahun 2045, harus dimanfaatkan oleh generasi muda dan calon pemimpin masa depan.
Menurutnya, Indonesia dengan posisi non-blok memiliki kesempatan merajut hubungan dengan semua negara dan menjadi bagian dari ekosistem yang dibangun Indonesia.
“Sekali lagi ini eranya kita, karena kita punya potensi menjadi negara maju sepanjang para future leader bisa menjalankan dan menjaga cetak biru agar terimplementasikan,” pesan Erick.
Talenta Digital
Tak hanya itu, era digitalisasi dan startup telah mengubah peta bisnis di dunia. Namun sayangnya, Kementerian yang dipimpinnya kekurangan talent digital. Ia meminta BUMN untuk melakukan rekrutmen ataupun melakukan pelatihan.
Dia menegaskan, BUMN harus bisa adaptasi lebih awal. Pasalnya, 40 persen digital ekonomi di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) akan berada di Indonesia dan ini pertumbuhan yang luar biasa.
Saya mendorong BUMN melakukan perbaikan ekosistem dan mulai pembangunan masyarakat digital,” kata Erick.
Di kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebutkan, bahwa pada 2020 menuju 2030, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan mengalami kenaikan 1,5 kali. Namun lain ceritanya dengan ekonomi digital Indonesia, yang diproyeksikan tumbuh hingga 8 kali dalam 10 tahun ke depan.
Hebatnya lagi, lanjut Arya, pertumbuhan tersebut menjadi yang tertinggi di ASEAN, mengalahkan Vietnam di posisi kedua. Lalu Filipina, Singapura, dan Thailand yang pertumbuhan ekonomi digital mereka relatif kecil.
Itu mengapa, lanjutnya, Indonesia butuh sebanyak 17 juta talenta digital yang mencakup kebutuhan atas talenta digital seperti data scientist, Artificial Intelligence (AI), software game developer, analyst big data, blockchain, market research, digital marketing, digital content, financial research, dan economy.
“Ke depan, semua lapangan pekerjaan tersebut akan sangat diperlukan. Menteri BUMN Erick Thohir sedang mempersiapkan semuanya,” terang Arya.
Saat ini perusahaan-perusahaan BUMN tengah fokus melakukan transformasi digital dengan menggodok para talenta digital di PT Telkom, yang selanjutnya bakal disebar ke seluruh perusahaan BUMN.
Para talenta digital yang disiapkan ini baik yang diambil langsung dari BUMN maupun dari luar BUMN, agar mereka siap menjadi game changer di perusahaan pelat merah.
“Karena kalau BUMN kuat, kita akan kuat dari sisi ekonomi. Ini lagi dibangun dan mulai menghasilkan, karena satu per satu talenta digital sudah mulai dikirim ke BUMN,” tegasnya.
Menyoal ini, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendukung langkah Kementerian BUMN dalam menjaring anak muda sebagai pimpinan, serta karyawan bertalenta di BUMN.
Sebab, menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi upaya Pemerintah dalam membersihkan perusahaan pelat merah dari sisa-sisa rezim masa lalu di BUMN.
“Karena dulu kita tahu persis, banyak BUMN yang ugal-ugalan dan indikator kinerjanya tidak baik. Untuk memasukkan sosok atau talenta muda, diharapkan jadi transformasi birokrasi,” harap Bhima kepada Rakyat Merdeka.
Tak hanya itu, banyaknya talenta digital muda yang menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di perusahaan startup, sambung Bhima, sebaiknya juga dimanfaatkan Kementerian BUMN.
“Pemerintah bisa jadi jembatan untuk memastikan hak pekerja, dan memfasilitasi (upgrade skill) agar tidak berdampak kepada tingginya angka pengangguran,” ujar Bhima. (rm.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu