KMB Usung Semangat Pemuda Rukun pada Pagelaran HUT ke-17 Tangsel
PAMULANG – Komunitas Masyarakat Betawi (KMB) menggelar pagelaran budaya dan edukasi bertema “Pemuda Tangsel yang Rukun dan Berbudaya: Menuju Kota Maju, Berdaya, dan Aman” sebagai bagian dari peringatan HUT ke-17 Kota Tangerang Selatan, yang dihelat di Alun-alun Pamulang, Sabtu (6/12).
Acara ini menjadi wadah bagi pemuda lintas komunitas untuk menampilkan kreativitas sekaligus memperkuat semangat kebersamaan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Ikrar Bhinneka Tunggal Ika oleh para pemuda dari berbagai latar belakang. Melalui ikrar tersebut, mereka menegaskan komitmen menjaga toleransi dan kerukunan sebagai identitas masyarakat Tangsel yang majemuk. Suasana kemudian dilanjutkan dengan pagelaran seni budaya Betawi, ragam budaya Nusantara, serta penampilan musik modern dari talenta muda Tangsel.
Tak hanya menampilkan hiburan, KMB juga menghadirkan Sosialisasi Anti-Narkoba dan Anti-Bullying sebagai upaya membekali generasi muda dengan pemahaman penting mengenai pencegahan bahaya narkoba dan perlunya menciptakan lingkungan sosial yang aman dan suportif.
Festival Bazaar UMKM turut meramaikan pagelaran dengan menampilkan produk kuliner, kerajinan, serta karya kreatif pelaku usaha lokal. Kehadiran UMKM menjadi bagian dari pemberdayaan ekonomi yang terus didorong KMB dalam melibatkan masyarakat.
Ketua Umum KMB, Fahrialihza, menegaskan bahwa pagelaran ini merupakan panggung bagi pemuda Tangsel untuk menunjukkan kontribusi mereka bagi kota.
“Ini bukan hanya perayaan ulang tahun, tetapi momentum untuk membuktikan bahwa pemuda Tangsel bisa rukun, kreatif, dan berperan dalam membangun kota,” ujarnya, Senin (8/12).
Sementara itu, Kabid Kepemudaan Dispora Tangsel, Deden Umaidi, mengapresiasi langkah KMB yang terus menggaungkan nilai budaya lokal. Ia menilai berbagai kegiatan seperti festival budaya, hajatan kampung, hingga pertunjukan seni sangat penting dalam menjaga identitas Betawi di tengah modernisasi.
Deden menyebut pelestarian budaya Betawi, mulai dari ondel-ondel, tarian tradisional, kuliner, hingga tradisi Palang Pintu, perlu terus dikenalkan kepada generasi muda. Program kepemudaan berbasis budaya, lanjutnya, juga bertujuan membentuk pemuda berkarakter dan berdaya saing.
“Harapannya, pemuda Tangsel menjadi agen perubahan yang inovatif dan mencintai budaya bangsanya, sehingga mampu memperkuat jati diri daerah sekaligus menjadi daya tarik pariwisata,” tandasnya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu


