TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Puncak Musim Hujan Diramal November Dan Desember

Pemprov DKI Diingatkan Cegah Banjir Sejak Dini

Reporter: Farhan
Editor: AY
Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:47 WIB
Ilustradi. Foto : Ist
Ilustradi. Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus melakukan upaya mencegah musibah banjir besar terjadi kembali pada akhir tahun ini. Sebab, puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada November-Desember.

 

Prediksi itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Puncak musim hujan pada akhir tahun itu terjadi di Indonesia bagian barat. 

 

Curah hujan akan cukup tinggi akibat fenomena La Nina. Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada banjir, dan penyebaran penyakit demam berdarah (DBD). 

 

Menyikapi prediksi BMKG ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Kevin Wu mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Terutama di wilayah Jakarta Barat (Jakbar), agar tidak kembali terendam banjir seperti sebelumnya. 

 

“Dari kejadian-kejadian sebelumnya, Jakbar merupakan salah satu wilayah yang terendam banjir. Saya ingat waktu berkunjung ke titik banjir di Kedoya Selatan pada Maret lalu, banjirnya setinggi pinggang orang dewasa,” kata Kevin, Kamis (16/10/2025). 

 

Banjir tersebut, lanjut dia, mengakibatkan ratusan orang mengungsi dan mengganggu aktivitas warga selama berhari-hari sebelum akhirnya surut. “Karena itu, Pemprov DKI harus memberikan atensi yang juga besar kepada wilayah ini,” pintanya. 

 

Kevin menyoroti kali yang rentan meluap dan mengakibatkan banjir di wilayah itu. Luapan tersebut diakibatkan beberapa hal. Mulai dari kurang memadainya infrastruktur-infrastruktur pengendali air seperti pompa, dan semakin rendahnya tanggul terhadap permukaan air. 

 

“Dibutuhkan perbaikan dan peningkatan infrastruktur pengendali air untuk menghadapi cuaca yang semakin ekstrem, banjir sangat mungkin terjadi dari waktu ke waktu,” ingatnya. 

 

Dia juga mengatakan, ada faktor lain di balik parahnya banjir di wilayah Jakbar. Salah satunya, penumpukan sampah yang dibuang warga ke kali. “Menyebabkan saluran airnya tersumbat. Ini juga yang membuat air meluap,” jelasnya. 

 

Untuk itu, dia mendorong Pemprov melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI meningkatkan intensitas pengerukan kali, sekaligus membersihkan saluran-saluran air. “Agar tidak terjadi penyumbatan ketika cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi sebentar lagi,” ucapnya. 

 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi potensi fenomena La Nina. 

 

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, telah melakukan koordinasi lintas sektor untuk meminimalkan risiko bencana akibat meningkatnya curah hujan. 

 

Yohan menambahkan, dampak La Nina perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan genangan dan banjir di sejumlah titik rawan di Jakarta. 

 

BPBD bersama sejumlah instansi terkait seperti Dinas SDA, Dinas Lingkungan Hidup (LH), Dinas Perhubungan (Dishub) serta unsur TNI dan Polri telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi sejak dini. 

 

“Pengecekan rutin terhadap pompa air, waduk, dan pintu air terus dilakukan untuk memastikan semua infrastruktur dalam kondisi siap pakai,” kata Yohan. 

 

Selain itu, BPBD juga memastikan sistem peringatan dini berfungsi dengan baik. Setiap wilayah administrasi di Jakarta, lanjutnya, telah memiliki posko siaga bencana yang siap beroperasi penuh untuk membantu masyarakat ketika terjadi peningkatan curah hujan ekstrem. 

 

BPBD DKI juga memperkuat koordinasi dengan Dinas SDA dalam pemantauan debit sungai dan drainase, serta menyiagakan personel dan alat berat untuk penanganan cepat bila terjadi genangan. “Mitigasi dini merupakan hal paling penting karena dampak La Nina bisa meluas terhadap aktivitas masyarakat, infrastruktur, bahkan sektor ekonomi di Jakarta,” tegasnya. 

 

Yohan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif memantau informasi resmi dari BMKG maupun kanal komunikasi BPBD DKI Jakarta. Terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir seperti Jakarta Barat, Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Utara. “Keterlibatan masyarakat dalam kesiapsiagaan sangat pen ting,” tandasnya.

Komentar:
ePaper Edisi 17 Oktober 2025
Berita Populer
02
300 Botol Miras Disita Satpol PP Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

03
04
Pembebasan Lahan DAS Kali Angke Segera Direalisasi

Pos Tangerang | 2 hari yang lalu

05
06
07
09
‎3 Pria Disekap ‎& Dianiaya ‎Di Pondok Aren

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit