Tony Blair Puji Erick
BALI - Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair memuji kinerja Menteri BUMN, Erick Thohir dalam melakukan transformasi perusahaan pelat merah. Menurut dia, di bawah kepemimpinan Erick, BUMN berhasil berkembang pesat.
Pujian itu disampaikan Tony Blair saat menjadi pembicara pada diskusi panel State Owned Enterprises (SOE) International Conference yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, kemarin.
SOE International Conference dibuka Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan. Acara yang mengusung tema Driving Sustainable and Inclusive Growth ini digelar dari 17-18 Oktober 2022.
Dalam kesempatan ini diluncurkan juga program Indonesia Water Fund (IWF) oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin secara daring, sebagai upaya meningkatkan akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelum acara dibuka Luhut, Erick, dan Tony Blair berkeliling bersama di lokasi SOE International Conference. Mereka asyik berbincang sambil melihat capaian-capaian BUMN.
Dalam laporannya, Erick menyampaikan, terima kasih kepada Wakil Presiden, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, serta Kementerian Perdagangan yang telah mendukung perhelatan akbar ini. Menurut dia, kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian Road to G20 dalam Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG).
"Kegiatan ini juga dapat menjadi momentum yang tepat, untuk menginformasikan kepada komunitas internasional. Mengenai berbagai upaya Kementerian BUMN menjadi lebih transparan, sebagai bagian dari komitmen keterbukaan informasi publik," ujar Erick.
Menteri Erick Menata PMN
Usai pembukaan acara dilanjutkan dengan diskusi panel. Pada diskusi panel pertama, hadir sebagai pembicara Erick dan Tony Blair.
Dalam paparannya, Erick mengatakan, pihaknya terus melakukan transformasi BUMN secara menyeluruh sejak 2019. Transformasi yang baru mencapai 80 persen itu, ditargetkan rampung pada 1,5 tahun ke depan.
"Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis. Kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan," tutur Erick.
Peningkatan revenue BUMN dilaporkan tumbuh 18,8 persen pada 2020-2021, menjadi Rp 2.295 triliun. Sementara laba konsolidasi, naik 838,2 persen dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada 2021. Secara konsolidasi, total aset BUMN tercatat sebesar 630 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.978 triliun. Setara 53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Tak cuma itu, kepemimpinan muda dan perempuan sudah menunjukkan progress yang positif. Tahun lalu, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi telah mencapai 15 persen dari target 25 persen. Sementara kepemimpinan muda, telah mencapai 5 dari target 10 persen pada 2023.
Transformasi ini akan terus kami terus lakukan, agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia, dan mampu menjadi pemain.
Menurutnya, hasil transformasi ini menunjukkan bahwa segala upaya yang telah dilakukan selama ini, sudah berada di jalur yang benar, dan harus dilanjutkan.
Agar BUMN dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent of development secara lebih optimal. Serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.
"Untuk pertama kalinya juga, pada periode kepemimpinan saat ini, Kementerian BUMN menerbitkan Laporan Keuangan Agregrasian sebagai langkah awal menuju penerapan good corporate governance yang lebih baik," ujar Erick.
Sebagai agent of development, Erick mengatakan, BUMN telah mendorong berbagai program yang langsung menyentuh masyarakat.
Misalnya, penyaluran pembiayaan ultra mikro dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Selanjutnya, Erick juga menginisiasi program Indonesia Water Fund (IWF), dalam rangka percepatan pemerataan akses layanan air bersih bagi masyarakat.
Program IWF merupakan platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah.
Mendengar capaian BUMN, Tony Blair memuji setinggi langit Erick. Menurutnya, jika kinerja BUMN baik, maka Indonesia juga akan semakin maju dan sukses.
"Rasa hormat yang besar dan mengucapkan selamat kepadanya atas semua perusahaan milik negara yang memiliki kemajuan yang telah dibuat," katanya.
Dia menilai, Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut dia, dibutuhkan keputusan yang tepat dari kebijakan yang tepat oleh pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi.
“Salah satu bagian utamanya adalah di BUMN. Aset senilai 630 miliar dolar AS, yang lebih dari setengah PDB negara. Jika BUMN berkinerja buruk, negaranya tidak akan berhasil," ujar Tony Blair.
Lebih lanjut, kata dia, tantangan bagi BUMN cukup sederhana. Salah satunya dengan membangun kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung laju perekonomian nasional lebih kuat. (rm id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 16 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu