Wabup Iing Minta Maaf Kepada Seluruh Masyarakat
Temui Aktivis PMII Demo Tolak MoU Sampah Tangsel & Serang

PANDEGLANG - Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang, Iing Andri Supriadi, telah menemui ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang, saat aksi unjuk rasa atau demonstrasi penolakan Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama pengelolaan sampah dengan Pemkot Tangsel dan Pemkab Serang, di Kantor Bupati Pandeglang, Senin (1/9/2025).
Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang Asep Rahmat, dengan pengawalan ketat pihak kepolisian Polres Pandeglang, Wabup Iing di hadapan ratus aktivis PMII tersebut, telah meminta maaf kepada semua pihak khususnya seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang, selama perjalanan membuat kebijakan kerja sama dengan Tangsel ada kesalahan baik sikap maupun perkataan.
“Kami atas nama Pemkab Pandeglang dan khususnya saya secara pribadi, dalam prosesi perjalanan ini ada perbuatan dan ucapan yang saya keluarkan, sudah tentu pasti itu menyinggung hati dan perasaan saya hari ini memohon maaf sebesar-besarnya atas khilaf dan salah yang pasti saya lakukan sebagai manusia biasa, karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt,” kata Iing sambil mengangkat kedua tangan menandakan permohonan maaf.
Menurutnya, selama ini pihaknya bukan sembunyi, menghilang, tidak proaktif terhadap gerakan yang dilakukan Masyarakat Bangkonol Bersatu, Pandeglang Hitam, Forum BEM Pandeglang, IMM, HMI, dan sekarang PMII, serta para pihak lainnya.
Selama hampir tiga pekan, kritikan, saran dan aspirasi yang disampaikan itu, telah diserap hingga dikaji oleh pemerintah daerah. Bahkan, pihaknya juga sangat menghormati petuah Abuya KH. Muhtadi baik secara langsung dan melalui surat resmi. Sehingga kesimpulan akhir, Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani memutuskan membatalkan kerja sama dengan Pemkot Tangsel dan akan mengevaluasi kerja sama dengan Pemkab Serang.
“Bukan berarti selama ini kami bersembunyi dan menghilang, tapi kami lagi mencari formulasi yang terbaik. Maka dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Bupati Pandeglang telah sah dan secara resmi membatalkan kerja sama sampah dengan Tangsel,” tegas Iing.
Iing meyakini, aspirasi yang selama ini disampaikan bukan semata-mata kebencian terhadap Pemkab Pandeglang dan terhadap Dewi-Iing, tapi bentuk kecintaan masyarakat terhadap Dewi-Iing untuk bisa bersama-sama memimpin Kabupaten Pandeglang.
“Harapan yang terakhir, saya mengajak kepada para alimil ulama, kasepuhan, para habaib, sahabat-sahabat pergerakan di manapun berada, dan semua masyarakat, mari mulai dari hari ini ke depan kita bersama-sama bergandengan tangan, seiring, sejalan, seirama untuk mewujudkan dan cita-cita harapan masyarakat Kabupaten Pandeglang,” tandasnya.
Sebelum ditemui Wabup Iing, para aktivis PMII melakukan orasi, membentangkan spanduk besar, poster kecaman, membakar ban bekas, menyanyikan lagu-lagu perjuangan, menyampaikan puisi, dan teatrikal yang menggambarkan penindasan terhadap rakyat atas dampak sampah di TPA Bangkonol Kabupaten Pandeglang.
Ketua PC PMII Pandeglang, Moh. Aep Irfan Al Ansory mengungkapkan, dari tahun lalu PMII mengawal kebijakan kerja sama sampah baik dengan Pemkot Tangsel maupun Pemkab Serang. Waktu itu kata Aep, mereka berjanji akan menghentikan kerja sama tersebut.
“Dari tahun lalu kami mengawal, waktu itu mereka berjanji tidak akan melakukan kerja sama lagi dengan Pemkot Tangsel dan Pemkab Serang. Tapi faktanya mereka bohong, karena yang Serang diperpanjang dan dengan Tangsel kerja sama lagi,” teriak Aep dalam orasinya.
Maka dari itu, meski Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani sudah menyatakan membatalkan kerja sama dengan Tangsel, pihaknya tidak percaya karena belum ada bukti konkret melalui surat resmi dari kedua belah pihak.
“Ya, Bupati sudah membatalkan, tapi baru statement saja belum ada bukti konkret. Kami tidak ingin kecolongan lagi seperti tahun lalu, maka kami akan terus kawal hingga benar-benar buktinya ada,” teriaknya lagi menegaskan.
Senada, Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Pandeglang, Titi Puspa menyatakan, kejadian tahun lalu di masa kepemimpinan Bupati Irna Narulita jangan terulang kembali. “Kejadian pada tahun 2024 lalu jangan terulang kembali, karena pernah mereka lakukan tidak akan memperpanjang, pada faktanya malah diperpanjang,” teriak Titi dalam orasinya.
Titi juga mendesak, bukan hanya kerja sama dengan Pemkot Tangsel yang dibatalkan, namun kerja sama dengan Pemkab Serang juga segera dihentikan. “Jangan Pemkot Tangsel saja yang dibatalkan, kami menuntut dengan Pemkab Serang juga dihentikan,” tegasnya.
Terpisah, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, bakal melakukan evaluasi terhadap kerja sama dengan Pemkab Serang. “Untuk Kabupaten Serang sendiri, ini akan kita evaluasi karena berakhirnya itu di bulan Oktober 2025,” kata Dewi saat jumpa pers di Setda Pandeglang, sebelum ada unjuk rasa berlangsung.
Menurut Bupati Dewi, masukan dari berbagai elemen tersebut menjadi pertimbangan utama dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah. “Aspirasi masyarakat dan tokoh-tokoh Pandeglang harus menjadi prioritas utama. Karena itu, kami memastikan rencana kerjasama dengan Tangsel dibatalkan,” tegasnya.(*)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu