TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Yang Meninggal Tembus 45 Orang, 1 Orang Harus Diamputasi Kakinya

Pemerintah Beri Perhatian Khusus ke Ponpes Ambruk Di Sidoarjo

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 06 Oktober 2025 | 08:08 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi. Foto : Ist
Mensesneg Prasetyo Hadi. Foto : Ist

JAWA TIMUR - Korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Per Minggu (5/10/2025), sudah 45 jenazah ditemukan. Pemerintah pun memberi perhatian khusus mengenai kasus ini.

 

Minggu (5/10/2025) adalah hari ketujuh proses evakuasi. Tim SAR gabungan bekerja nonstop menyingkirkan benton dan reruntuhan untuk menemukan korban yang masih terkubur. Suara mesin pemecah beton dan alat berat meraung-raung.

 

Kasubdit Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas Emi Freezer menyebut, total jenazah yang ditemukan sudah 45 orang. Dua di antaranya berupa potongan tubuh (body part).

 

Khusus untuk hari Minggu, tim berhasil mengevakuasi 19 jenazah dan 1 potongan tubuh di lokasi reruntuhan. Tepatnya di sektor A1, A2, A3, dan A4. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim).

 

"Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama," terang Freezer.

 

Dia menerangkan, proses evakuasi ini merupakan salah satu yang paling menantang sejak operasi dimulai sepekan lalu. Tim harus bekerja ekstra keras, karena banyak korban tertimbun material berat.

 

"Setiap puing kami angkat satu per satu, memotong rangka-rangka baja dengan sangat hati-hati, baru kemudian bisa mengevakuasi korban," urai Freezer.

 

Beberapa kali, tim menghentikan penggunaan alat berat. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan bagi petugas memotong besi dan mengangkat puing secara manual demi menjaga keselamatan seluruh personel di lapangan.

 

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit selaku On Scene Coordinator (OSC) menambahkan, potongan tubuh korban ditemukan sekitar pukul 10.52 WIB di sekitar sektor A1. Namun, Nanang tak mengetahui apakah potongan tubuh berupa kaki itu berhubungan dengan body part yang ditemukan pada Sabtu (4/10/2025). "Tentunya, kita tetap anggap masing-masing satu," katanya.

 

Dia belum bisa menjelaskan detail potongan tubuh apa saja yang ditemukan. Menurutnya, identifikasi lanjutan akan dilakukan Tim DVI Polda Jatim.

 

Kini, dengan temuan 45 jenazah korban, total yang berhasil dievakuasi dari runtuhan berjumlah 149 orang. Terdiri dari 104 dalam kondisi selamat, 45 meninggal dunia, 2 di antaranya masih berupa potongan tubuh. Sedangkan yang belum ditemukan berjumlah 18 orang.

 

Proses pembongkaran puing bangunan yang ambruk terus berlanjut. Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menerangkan, saat ini telah mencapai 75 persen. Sisa puing berada di sisi kanan bangunan yang belum bisa diakses karena kondisi struktur masih berisiko runtuh.

 

“Sisi kanan akan dilakukan pembongkaran bersama ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),” terangnya. Tim ahli dilibatkan untuk memastikan keselamatan petugas di lapangan.

 

Menurutnya, sebagian struktur bangunan yang roboh masih menempel pada dinding bangunan lain di kompleks pesantren. Kondisi itu membuat proses evakuasi berjalan sangat hati-hati dan memerlukan peralatan berat.

 

Tim penyelamat gabungan tetap bekerja tanpa henti. Operasi evakuasi dilakukan 24 jam penuh bergantian antara personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan setempat.

 

Ia menyebut, jika cuaca dan kondisi puing mendukung, proses pencarian diprediksi selesai hari ini, Senin (6/10/2025). Sementara itu, tahap pembersihan lokasi direncanakan dimulai besok, Selasa (7/10/2025), dan diperkirakan rampung hingga Rabu (8/10/2025). Setelah itu, lokasi akan diserahkan kepada pihak pesantren dan aparat setempat untuk proses lanjutan.

 

Merespons musibah ini, Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian khusus. Presiden memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan pendataan dan pengecekan konstruksi bangunan setiap ponpes.

 

"Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren. Kita harapkan didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan bangunan, infrastruktur pondok masing masing," terang Menteri Sekretaris Presiden (Mensesneg) Prasetyo Hadi, di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

 

Mensesneg memastikan, Pemerintah terus memonitor kabar penanganan terhadap insiden di Ponpes Al Khoziny. Presiden juga memerintahkan kepada menteri hingga gubernur untuk terus memberi perhatian.

 

"Sudah, sudah, beliau memonitor terus. Makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur dan wakil gubernur untuk terus memberikan perhatian," terangnya.

 

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah meninjau langsung Ponpes Al Khoziny. Selain ikut berduka, Menag juga memberi bantuan Rp 610 juta dan berjanji merumuskan kebijakan baru demi mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

 

Menag memastikan, lembaga keuangan seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga turut memberikan dukungan untuk meringankan beban keluarga. Sehingga, santri yang trauma dapat segera pulih dan melanjutkan pendidikan mereka seperti biasa.

 

Dia menyatakan, peristiwa di Ponpes Al Khoziny menjadi pelajaran pahit yang harus direspons dengan langkah nyata. Sebab itu, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keamanan bangunan lembaga pendidikan agama.

 

Kementerian Agama akan segera menyusun ketentuan khusus terkait pembangunan ponpes dan madrasah. Ketentuan ini akan mewajibkan pembangunan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan Pemerintah di bidang konstruksi.

 

"Tekad kami, jangan lagi ada peristiwa yang sama terjadi di masa yang akan datang," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit