Gegara Suara Jawa Barat Dan Banten Melempem
Capres Banteng Masih Nyangkut Di Saku Mega
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kabarnya sudah mengantongi nama calon presiden (capres) yang akan diusung. Namun, masih belum diumumkan, karena mesin politik Banteng belum siap. Mega menyebut, ada wilayah di mana suara Banteng tidak maksimal. Seperti Jawa Barat dan Banten.
Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby mengamini, PDIP hampir mustahil menang di dua provinsi itu.
“Dalam tiga Pemilu terakhir, PDIP kewalahan di dua provinsi tersebut. Terutama Jawa Barat,” kata Adjie kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Di Pemilu 2009, alasan Banteng kalah karena kuatnya Partai Demokrat saat itu. Di dua pemilu terakhir, 2014 dan 2019, PDIP juga memperoleh efek dari polarisasi pemilih. Kandidat yang diusung yaitu Jokowi, resisten bagi pemilih dua provinsi ini.
Adjie memprediksi, dari berbagai hasil survei lembaganya,pada Pemilu 2024, PDIP tetap sulit menang di Jabar dan Banten.
Bahkan, jika cawapres yang diusung bersama capres kader Banteng adalah sosok yang dekat dengan publik Jabar dan Banten, tetap tak akan signifikan membantu.
“Karena yang tetap menjadi fokus adalah capresnya. Selama capres resisten bagi pemilih di dua provinsi ini, PDIP susah menang. Apalagi Jabar dan Banteng sudah terpecah jadi kapling basis suara Anies atau Prabowo,” papar Adjie
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengungkap alasan Mega belum kunjung deklarasi nama capres. Meski, katanya, Sang Ketua Umum telah mengantongi nama yang akan diusung dalam Pilpres 2024. Eriko, Mega masih sangsi terhadap kesiapan partainya.
“Saya sampaikan ke Ibu Ketua Umum, ‘Bu kenapa kita tidak segera deklarasi. Padahal PDIP bisa maju dengan sendirinya’,” tanya Eriko di Jakarta, Minggu (6/11).
“Dan beliau menyampaikan seperti ini, deklarasi kapan saja bisa, memutuskan kapan saja bisa. Tapi apakah kita sudah siap. Ini juga penting,” ucap Eriko menirukan pertanyaan Mega.
Oleh karenanya, saat ini Banteng tengah melakukan persiapan pemenangan. Terutama pemenangan partai di daerah bukan kantong PDIP, yakni Jabar dan Banten.
“Ambil kemenangan kantong-kantong PDI Perjuangan yang tergerus. Di Jabar dan Banten. Ini kami menyadari sepenuhnya,” kata Eriko.
Dikatakan, penurunan elektabilitas Banteng di beberapa daerah seiring dengan penurunan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Artinya, suka tidak suka,apresiasi masyarakat kepada pemerintah Jokowi berimbas kepada PDIP.
“Soal siapa nama yang di kantong, saya punya keyakinan dan praduga asumsi, tidak berbeda pilihan (capres) antara Pak Jokowi dengan Ibu Mega,” tandas Eriko.
Sumber berita rm.id :
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 4 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 14 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu