Kalau Ganjar Dan Anies Tidak Nyapres
Puan Dikalahkan Prabowo
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Puan Maharani diprediksi akan keok melawan Ketua Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika keduanya sama-sama maju di Pilpres 2024, sementara Ganjar Pranowo dan Anies Baswesan tidak jadi nyalon.
Hal ini terlihat dari hasil simulasi yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) dalam survei terbarunya, yang dirilis, kemarin.
Rilis hasil survei SMRC ini bertajuk “Anies Bisa Mengalahkan Prabowo?” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, kemarin. Survei dilakukan pada 3-9 Oktober dengan mewawancarai 1.220 responden, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei memiliki margin of error plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Secara umum, hasil survei ini menunjukkan, Ganjar berada di puncak dengan elektabilitas 32,1 persen. Prabowo di urutan kedua dengan 27,5 persen, dan Anies di posisi ketiga dengan 26 persen. Sebanyak 14,4 persen belum menjawab atau menjawab tidak tahu.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, elektabilitas Ganjar 1,5 tahun terakhir mengalami kenaikan. Begitu juga dengan Anies. "Ada pun Prabowo, elektabilitasnya cenderung melemah," kata Demi.
Menurut Deni, bisa saja di pilpres nanti, ketiga nama ini yang akan bersaing menjadi capres. Ganjar diusung PDIP; Anies oleh koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS; sementara Prabowo diusung Gerindra-PKB.
Hanya saja, kata dia, bisa saja Ganjar dan Anies gagal nyapres. Sebab, ada kecenderungan, parpol akan mengajukan para petinggi mereka.
PDIP misalnya, ada kecenderungan mencalonkan Puan Maharani. Sementara, Golkar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengusung Airlangga. Sedangkan Gerindra tetap mengusung Prabowo.
SRMC lalu membuat simulasi pilpres dengan tiga nama capres yang berasal dari pimpinan parpol. Hasilnya, Prabowo dipastikan akan memenangkan pertarungan melawan Puan dan Airlangga. Kata dia, elektabilitas Prabowo jauh di atas Airlangga dan Puan.
Prabowo mendapat 54,9 persen, jauh mengungguli Puan yang didukung 10,6 persen suara dan Airlangga yang hanya 8,8 persen suara. Kalau benar yang maju tiga nama ini, Prabowo menang mudah.
"Prabowo bisa menang satu putaran," kata dia.
Deni menjelaskan, elektabilitas Puan dan Airlangga masih belum kompetitif untuk melawan Prabowo, Ganjar dan Anies. Dari 45 nama capres, elektabilitas Puan 2,1 persen dan berada di urutan ke-7 di bawah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (3,5 persen), mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok (2,9 persen), dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (2,3 persen).
Deni menjelaskan, elektabilitas Puan dalam 1,5 tahun mulai merangkak naik, tapi masih landai. Kata dia, Puan pun tidak mendapatkan limpahan suara signifikan apabila Ganjar tak jadi nyapres dari PDIP.
Sedangkan, Airlangga ada di posisi ke-15 dengan 0,6 persen. Di papan atas ada Ganjar 24 persen, Anies 18,7 persen, dan Prabowo 21 persen.
Dari pihak Gerindra, hasil survei semakin meneguhkan telad mereka mencapreskan Prabowo. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengklaim, Prabowo merupakan capres yang paling tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi.
Muzani mengatakan, Prabowo kerap mendapatkan predikat sebagai menteri dengan kinerja terbaik di kabinet Jokowi. Ia juga mengklaim, diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo mendapat respons positif dari berbagai negara di dunia.
"Kami merasa, Pak Prabowo adalah orang yang paling tepat untuk mengisi kursi kepresidenan," kata Muzani, dalam keterangan tertulis, kemarin.
Sementara itu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kadernya agar jangan dulu bicara soal capres.
Penegasan Mega ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kata Hasto, Mega meminta kadernya untuk sabar dan tidak grusa-grusu soal pencapresan.
"Berkaitan dengan Pilpres agar disampaikan pentingnya kepada seluruh kader kesabaran revolusioner, jangan grusa grusu,” kata Hasto, mengutip pernyataan Mega, di GBK Arena, Jakarta Pusat, kemarin.
Mega menyebut, akan ada saatnya bagi PDIP untuk mengumumkan calon yang diusung. Ia meminta para kader untuk tidak terpengaruh berbagai hiruk pikuk politik yang saat ini masih dinamis. Mega minta kader fokus turun membantu rakyat.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu