Wabup Iing Ganjar Lulusan Terbaik Unma Banten Dengan Beasiswa S2
PANDEGLANG - Pada momen wisuda Universitas Mathla'ul Anwar (Unma) Banten ke-33, di Gedung Serbaguna K.H. Muhammad Irsjad Djuwaeli Unma Banten, Rabu (17/12). Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Iing Andri Supriadi, telah mengganjar atau memberikan reward beasiswa studi magister (S2) pakai uang pribadi, kepada dua orang lulusan terbaik dari Fakultas Hukum Suci Aida Cahyani, dan Pendidikan Agama Islam Dede Romdana.
Kata Wabup Iing, dua orang lulusan terbaik dari Fakultas Hukum dan Pendidikan Agama Islam, harus diberi reward (penghargaan). Maka dari itu tegas Wabup Iing, dia yang akan memberikan reward kepada kedua orang tersebut.
“Mereka (Suci & Dede) adalah lulusan terbaik dari Fakultasnya masing-masing, khususnya Fakultas Hukum dan Pendidikan Agama Islam. Dan InsyaAllah, dari saya secara pribadi Pak Rektor, saya akan memberikan reward beasiswa S2 kepada dua orang ini,” kata Wabup Iing saat memberikan sambutan di acara Wisuda Unma Banten ke 33, Rabu (17/12).
Tak tanggung-tanggung Wabup Iing menyatakan di hadapan 530 orang yang diwisuda, rektor dan jajarannya, serta seluruh tamu undangan, beasiswa S2 yang diberikan kepada dua orang tersebut, bakal sampai lulus.
“Silahkan lanjutkan pendidikan kalian (sebut Wabup Iing ke Suci & Dede,red) di Unma, seluruh biayanya saya secara pribadi yang akan menanggung sampai dengan lulusnya S2,” tegas Wabup Iing disambut haru dan tepuk tangan.
Menurut mantan Anggota DPRD Pandeglang ini, kesuksesan yang diraih para wisudawan dan wisudawati merupakan buah dari proses panjang penuh perjuangan.
“Kami sangat memahami perjuangan para wisudawan dan wisudawati hingga sampai pada titik ini (wisuda,red). Kesuksesan yang diraih hari ini, adalah hasil dari kerja keras dan perjuangan, sehingga akhirnya dapat diwisuda,” katanya.
Politisi yang menjabat Sekretaris Partai Demokrat Pandeglang ini, mengajak para lulusan Unma Banten untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Pandeglang. Sebab kata dia, membangun daerah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah semata, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat.
“Mari bersama-sama berkontribusi membangun Pandeglang, karena pembangunan bukan hanya tugas Dewi–Iing, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai warga Pandeglang,” katanya.
Sementara, Rektor Unma Banten, Prof. Andriansyah mengatakan, pada wisuda ke-33 ini, Unma Banten telah meluluskan sebanyak 530 wisudawan dan wisudawati dari berbagai program studi, yakni 46 lulusan Fakultas Agama Islam, 74 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 103 Fakultas Hukum, 78 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 71 Fakultas Teknologi dan Informatika, 119 Fakultas Sains, Farmasi dan Kesehatan, serta 39 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
“Kami harap para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan di tengah masyarakat, serta senantiasa menjaga nama baik almamater Universitas Mathla'ul Anwar Banten,” katanya.
Andriansyah menegaskan, komitmen Unma dalam mencetak generasi digital berkarakter Islami. Menurutnya, tantangan era digital tidak cukup dijawab dengan penguasaan teknologi, tetapi harus dibarengi dengan fondasi moral dan etika Islami, baik di kehidupan nyata maupun di ruang digital.
“Teknologi harus dimanfaatkan sebagai sarana kebaikan. Mahasiswa didorong menggunakan ruang digital untuk pembelajaran, dakwah, dan kegiatan positif dengan menjunjung prinsip tabayyun dalam menghadapi hoaks dan konten negatif,” katanya.
Rektor juga memaparkan capaian kelembagaan Unma yang terus meningkat. “Saat ini Unma berstatus akreditasi Baik Sekali, memiliki 7 fakultas, 21 program sarjana, dan 2 program magister. Unma juga memperoleh kepercayaan pembukaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) serta memiliki satu program studi terakreditasi Unggul,” tandasnya.
Terpisah, Menteri Transmigrasi RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan pesan kepada para wisudawan. Ia menekankan bahwa pencapaian Indonesia Emas 2045 membutuhkan generasi yang mampu menguasai teknologi tanpa meninggalkan karakter.
“Generasi digital harus tetap berpegang pada nilai akhlakul karimah. Ilmu dan teknologi harus digunakan untuk memanusiakan manusia, bukan semata mengejar materi,” kata Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara yang hadir melalui video conference.
Ia juga mendorong para lulusan untuk terus belajar dan beradaptasi menghadapi perubahan, dengan menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai landasan moral di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 21 jam yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu


