TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

OJK Banten Targetkan Sosialisasi Pasar Modal ke ASN dan Mahasiswa

Reporter: Yuliawati Saripudin
Editor: Ari Supriadi
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:07 WIB
Deputi Direktur OJK Provinsi Banten, Prita Widhianti dalam Economic Outlook 2025-2026 yang digelar Pokja Wartawan Ekbispar Banten, di Kota Serang, Kamis (19/12/2025).(Istimewa)
Deputi Direktur OJK Provinsi Banten, Prita Widhianti dalam Economic Outlook 2025-2026 yang digelar Pokja Wartawan Ekbispar Banten, di Kota Serang, Kamis (19/12/2025).(Istimewa)

SERANG - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Provinsi Banten menargetkan mahasiswa beserta Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai sasaran sosialisasi terkait pasar modal pada 2026.

 

Deputi Direktur OJK Provinsi Banten, Prita Widhianti mengatakan, sosialisasi tersebut sebagai upaya pihaknya dalam memperkuat ketahanan sektor jasa keuangan, terutama pasar modal.

 

"Kami terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di era digital saat ini kepada masyarakat," ungkap Prita, dalam acara Economic Outlook 2025-2026 yang digelar Pokja Wartawan Ekbispar, di Kota Serang, Kamis (18/12/2025).

 

Ia mengatakan, era digital di sektor keuangan membawa dampak signifikan bagi perilaku masyarakat dalam berinvestasi dan bertransaksi. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi digital ini juga berpotensi menimbulkan risiko baru apabila tidak diimbangi dengan pemahaman yang memadai.

 

“Masyarakat kini memiliki akses luas terhadap berbagai produk keuangan berbasis digital, mulai dari investasi, pembiayaan, hingga aset kripto. Tanpa edukasi yang memadai, potensi risiko seperti penipuan investasi ilegal akan semakin besar,” ujarnya.

 

Prita menjelaskan, KOJK Banten terus memperkuat peran edukasi dan perlindungan konsumen sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas sektor keuangan. OJK sendiri memiliki berbagai program terkait hal ini, di antaranya Edukasi Keuangan Terpadu, Sosialisasi Waspada Investasi Ilegal, dan Gerakan Nasional Literasi Keuangan (GNLK).

 

Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi lintas lembaga, termasuk dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta komunitas investor dan pelaku usaha di wilayah Banten.

 

Menurutnya, kemampuan masyarakat dalam memahami dan mengelola keuangan menjadi kunci agar tidak mudah terjebak dalam produk keuangan yang berisiko tinggi atau ilegal.

 

“Edukasi keuangan bukan hanya untuk internal lembaga jasa keuangan, melainkan sudah menjadi kebutuhan krusial bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan literasi yang baik, masyarakat dapat mengenali produk keuangan yang legal, memahami risikonya, serta mengambil keputusan investasi yang cerdas,” jelasnya.(*)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit