Soal Rumah Ganjar
Ganjar Lepas Tangan
JAKARTA - Kemunculan 'Rumah Ganjar' bikin elite PDIP semakin bete ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan para relawannya.
Mereka menganggap Ganjar semakin ngebet mau nyapres. Menanggapi hal ini, Ganjar lepas tangan dan mengaku tidak tahu apa-apa.
Rumah Ganjar disebut-sebut sebagai tempat berkumpulnya 18 relawan Ganjar yang menjagokannya maju di Pilpres 2024. Posisi persis Rumah Ganjar ini belum diketahui. Hanya disebut-sebut berada di kawasan perumahan elite di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Bangunannya dua lantai dan berkelir putih. Harga sewanya mencapai Rp 600 juta per tahun. Di rumah itulah, berbagai komunitas relawan Ganjar berkumpul.
Kabar kemunculan Rumah Ganjar membuat Ketua Bappilu PDIP Bambang “Pancul” Wuryanto sewot. Dia mengingatkan ke relawan bahwa Ganjar adalah kader PDIP.
"Kalau ada relawan-relawan yang membuat ini itu, ini itu, ya itu haknya relawan. Tetapi relawan ini yang mestinya tahu bahwa itu Ganjar kader PDI Perjuangan. Kenapa kok nggak minta izin ketua umum?" sergah Bambang Pacul, dengan nada keras, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Ia juga menyinggung soal tata krama. Menurutnya, Ganjar selaku kader PDIP harusnya mengikuti mekanisme dan aturan yang ada di PDIP soal pencapresan. Sebab, Ganjar masih tercatat sebagai anak Banteng.
"Dia belum keluar PDI Perjuangan sepengetahuan saya ya," sambungnya.
Seharusnya, kata Bambang Pacul, ada komunikasi terlebih dahulu antara para relawan dengan PDIP sebelum membentuk 'Rumah Ganjar'. Sebab, siapa jagoan yang akan diusung maju di Pilpres mendatang, belum diputuskan Ketua Umum PDIP Mega Soekarnoputri.
"Ya paling nggak kan nanya lah 'kami relawan dari ini mau mendukung Pak Ganjar'," ucapnya.
Menanggapi hal ini, Ganjar mengaku tak tahu apa-apa soal relawan pendukungnya. Termasuk soal keberadaan Rumah Ganjar.
"Malah nggak tahu saya," kata Ganjar, di Jakarta, Kamis (29/9)
Salah satu kandidat capres dengan elektabilitas tinggi ini lepas tangan terkait keberadaan relawan-relawan pendukungnya selama ini. Ia kembali menekankan tak tahu apa saja yang dilakukan para relawan yang membawa-bawa namanya.
"Wong saya nggak pernah membentuk soalnya," elaknya.
Pakar komunikasi politik Lely Arrianie menilai, PDIP harusnya tidak perlu kebakaran jenggot terkait kemunculan komunitas relawan hingga Rumah Ganjar ini. Kecuali ada kader partai yang ikut menginisiasi atau masuk di dalamnya.
"Ini sebenarnya karena ada problem antara Ganjar dan partainya saja. Padahal, waktu Jokowi muncul banyak relawan kan biasa aja. Ini hanya karena tersumbat komunikasi politik saja antara Ganjar dengan elite partainya," kata Lely, tadi malam.
Menurutnya, keberadaan relawan memang sulit diatur. Karena posisinya tidak ada kaitan dengan partai politik. Namun, karena sumbatan komunikasi politik antara Ganjar dengan partainya selama ini, bikin apa pun gerakan relawan memancing emosi sebagian elite PDIP, khususnya loyalis Puan Maharani selaku pesaing Ganjar di internal PDIP dalam perebutan tiket maju di Pilpres nanti.
"Sehingga, apa pun yang dilakukan relawan Ganjar seolah menentang apa yang dilakukan oleh partainya," nilainya.
Sementara, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyarankan Ganjar tidak lepas tangan. Sebab, Ganjar punya pengaruh besar dalam mengatur para relawan pendukungnya. Karena para relawan pasti manut pada jagoannya. Termasuk jika diperintahkan untuk koordinasi dengan partai.
"Pasti akan koordinasi dengan partai kalau jagoannya yang ngomong. Jadi, semuanya tergantung dari jagoannya. Nggak mungkin Ganjar nggak bisa ngatur relawannya," ujar Hendri, tadi malam. (rm.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu